Selamat Membaca ~
***
"Bian .. tolong kamu urus mereka ya, Bapak mau rapat " ucap Guru BK
"Mereka kenapa Pak ?" Bian bertanya dia gak ngerti dengan masalah yang di sebabkan ketiga pemuda yang ada di hadapannya.
"Ketahuan bolos " ucap guru tersebut
Bian paham, Ia mengangguk kepalanya, melihat kepergian guru tersebut lalu fokus menatap pemuda yang berdiri di hadapannya.
"Biar gue yang urus mereka , Lu ke kelas aja " ucap farel
"Gak usah, Gue bisa, lagian sekarang gak ada pelajaran karena guru lagi rapat " Ucap Bian dan farel hanya bisa nurut.
Bian kembali menghela nafas panjang, "Lu ikut gue ke lapangan!" Ucap Bian menarik daun telinga Sagara dengan keras membuat Sagara sedikit mendesis kesakitan.
" Lu juga Gara sama candri !" Titahnya
"Kenapa Dia selalu salah nyebutin nama kita sih " kesal Bara
"Ya betul " sambung Candra.
Ketiga pemuda itu ketahuan hendak bolos oleh seorang guru hingga berakhir seperti sekarang.
"Kalian berdiri di sini ! Hormat bendera! berdiri sampai jam istirahat paham ?" Titah Bian.
"Ga .. Dia istri Lu setidaknya minta diskon hukuman" bisik Bara kepada Sagara yang berdiri di sampingnya.
"Susah, itu sudah harga net " jelas Sagara tidak berani menatap manik Bian yang pasti sudah kelihatan marah.
"Aah gak asik, ya kali kita harus berdiri sampai jam istirahat "
"Udah selesai bisik-bisik nya ?" Tanya Bian
"Sekarang berdiri dengan tegap! " Perintahnya
"Awas kalau kalian kabur ! Hukumannya lebih parah dari ini !" Ancam Bian dan langsung saja pergi meninggalkan ketiga pemuda itu.
" Sagara memang bajingan tapi takut istri " ucap Candra yang sangat di setujui oleh Bara
"Bacot Lu !! " Jawab Sagara
______
"Kenapa Lu lama ?" Bian bertanya kepada Sagara yang baru datang, Bian sudah menunggu sangat lama di tempat parkiran, murid-murid juga sudah semuanya pulang.
"Kaki gue sakit, itu semua gara-gara Lu " ujar Sagara
"Kenapa nyalahin Gue ?"
"Lu yang ngehukum Gue tadi di lapangan ucapara, kalau Lu lupa. " Ucap Sagara menaikan satu alisnya.
"Dari awal itu salah Lu! Siapa suruh mau bolos! Eeh Sagara ingat Ya, jika gak ada aksi maka gak ada reaksi. Camkan itu!" Bian langsung masuk ke dalam mobil.
"Jika gak ada aksi, maka gak ada reaksi, Bacot bener bini Gue " gumam Sagara yang langsung ikut menyusul masuk ke dalam mobil.
Mobil itu melaju pelan ke jalan raya, meninggalkan sekolah.
"Kenatang kita mampir dulu di minimarket, bahan makanan habis " ucap Sagara yang di balas anggukan kecil oleh Bian.
Tidak lama Sagara menepikan mobilnya. "Ayok turun !" Ajak Sagara
"Gue ikut Juga ?" Bian bertanya sambil menunjuk dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sagara
Ficção Adolescente"Woi kentang ... " Sagara "Gue bukan kentang ! Gue Bian !" Bian