4 hari kemudian Lim pulang dengan membawa oleh-oleh,mainan dan hadiah tas bermerk untuk istrinya.
Tepat pukul jam 11 malam mobil Lim sampai di depan mansion nya.
Dilihatnya sebagian lampu sudah di matikan hanya saja lampu hias berwarna kuning menyala dan sedikit redup hingga membuat ruang tamunya terlihat estetik.Rasa haus sangat menyerang tenggorokan Lim Sehingga membuat nya haus dan langsung menuju ke dapur.
Saat berada di dapur terlihat 2 orang manusia yang sedang tertawa mereka terlihat sangat akrab di mata Lim.
" Ayah... kristal apa yang kalian lakukan disini?" Tanya Lim sambil mengangkat sebelah alisnya.
" Tadi ayah sedang ingin mengambil air minum namun aku melihat istri mu disini,dan istri mu bercerita jika tadi ada orang menabrak gerobak sampah sampah saat melihat istri mu,ayah jadi tertawa mendengar cerita nya ..hahahah" karang Marco yang sebenarnya sedang bercanda dengan kristal.
Lim yang mendengarnya mencoba untuk tersenyum meski ada sedikit rasa ganjal di hati nya,dulu ayahnya sangat cuek dengan kristal sekarang terlihat sering berbicara bahkan akrab.
Lim berfikir ini sebuah kemajuan untuk ayahnya agar tidak terlalu garang jika dengan orang lain, termasuk kristal sendiri.
"Ayah kira kau pulang besok boy?" Ucap ayahnya kepada Lim sambil menggeret sebuah kursi untuk di duduki.
"Besok terlalu lama ayah aku sudah merindukan Louis,apa Louis sudah tidur sayang?" Tanya Lim sambil mencium singkat bibir kristal didepan ayahnya.
Melihat itu Marco merasa cemburu namun ia masih terlihat santai,jika bukan anaknya sudah di bunuh oleh Marco,mencium kristal sembarangan.
Dan kristal pun juga begitu ia melirik ke arah Marco dan sedikit melihat perubahan wajah Marco ia mencoba menghindari Lim yang menempel padanya.
" Sayang sekarang mandi lah aku akan siapkan makan malam untuk,kau pasti lapar dan lelah bukan?" Ucap kristal.
" Oke sayang aku mandi dulu ya?" Lim pun bergegas ke lantai atas kamarnya.
Didalam kamar Lim mandi dan mengganti bajunya, selesai dengan kegiatan nya ia turun untuk segera makan.
Di Dapur hanya ada kristal saja yang menunggu nya,ia berfikir ayahnya pasti sudah kekamar." Sayang kalau ngantuk tidur lah dulu"ucap Lim.
"Nanti saja aku menunggu mu" kristal duduk di sebelah Lim sambil memainkan handphone nya.
Selesai makan Lim membereskan sendiri piring miliknya,lalu mengajak kristal masuk kedalam kamar.
Di dalam kamar
" Sayang ,aku merindukan mu" ucap Lim sambil mengecup pundak kristal.
Mendengar itu kristal sedikit gugup apa lagi tadi siang Marco meminta jatah darinya,ia takut jika akan ketahuan oleh Lim.
" Sayang besok saja ya?kamu pasti lelah"ucap kristal sambil mengusap rahang Lim yang di tumbuhi sedikit bulu tipis di rahangnya.
" Ya sudah ... Besok aku akan menagihnya, sekarang ayo tidur?!" Lim dan kristal berbaring dan saling berpelukan tak lama mereka sudah masuk ke dalam mimpi mereka masing-masing.
Di alam bawah sadar
Lim berdiri di sebuah sabana hijau yang luas,mata Lim menyisiri sabana itu dan tanpa sengaja di seberang terlihat 3 orang yang sedang berlarian saling bersenda gurau.
Ketiganya wajahnya samar samar namun ia cukup mendengar bahwa gadis berumur 2 tahun itu memanggil pria dewasa itu dengan sebutan papa.
" Papa...kejal aku..papa" dengan tertawa gadis mungil itu berlari dengan sangat lucu sekali ia terjatuh karena ia belum bisa berlari dengan benar, untung saja rumput yang di pijak Lim dan ketiga orang tersebut sangat empuk sehingga tidak membuat nya sakit.