Saat ini Lim mengekori jennie kemanapun Jennie pergi seperti saat ini.
Lim yang biasanya naik mobil pribadi kini,rela mengikuti Jennie naik angkutan umum seperti busway.
Jennie sangat pusing di buatnya,untung ini sudah jam pulang kantor,jika tidak mau jadi apa nanti di mata orang orang kantor jika ada yang mengetahui apa lagi Lim sudah menikah.
" Tuan bisakah tuan tidak mengikuti kemana saya pergi?" Ucap Jennie dengan tegas,namun Lim hanya cuek pura pura tak mendengar nya.
" No aku tidak mau pergi,karena kamu kekasihku,aku ingin menjagamu,dan melindungi mu" ucap Lim sambil melihat-lihat suasana jalanan pada malam hari.
Jennie beserta penumpang yang lainya turun di halte dekat rumahnya, begitu pula Lim mengikuti nya dari belakang.
Sesampai di rumah Jennie langsung masuk ke dalam rumahnya lalu diikuti Lim juga masuk dan duduk di sofa milik Jennie di ruang tamu.
" Aku suka suasana seperti ini nyaman dan tenang" ucap Lim sambil melihat-lihat foto Jennie.
Lim merogoh ponselnya Lalau menghubungi seseorang.
" Bawakan aku baju santai dan 2 stel jas untuk ku besok dan kirim ke alamat ini" ucap Lim sambil mengetik alamat rumah Jennie untuk seseorang.
Setelah mandi Jennie membuat makanan untuk dirinya dan untuk bossnya.
" Baunya sangat wangi sekali ..." Ucap Lim dlm hati.
Melihat Jennie yang memakai apron dengan rambut yang di kuncir asal membuat Lim semakin terpesona,andai saat ini istrinya adalah Jennie sudah di pastikan ia akan pulang dan memakan masakan Jennie setiap hari dan ia akan menjadi suami yang paling bahagia di dunia ini.
" Masak apa heumm?" Lim yang tiba-tiba memeluk jennie dari belakang.
" Tu..tuan...jangan seperti ini a..aku tidak terbiasa.." ucap Jennie dengan gugup.
" Sssyyyuuuuttt...tidak ada yang melihat kita...disini hanya kita berdua,aku sudah sangat menantikan momen seperti ini sejak lama dan aku tidak dapatkan semua ini dr istri ku..." Ucap Lim seraya menghirup bau harum yang melekat dari tubuh Jennie.
" Makanannya sebentar lagi matang duduklah dulu aku akan menyiapkan nya?" Ucap lembut Jennie,Lim sangat suka di perlakukan oleh wanita ini.
" Oke aku tunggu baby...cupp" Lim mencium singkat bibir jennie yang menggoda dirinya.
Jennie seketika lemas...ia mematikan kompornya lalu berpegangan pada pinggiran maja dapur nya.
Ia memegang dadanya yang berdegup Sangat kencan.
" Jen...aku rasa ini salah...dia suami perempuan lain..jangan mencari masalah denganya...kamu hanya butiran debu yang suatu saat akan di singkirkan olehnya... sebelum terjadi sesuatu denganmu" ucap Jennie dengan dirinya sendiri.
" Ya...aku akan menghentikan ini semua " ucap lirih Jennie.
Setelah semuanya sudah membaik Jennie Keluar dr dapur dengan membawa 2 porsi ramen dan 2 air putih yang berada di nampan.
Kali ini terlihat jelas di wajah Jennie dengan rasa gelisah dalam dirinya.
Lim yang dari tadi memperhatikan Jennie, sambil memakan masakan Jennie dengan lahap dan kini sudah habis dalam waktu yang cepat.
" Ahhh ....rasanya enak sekali" Lim mengusap perut nya sangking kenyang nya.
Jennie kali ini hanya diam saja tak berkomentar lagi seperti sebelumnya.
" Kenapa diam saja"ucap Lim dengan mengusap punggung tangan Jennie.
" Tidak ada...tuan sebaiknya setelah ini...