Mansion LimSaat ini Lim, Louis, kristal dan Marco sedang sarapan pagi.
Idak.ada pembicaraan diantara mereka saat sedang makan.
Lim yang selesai makan ia mengawali pembicaraan ini." Ayah aku sudah reservasi hotel untuk ulang tahun ayah nanti" ucap Lim sambil meminum air putih di depannya.
" Aku harap ayah setuju " paksa Lim secara tidak langsung.
" Padahal perayaan kecil-kecilan saja sudah cukup Lim" ucap Marco yang Baru selesai makan.
" No..ini spesial untuk ayah,aku sudah menyiapkan Kado yang bagus untuk ayah" Lim tersenyum penuh arti lalu membawa pandanganya kepada Louis yang sudah siap untuk sekolah.
" Sudah siap boys...?" Tanya Lim ke putranya.
" Sudah dad...." Louise Sambil memakai tasnya.
" Good sekarang..ayo kita berangkat" Lim menggendong putranya tanpa pamit kepada Kristal ataupun Marco.
Hal itu membuat kristal mendengus kesal.
Lim sudah lama hampir 2 tahun ini tidak menyentuh kristal karena rasa jijik kepada istrinya, harus berbagi dengan ayahnya.
Cukup sekali harga diri Lim di injak-injak oleh kristal, untuk kali ini ia membuat tembok yang cukup besar dan tidak akan goyah lagi seperti dulu.
Dulu Lim masih ada pikiran untuk menyelamatkan rumah tangga nya,tapi kali tidak.
Sesampai di sekolahan putranya Lim turun lalu membukakan pintu mobil Louis.
" Dad...nanti aku main ke rumah temanku boleh kan?" Tanya Louis kepada Lim.
" Boleh...asal terus kabarin Daddy ya nanti Daddy jemput"Lim pun tersenyum,ia senang putranya tumbuh menjadi pria yang kuat dan tidak merengek lagi kepada kristal untuk meminta di perhatikan.
" Tentu dad...aku masuk dulu ke kelas..bye dad...i love you" Lim mencium pipi Lim dan di balas Lim mencium kening putranya dengan sayang.
Setelah memastikan putranya masuk kedalam kelas,Lim pun juga kembali masuk kedalam mobilnya, tujuan nya adalah ke kantor.
Sesampai di kantor Lim melihat beberapa amplop besar berada di atas mejanya.
Saat Lim membuka salah satu amplop tersebut nampak lah,nampak lah wajah wanita yang di rindukan nya.
Lim membuka lembar perlembar informasi tentang Jennie,matanya terbelalak saat mendapati nama Kim Ruby Jane berstatus putri kandung Jennie.
Lim langsung mencari siapa ayah dari putri Jennie namun tidak di temukan disana, tidak ada status menikah atau tertera nama lelaki sebagai suami jennie.
Sontak Lim mengingat beberapa tahun lalu terakhir ia menyentuh Jennie, sebelum Jennie pergi dan dia tidak memakai pengaman.
Tubuh Lim lemas, seketika ia mengingat di mimpinya bawah di dalam mimpi wanita itu memanggil bocah kecil itu dengan nama yang sama Ruby.
Air mata Lim terjatuh,ia membiarkan wanita itu Menderita sendirian mengandung benih4nya,ia sangat yakin bahwa Ruby adalah putri nya.
Jennie bukan wanita yang gampang untuk di sentuh oleh lelaki lain.
" Sedikit lagi selesai baby,aku akan menemui mu..Iam promise..." Lim memeluk oto berukuran 5 R itu.
🥀
Ruby terbangun dr tidurnya dan dia melihat ke arah samping ternyata mommy nya yang tertidur di sofa sambil bersandar kepada seseorang yang di kenalnya.
