Lim masih memikirkan bagaimana agar Jennie memaafkan nya.
Sebenarnya ia tidak mau menjadi orang yang egois,namun yang membuat Lim menjadi egois adalah karena adanya Ruby yang hadir di kehidupannya.
Meski Ruby tidak menyukai nya tapi dia sangat menyukai Ruby.
" Jennie bisa kah kau berlaku sedikit lembut padaku? Aku merindukan kamu yang dulu Jennie" gumam Lim ditengah dinginya malam.
Tak lama Lim tertidur dengan sendirinya.
🥀
Keesokan harinya suara bising terdengar di pendengaran Lim.
Lim keluar dari kamarnya disana sudah ada Lisa dan Jennie beserta 2 perawat dan 1 pengawal yang duduk dengan mereka.
" Selamat pagi tuan Lim?" Sapa Lisa dengan senyum nya.
" Bagaimana apa tidur anda nyenyak?tuan maaf atas kejadian kemarin,emosi saya tinggi jadi membuat saya tak terkontrol untung saja My J datang coba kalau tidak ... Huh!!pasti anda akan koma kalau tidak ya tinggal nama saja..." Lisa menepuk pundak Lim yang masih diam saja.
" Nona mina...kemari lah" ucap Lisa kepada suster tersebut .
" Ya nona..." Jawab suster itu dan mendekat ke arah Lisa dan Lim.
" Mulai sekarang rawatlah pria ini hingga sembuh biar tidak lama-lama lagi tinggal disini yang penghuninya kebanyakan wanita " Lisa tersenyum smirk kepada Lim.
" Ne nona.." ucap perawat itu dan Lisa pun langsung pergi dari hadapan Lim.
" Mari tuan saya ambilkan makanan nya silahkan duduk di ruang makan sebelah sana" perawat itu menunjukkan meja makan yang masih ada beberapa lauk dan nasi disana.
Lim hanya bisa diam,niatnya ingin dirawat oleh Jennie...akhirnya gagal.
Ya begitulah cara menghadapi orang licik dengan cara licik juga dan Lisa sudah mengatur itu semua.
Perang dingin diantara keduanya sudah di mulai,Lim yang sudah lapar hanya bisa pasrah dengan makanan yang disiapkan oleh perawat itu.
Sedangkan Jennie hanya menuruti apa yang direncanakan Lisa ,dan ide Lisa menurut nya bagus biar orang lain saja yang merawat Lim.
" Om tenapa uncle itu disini" ucap Ruby yang tidak suka dengan Lim.
" Hanya sementara sayang sampai dia sembuh saja, setelah itu uncle itu akan pergi" jawab jennie sambil memakaikan sepatu kepada Ruby.
" Mesti dia Daddy ku aku tidak cuka mom...kenapa mom dulu mengenal uncle itu ?" Begitu lah Ruby yang sudah menunjukkan rasa ketidak kesukaannya kepada orang lain.
" Begitu lah kehidupan sayang ... Semua orang tidak akan ada yang tau bertemu dengan siapa,menjalin hubungan dengan siapa,semua ini penuh dengan misteri " jelas Jennie dan Lisa tersenyum dengan penjelasan Jennie kepada Ruby, agar Ruby bisa melatih daya pikirannya sejak dini.
" Cantiknya putri mommy...." Jennie menoel hidung Ruby.
" Anaknya jennie Kim nihh..boss cenggol dong" ucapan Ruby membuat jenlisa tertawa.
Dari kejauhan Lim yang melihat itu jujur saja ia merasa iri.
Putrinya tidak menerima nya dengan baik ini adalah cara perlahan membuat Lim menyesali semua perbuatannya.