02. perjanjian

11.8K 424 2
                                    

"Semua yang terjadi padaku, itulah takdir yang terbaik menurut Allah meski pandangan kita menganggap itu buruk."

_Zaidan Husain Al Zafir_

Author harap cerita ini bisa ramai, banyak di minati para pembaca dan di sukai.
Author menulis dengan sepenuh hati♥️
_
_
_

Happy Reading

Rumah minimalis dengan ruangan yang sederhana, pak Hasan sedang duduk di sofa mengingat perjanjian beberapa tahun lalu. Dimana sebuah perjanjian terucap dengan seseorang. Dan sekarang waktunya menepati janji tersebut.

Di umur Zaidan yang berusia 25 tahun, Hasan menginginkan pernikahan putra nya.

Setelah berbicara pada Gus Al soal perjodohan nya, hati Hasan lega saat putranya menerima perjodohan tersebut.

***

Gadis bermata biru dan rambut terurai tengah duduk melukis di dekat jendela kamarnya. Tangannya mewarnai lukisan bunga yang dia buat.

Drrttt

Drrtt

Syafa segera mengangkat telepon.

"Hallo Assalamualaikum," ucap suara wanita.

"Ada apa Aira meneleponku?" tanpa menjawab salam, Syafa langsung bertanya.

"Syafa, Aku ingin mengajakmu datang ke kajian Gus Zaidan Husain Al Zafir di Bandung. Kamu tau tidak Arsyad dia juga menghadiri kajian itu," ujar Aira meyakinkan.

Syafa merotasikan bola matanya dan menghela nafas. Sejak beberapa hari lalu, dia bertemu dengan Aira di mall.

Aira kembali mengabari Syafa dengan meneleponnya, Syafa terkejut mendengar bahwa Arsyad akan menghadiri kajian. mantannya sampai saat ini Syafa masih menyimpan rasa cinta pada seorang Ceo tampan. Syafa memutuskan Arsyad hanya karena dia kuliah di luar negri.

Kini kehadiran Arsyad membuat Syafa terkejut, karena tidak ada kabar kalau dia sudah pulang dari luar negeri.

"Demi apa Arsyad mengikuti kajian!" Syafa tidak percaya.

"Iya, masa Aku bohong. Makan nya kamu ikut kajian ya sama Aku nanti di sana akan ketemu sama Arsyad," kata Aira.

"Oke... Oke... Aku siap-siap dulu, nanti kamu datang ke rumah Aku," kata Syafa lalu dia menutup teleponnya.


Syafa segera membuka lemari mengambil baju rok dan cardigan. Kemudian dia mengganti pakaian, setelah itu dia bercermin memoleskan sedikit make up dan lipstik di bibirnya.

Air baru sampai di rumah Syafa. Dia berdiri di depan pintu.

"Assalamualaikum," ucap Aira sambil mengetuk pintu.

Klek

Wanita paruh baya membuka pintu dan dia menatap Aira seolah baru melihatnya.

"Cari siapa?"

"Syafa nya ada?" tanya Aira.

"Non Syafa ada, temannya non Syafa?" Tanyanya.

Menikahi wanita pilihan Abi (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang