Part 2

31.9K 1.3K 20
                                    

Aku terbangun dan melihat jam waker menunjukkan pukul 06.25 AM. Astaga, aku harus segera membangunkan Bry, kalau tidak dia akan terlambat sekolah.

Saat aku mengetuk pintu kamarnya dia tak juga membuka nya. Maka aku langsung mengetuk nya dengan keras sambil meneriakan namanya. Segitu nyenyak kah dirinya tidur sampai lupa bangun untuk ke sekolah.

"Bry! Bry bangun! Kau tidak sekolah hari ini? Bry!!! Brysiska Phoenix Edwards bangunnn!! Apa kau tidak sekolah hari ini?!"

Karena aku lelah meneriakinya sambil menggedor pintu kamarnya seperti orang gila. Aku memilih untuk segera masuk ke kamarnya. Aku tau mungkin ini di bilang tidak sopan, karena masuk ke kamar orang tanpa seizinya. Walaupun dia adikku tapi kami saling menghargai dan memiliki privasi sendiri. Jadi setiap ingin masuk ke kamar yang lain harus dapat izin terlebih dahulu sebelum masuk. Maafkan aku, Bry bertindak tidak sopan. Asal masuk kamarmu tanpa izinmu.

Ceklek...

Saat aku buka pintu kamarnya ternyata tidak dikunci. Tapi kamarnya sudah tertata rapi. Dengan tempat tidurnya yang sudah bersih.

'Apa dia sudah berangkat terlebih dahulu? Mengapa dia tak membangunkan ku? Biasa juga dia selalu membangunkan ku jika dia bangun terlebih dahulu. Atau mungkin dia tak membangunkan ku karena dia tau aku sudah tak bekerja lagi, makanya dia langsung bergegas sekolah. Tapi tak apalah. Itu membuatnya menjadi lebih mandiri. Sekarang lebih baik aku membersihkan rumah, sarapan, dan langsung mencari pekerjaan.' Batinku.

Saat aku sampai di ruang tv di atas meja aku melihat scramble egg dan cream soup, tapi ada secarik kertas disamping makanan itu.

Dear Britanny,

Aku berangkat sekolah lebih pagi kali ini. Aku sudah berangkat jam 04.45 AM lalu. Aku tau kau masih terlelap di dalam mimpimu. Dan aku juga tau kau pasti lelah mencari pekerjaan baru. Maka dari itu aku tak ingin membangunkanmu. Jika kau bertanya mengapa aku pergi secepat itu jawabannya. Kali ini aku ada ujian praktek, dan aku butuh belajar dengan teman-temanku untuk penyesuaian. Agar saat kami tampil kami tak gugup, dan menjadi lebih enjoy. Aku mohon doamu ya. Agar aku lulus ujian praktek.

Oh iya, selama ini kau 'kan sering bangun pagi dan membuatkan ku sarapan. Kali ini aku mencoba untuk membuatkan mu sarapan. Semoga rasanya tidak buruk. Aku hanya bisa membuat scramble egg dan cream soup. Jika kau tak suka tak apa, tapi jangan dibuang letakkan saja di kulkas agar ku hangatkan untuk kumakan nanti.

Jika kau ingin mencari pekerjaan baru aku akan doakanmu disini. Semangat :)

Your love sista
Brysiska.

Aku tersenyum melihat surat ini. Ya, aku tau jarang ada quality time antara aku dan adikku. Kami sibuk akan masing-masing pekerjaan kami. Aku sibuk dengan pekerjaanku dia sibuk dengan sekolahnya yang sebentar lagi dia akan lulus. Aku doakan dia mendapatkan nilai tertinggi dan melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi. Dan akan aku usahakan dia untuk melanjutkan study dengan cara apapun. Karna hanya dia harapan keluarga Edwards yang bisa membuat nama keluarga Edwards tak dipandang sebelah mata (lagi).

*

Author POV

Angeline saat ini sedang dalam perjalanan menuju perusahaan cabang milik kakak nya. Saat Angeline datang ke perusahaan sah kakaknya kata sang resepsionis kakaknya sedang tak di sana. Dia sedang mengurus perusahaan cabang yang sedang coba untuk di rebut oleh perusahaan asing yang datang ke Swiss. Maka dari itu kakak Angeline harus turun tangan, karena perusahaan cabang nya di ambang kehancuran. Mungkin setelah berhasil mengembalikan perusahaan cabang itu kakak nya akan memberikan pelajaran untuk perusahaan asing yang ingin main-main dengan perusahaan cabangnya.

BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang