Alex POV
Semua tugasku sudah aman terkendali. Tugas sialan itu sudah selesai selama 4 hari saja. Dikatakan lumayan lama, tapi 4 hari itu hitungannya dengan konsentrasiku yang terbagi oleh Britanny. Setiap saat aku melihatnya menjadi semakin mudah pucat, dan waktu dua hari yang lalu aku melihat dia sudah jalan sempoyongan, dalam hitungan detik dia pingsan. Untung saja aku sedang bersama dia, bayangkan saja jika aku sedang tidak bersama dia. Ku pastikan tak ada orang yang akan menemukannya. Apalagi pada saat makan siang, semua orang akan sibuk dengan makan siang nya masing-masing.
Aku pastikan dengan kekerasan otak nya itu, pasti dia belum sarapan saat ingin berangkat kerja. Wanita ini! Selalu sukses membuatku cemas, dan terus memikirkannya.
"Datang ke ruanganku sekarang! Ada yang ingin ku tanyakan." Aku memberinya, maksudku Britanny pesan suara melalu telepon kantor. Berselang beberapa menit datanglah Britanny dengan senyum kikuk nya, kurasa.
"Ada yang bisa saya bantu, Sir." Katanya sopan.
"Hari ini, pastikan jadwal ku sudah terkendali semuanya, hingga seminggu ke depan." Tegasku.
"Tunggu sebentar, saya akan kembali untuk mengecek nya, Sir. Uhm, tapi bagian pendataan tiap hasil kerja sama di bidang pertambangan masih setengah saya kerjakan. Apa saya harus lembur untuk menyelesaikannya?" Tanya kembali, nada lembut dan tenang itu selalu membuatku tak tega untuk berbicara keras dan juga menekan di hadapannya.
"Tak perlu, kerja sama itu masih berselang tiga bulan lagi. Masih sangat lama. Lagi pula aku juga baru akan mengunjunginya kembali dua minggu mendatang, jadi aku hanya ingin mengetahui tugasku aman terkendali selama seminggu ke depan. Delapan menit untuk cek semuanya." Kata ku profesional. Walaupun dia adalah wanita yang ku cintai. Tapi aku harus bersikap profesional juga pada saat jam kerja berlangsung. Sudah aku rencanakan semuanya dari awal. Aku akan membuat speechless saat itu juga. Aku menyayangimu, my lady.
Dapat dihitung belum ada delapan menit, tapi dia sudah kembali membawa lampiran. Yang aku yakini itu adalah jadwal ku.
"Hari ini hanya akan ada perencanaan makan malam bersama Mr. Jady, karena adanya pemasukan yang berjalan lancar. Bahkan mendapat keuntungan dana 20%. Lalu besok anda tidak ada jadwal. Tiga hari mendatang anda memiliki pertemuan dengan ayah anda sendiri, Sir. Dan hari ke tujuh baru anda ada penerbangan ke Lausanne untuk mengetahui perkembangan perusahaan cabang milik anda. Hanya itu, Sir."
"Soal pertemuan aku dan Daddy. Akan ku cancel. Selama seminggu ke depan, kau dan Angel akan berlibur denganku. Kita ke Mexico. Siapkan barang-barang mu malam ini. Besok kita penerbangan ke Mexico jam 06.30 AM. Jangan terlambat. Oh iya, Angel akan menjemputmu." Jelasku, reaksi yang kuterima adalah raut wajah nya yang kaget saat aku beritau itu. Seharusnya aku abadikan moment itu.
"Sir, bukannya saya menolak. Tapi kasihan adik saya sendirian di rumah. Dan lagi pula, dia akan sibuk dengan universitas nya kelak. Dan itu aku yakin dia butuh pendapatku. Saya tidak bisa ikut liburan dengan anda dan juga Ms. Dè'hampiŕe. Maaf."
Jawabannya yang sopan itu membuat ulasan senyuman kecil di bibirku. Aku lihat dia menundukan kepalanya. Apa dia takut aku akan marah padanya? Oh, tidak mungkin aku marah padamu, Mrs. Dè'hampiŕe!
"Sudah ku duga, kau akan menolaknya. Adikmu akan ku daftarkan ke universitas terbaik di Eropa. Soal biaya aku akan menanggung kehidupan adikmu. Tapi, usahakan dia selalu meraih nilai di atas 3,5. Jika kau ingin dia dengan beasiswa, silahkan. Tapi jika kau juga ingin dengan biaya silahkan. Tapi hanya satu dia akan jadi tanggung jawabku. Oh, dia juga akan ikut berlibur dengan kita ke Mexico. Kapan lagi?" Tawarku.
"Sir, keluarga anda sudah terlalu banyak membantu kehidupan kami. Bahkan saya sudah bingung harus melunasinya dengan apa! Saya hanya tidak ingin menambah hutang saya."
KAMU SEDANG MEMBACA
BOSS
Romance"There is only one happiness in life - to love and to be loved." Copyright © 2014 by merlionversz_