Part 15

12.6K 510 1
                                    

Author POV

Angel dan Brysiska yang sedang bersamaan dengan Britanny sibuk bermain sambil berlarian sana sini. Sedangkan Alex yang melihat itu hanya tersenyum.

Kali kedua dia melihat senyuman benar-benar tulus seperti sangat bahagia, serasa tidak memiliki masalah tertera di wajah cantik milik Britanny. Alex yang tengah bingung dengan perasaannya mencoba untuk menata nya kembali. Berharap semuanya menjadi terwujud dan berakhir seperti skenario miliknya.

Tiga gadis itu sesekali bermain air atau mencipratkannya ke yang lain, kadang mereka juga berenang di sekitar tepinya saja, karena memang ombak kali ini lumayan besar. Jadi mereka mencari aman nya saja.

Terbesit di otaknya Britanny untuk berlomba membuat benda-benda yang ada di laut dengan pasir putih yang lembab itu.

"Cukup! Sudah aku lelah! Bagaimana kalau kita membuat benda-benda laut dari pasir itu. Dan, kita juga harus menghiasnya dengan bunga-bunga yang kecil dan cantik di sekitar kita. Usahakan membuat yang paling sempurna menurut kalian!" Saran Britanny.

"B! Itu hanya akan ada kemenangan di tangan kau dan adikmu! Kau tau bukan keahlianku bukan disitu." Protes Angel.

"Kau harus mencobanya, Angel! Ini sangat seru, ayolah..." bujuk Britanny.

"Tidak, aku kembali ke kak Alex saja, sekedar family time saja." Tolak Angel halus.

"Lagipula kalau kak Angel tidak mau, 'kan masih ada aku. Ayo kita berlomba seperti biasa." Ajak Brysiska.

"Lebih banyak yang ikut pasti akan lebih seru, Bry!" Keluh Britanny.

"Sejak kapan kau menjadi kekanakan? Ugh! Kak Angel juga butuh waktu bersama dengan kakaknya, kak." Kesal Brysiska kepada kakaknya itu karena keras kepalanya Britanny membuat Brysiska menjadi geram akan dirinya.

"Baiklah, ayo." Jawab Britanny lesuh. Sambil berjalan seperti tidam niat.

"Selamat berlomba." Jawab Angel dengan senyum yang sangat lebar sambil memeluk dan mencium pipi Britanny dan Brysiska.

*

"Kak..." panggil Angel ke Alex karena sedari tadi dia hanya melamun sambil memperhatikan Britanny dan Brysiska.

"Mereka sangat kompak ya, aku iri padanya. Jika dibandingkan dengan kita? Sangat bertolak belakang. Aku yang sibuk dengan perusahaanku, tempat tinggal ku yang tidak menetap, belum lagi dengan ocehan kau jika aku membuat kesalahan sedikit saja, padahal itu tidak sengaja." Kata Alex, terdengar nada menahan kekecewaan saat dia berbicara seperti itu.

Angel yang tak percaya akan perkataan Alex barusan membuat dirinya merasa bersalah. Dirinya yang terlalu galak dengan kakaknya, membuat kakaknya itu harus terus menurut padanya. Jika tidak dia akan menangis dan mendiamkan Alex sampai Alex benar-benar mau menurutinya. Terdengar egois dan kekanakan memang. Tapi itulah Angel.

Bukankah Angel memiliki saudara tiri? Ya, benar saja. Hanya saja Angel tidak menganggap Adele sebagai saudara perempuan tirinya. Dia menganggap Adele sebagai anak pungut karena kurang belas kasihan dari orang tua. Hanya itu, tidak lebih. Alex memang mengetahuinya tapi dia diam saja, tak ingin ikut campur dengan urusan dua gadis itu. Karena memang Alex lebih menyayangi Angel daripada Adele. Jelas saja, Angel lah adik kandungnya.

"Maaf..." lirih Angel sambil menunduk.

Alex menoleh kepadanya sambil tersenyum. "Kita bisa menjalin hubungan seperti mereka, terlihat harmonis dan sangat akur. Tapi masing-masing kita harus menghilangkan sifat keegoisan, dan sibuk dengan urusan masing-masing. Kita harus mencoba untuk meluangkan waktu bersama. Itu semua belum terlambat, my lil sister."

BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang