Part 25: Mystery of Chapter 20

8.1K 378 7
                                    

Pemandangan yang indah menghiasi mata cantik milik wanita yang tadinya kurus sekarang sudah terlihat seperti proposional dan tak lupa seseorang di sebelahnya lelaki jantan dan tegak disekitar rahang mulai tumbuh rambut halus yang memperliahatkan rahang tegas itu, serta udara yang sejuk menyeruak ke dalam panca indera penciuman kedua insan itu.

Kerumunan banyak orang yang simpang siur dengan lihai anak kecil hingga orang dewasa yang sedang berjalan terkadang duduk di pinggir pohob atau dekat danau ataupun di kursi taman yang tersedia. Dan disinilah kedua insan yang telah Tuhan persatukan duduk, di bawah pohon pinggir danau.

"Apa yang kau rasakan?" Pecahlah lamunan wanita itu setelah mendengar pertanyaan dari pasangannya itu.

"Aku tidak tau, yang aku tau. Aku hanya senang dan merasa damai serta terjaga disini, apalagi saat berdekatan denganmu." Jelas wanita itu sambil senyum yang merekah di wajah bersih miliknya. Britanny.

"Tak ingin mengetahui perasaan ku?" Goda Alex, sesungguhnya itu sebuah sindiran. Bagaimana tidak? Selama mereka menjalin hubungan Britanny tak pernah mengerti dari setiap penuturan yang sering Alex katakan, padahal tujuan ia mengatakan itu agar Britanny mengerti akan perasaannya, tapi malahan ia bingung maksud Alex. Tetapi bukan Alex namanya jika tidak sabar menghadapi Britanny yang sangat polos itu. Yang bisa ia lakukan hanya memendam kadang menggeram sendiri. Uji kesabaran.

"Eh? Uhm, kamu bagaimana perasaan mu saat ini?" Tanya Britanny sambil menahan malu. Alex langsung terang-terangan mengatakan itu di depan Britanny.

"Bahagia! Finally, God confront me for someone that I've never met before, and you know what? He actually has a good heart. I was praise for Him. Thanks God." Jelas Alex sambil senyum lebar yang terpampang sangat jelas di wajah arrogant nya itu. Baru kali Britanny melihat senyum selebar itu. Biasanya Britanny hanya melihat senyum simpul ataupun senyum tulus. Jika senyum kebahagiaan? Just for the day.

"Kau terlihat sedikit berisi, apa Angel memaksamu menambahkan porsi makan dua kali lipat?" Tanya Alex yang sudah seminggu dia tidak bertemu dengan Britanny karena urusan bisnis pembangunan hotel dan urusan proyek besar yang baru di bidang pertambangan yang harus ia hadiri di Belgium.

"Ya, dia menyuruhku menambahkan dua kali lipat dari porsi biasanya, although I never through it." Jawab Britanny sambil terkekeh.

"Dengan lemak yang tinggi? Berapa kilogram berat badan mu tambah?" Ulang Alex.

"Of course. 6 kilogram."

"Wow, how great? Angel, you're such as a pimp who was force their slut to satisfy the old man desire. Dangerous." Tukas Alex yang hanya di balas oleh sikutan tangan Britanny. Dasar kakak adik yang aneh. Akur hanya pada saat saling membutuhkan satu sama lain, benar-benar bukan seperti makhluk sosial yang positif.

"Alex, she's still your young sister. Why are you talking like that, oh God how rude!"

"Baby, its just a joke, okay. Don't being serious. I love you, and now I need some food, because I'm so so soooo hungry. Come on babe, we're having dinner together."

"Its 6:10 PM, Alex. Not evening at all."

"Whatever, I just focus to food. Lets go."

*

Akan kah terjadi sesuatu?
Seseorang telah mengurung nya, aku hanya ingin yang terbaik, actually.
Apa yang bisa ku lakukan?
Aku tak masalah jika memang itu kebahagiaan nya.
Aku telah berjanji.

Bisik hati seseorang di dalam keheningan yang menjelma. Siapa lagi kalau bukan Angel, disaat sedang begitu stress yang menimpa dirinya ia lebih memilih untuk mengasingkan diri dari keluarga dan menempatkan diri di ruangan sepi, kurang pencahayaan, dan tenang atau sunyi. Karena hanya ruangan yang seperti itulah yang mampu membuat pikirannya sedikit lebih fresh dari sebelumnya, dan jika tak berhasil juga. Maka ia pergi dari kota atau negara itu dan menetap disana beberapa hari, dan hasilnya dia kembali menjadi lebih baik.

BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang