Britanny POV
Ini hari ke-3 setelah aku memberi tahu Angel semua kejadian yang aku alami di tempat kerjaku sebelumnya kalau aku dipecat. Seterusnya tak ada informasi yang aku terima darinya. Entahlah, aku jadi semakin berpikiran negatif mengenai itu. Aku bahkan berpikir kalau kakak nya Angel tak akan menerima ku bekerja di kantornya. Apalagi yang aku tau perusahaan kakak nya itu terbesar nomor 2 setelah perusahaan Dad nya. Begitu hebat bukan keluarga mereka. Berhasil mempertahankan posisi nya, tanpa ada yang bisa mencoba untuk menggesernya sedikit. Tapi memang menurutku, jika ada perusahaan yang mencoba untuk melengserkan perusahaan milik keluarga hebat itu. Justru mereka lah yang akan lengser dalam dunia bisnis.
Walaupun pendidikanku tak seperti Angeline hingga S3 tapi setidaknya aku masih mengerti sedikit tentang bisnis, karena pada saat SMA kami mempelajari management. Ya walaupun tak begitu lengkap, tapi setidaknya mengerti sedikit, daripada tidak sama sekali.
To: Twins
Apa kakak mu menerima aku bekerja di perusahaanya? Menjadi apapun aku siap. Karena aku sudah coba melamar di banyak tempat, tapi hasilnya nihil, tak ada satupun diantara mereka membutuhkan pegawai baru.Aku harap dia membaca pesan dariku, dan secepatnya membalas. Saat ini aku benar-benar sangat membutuhkan uang. Semenjak melihat pesan masuk dari nomor asing, ternyata itu nomor temannya Brysiska.
From: Unknown Number
Kak, ini aku Bry. Maaf jika aku membuat beban pikiran mu semakin bertambah tapi aku harus menyampaikan ini. Tadi pihak administrasi menegurku untuk segera melunasi uang sekolah dan uang ujianku. Karena tinggal aku yang belum melunasinya sama sekali. Jika tidak lunas, aku tidak bisa keluar dari sekolah ini, dan tak dapat mengikuti ujian akhir. Ujian akhir tinggal 2 minggu lagi. Aku bingung harus bagaimana mencari alasan lain agar guru ku memaklumi keuangan kakak. Tapi sepertinya mereka tidak peduli.
Maaf telah membuatmu semakin stres mencari uang untuk sekolahku.Seperti itulah isinya. Menyakitkan sekali jika tau Bry tidak di ijinkan mengikuti ujian dan ditahan oleh sekolah hanya karena uang sekolah dan ujian nya belum dibayar sama sekali. Aku semakin bingung harus bagaimana. Kadang aku pernah berpikir untuk mengakhiri hidupku saja, tapi aku berpikir kesekian kalinya. Bagaimana hidup Bry tanpa aku. Tapi itulah aku, menjadi tanggung jawab keluarga.
Ponselku kembali bergetar, saat aku lihat pesan masuk. Ternyata dari Angel. Segera aku buka.
From: Twins
Besok aku kembali ke Bern. Kau siap-siap saja. Lusa kita harus bertemu, akan aku kirim alamat tempat kita bertemu. Dan aku ingin kau menggunakan pakaian rapih dengan setelan blazer dan rok selutut. Rambut dengan tataan yang rapih juga pastinya. Okay! See you tomorrow. I love you twins!Entahlah perasaanku berdegup kencang saat membaca balasan dari Angel. Apa ini artinya aku diterima? Lalu aku langsung menjalani test? Apa ini artinya Tuhan telah menjawab doa-doaku? Ya Tuhan terimakasih! Terimakasih.
Akan aku lakukan yang terbaik, dan Bry! Uang sekolah dan ujianmu akan segera lunas. Sementara waktu aku akan meminjam uang Angel dan akan aku kembalikan potongan dari gaji pertama aku nanti. Tapi, itupun jika aku di terima test!
Tidak! Aku pasti diterima! Bry, belajar lah dengan sungguh-sungguh. Agar mencapai nilai tertinggi dan ku doakan kau mendapat beasiswa sekolah di luar negeri. Amin!
*
Alex POV
"Beri aku biodata tentang sahabatmu. Beserta fotonya." Ucapku pada Angel.
"Tunggu, aku sempat membawa biodata dirinya untuk jaga-jaga. Jika kau membutuhkannya aku langsung memberimu tanpa tunggu kembali ke Bern." Dia menyerahkan amplop bewarna coklat kopi kepada ku. Yang aku yakin isinya biodata sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOSS
Romance"There is only one happiness in life - to love and to be loved." Copyright © 2014 by merlionversz_