Part 4

22.2K 1.2K 12
                                    

Alex POV

Lumayan! Itu yang ada di benakku saat aku melihatnya. Dia lebih baik terlihat di aslinya daripada di foto yang waktu itu Angel tunjukkan padaku. Aku masih bingung mengingat ucapan Angel.

'Dia hanya hidup berdua dengan adik nya.'

Kalimat itu terasa begitu jelas dan selalu terulang di pikiranku. Jika mereka hanya hidup berdua, kemana orang tua nya?

Langsung aku mengambil ponselku dan memencet nada panggil ke Angel.

"Ya?"

"Kau dimana, adik kecil?"

"Berhenti panggil aku adik kecil kak! Bahkan aku sudah 25 tahun, dan kau masih saja memanggilku adik kecil. Bagaimana jika aku sudah usia 50 tahun! Apa kau akan masih memanggilku dengan sebutan adik kecil?!"

Ini yang aku suka darinya. Menggodanya dengan sebutan adik kecil. Aku merasa dia masih anak kecil yang butuh perlindungan dari seorang kakak.

"Ya, ya, ya. Baiklah, karena aku sedang tak ingin berdebat denganmu. Sekarang kau ada dimana Carol?"

Aku mengeluarkan panggilan sayang ku. Yap, aku memanggilnya Carol, karena yang boleh memanggilnya Carol hanya aku, Dad, dan juga Mom! Selebihnya tak ada. Tapi entahlah apa sahabatnya itu juga memanggilnya Carol?

"Aku di apartemen. Bosan! Memang kenapa?"

"Bagus! Datanglah kemari. Ada yang ingin aku bicarakan denganmu!"

"Apalagi? Tentang Britanny? Dia buat salah? Bahkan belum ada seharian dia bekerja, masa iya dia sudah buat kesalahan! Aku tau betul siapa itu, B! Dia tipikal--"

"Datang saja kemari! Aku tunggu 20 menit, jika kau tak datang juga. Aku tak akan memberikanmu uang jajan serta kartu kreditku lagi." Potongku seraya memutuskan sambungan.

*

Dia sudah ada di hadapanku, menatapku dengan tatapan malasnya.

"Apa?" Tanya nya ketus.

"Ceritakan padaku tentang keluarganya!"

"Siapa?"

Mengapa dia bingung? Jelas sahabatnya lah yang aku maksud! Memang siapa lagi?!

"Jelas sahabatmu, memang siapa lagi?"

"Apa yang ingin kau ketahui?"

"Dimana orang tuanya?"

"Dulu sewaktu Brysiska, adiknya Britanny lahir. Disitu kesempatan Ayahnya yang brengsek itu membawa surat harta waris peninggalan orang tua dari Ibunya, B! Dan 1 tahun kemudian Ayahnya mengantarkan surat perceraian antara mereka berdua, awalnya Ibunya tak mau menandatanganinya tapi karena dipaksa oleh bodyguard yang menjaga Ayahnya, akhirnya terpaksa Ibunya menandatangani surat itu. Mereka sah bercerai, soal anak Ayahnya tak ambil pusing, dia menyerahkan kedua anak perempuan sebagai tanggung jawab Ibunya. Tanpa harta peninggalan!" Angel menghela napas sebentar.

"Lalu setelah perceraian itu, Ibunya sempat bertahan selama 6 tahun lama nya. Pada 15 tahun Britanny dan adiknya 6 tahun mereka kehilangan Ibunya. Britanny sangat terpukul, hingga pada SMA dia menjadi nerd yang sangat di bully di sekolahan. Aku sempat membelanya tapi aku yang jadi diancam mereka. Mulai umur 16 tahun juga Britanny bekerja sebagai tukang bersih-bersih di rumah makan mana saja. Uang nya dia gunakan untuk bayar sekolahnya dan kebutuhan adiknya. Dia menjadi pekerja keras, dia juga menjaga toko buku, dia juga rela mencuci pakaian orang demi mendapatkan uang. Aku sangat kasihan melihat susahnya hidup dia. Tapi dia selalu bisa tersenyum seolah-olah tak ada beban yang dia lalui, dan dia juga tak pernah mengeluh. Bahkan dia tak suka ada orang yang menolong karena kasihan. Aku bangga padanya." Jelas Angel panjang tentang kehidupan sahabatnya itu.

BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang