Part 18

13K 537 2
                                    

Author POV

Hari ini tepat kepulangan Double A dan Double B ke Bern. Dan tepat pula untuk Britanny memberi jawaban atas perasaan yang Alex ungkapkan lampau padanya, entah apakah Alex masih mengingatnya atau tidak. Tapi yang pasti Britanny akan sangat gugup dan grogi untuk menjawabnya. Di bandara Mexico, kota Mexico kesukaannya. Mimpi dan khayalan Britanny yang sudah terwujud. Berkat Alex pastinya.

Padahal Alex sendiri tidak tau kota atau negara yang amat sangat disukai Britanny, dan ingin ia kunjungi. Alec hanya mengada-ngada untuk berlibur ke Mexico. Mengingat iklim di Bern walaupun summer masih sangat dingin temperatur suhu nya jadi Alex memilih berlibur ke Mexico. Kota yang terkenal dengan summer yang indah dengan temperatur suhu yang hangat. Memang sangat dinantikan oleh setiap orang bukan? Ditengah-tengah cuaca dengan iklim rendah, pasti butuh penghangatan.

"Kak B! Ayo, apalagi. Aku tau kau akan merindukan kota kesukaanmu ini. Tapi percayalah, lain waktu kau pasti bisa kembali kemari..... ketika aku telah menjadi orang sukses dan terkenal." Goda Brysiska pada kakak kesayangannya.

"Ugh! Benar-benar begitu indah, tak hanya di foto. Tapi aslinya pun begitu! Tunggu aku kembali..." tekad Britanny dalam hati.

Tiba saja seseorang meraih tangan Britanny, siapa lagi? Alex.

"Apa kau masih ingat ungkapanku lalu?" Tanya Alex dengan nada lembutnya serta senyum indah miliknya.

"Ungkapan? Apa? Aku tak mengerti." jawab Britanny, sejujurnya dia masih ingat, bahkan sangat ingat dengan ungkapan perasaan Alex yang terpampang jelas di bernaknya. Justru itulah yang membuatnya gugup, dan tak ingin melepas Mexico dan dirinya.

"Kau benar-benar lupa? Cobalah untuk kau ingat kembali..." jawab Alex dengan nada berharap.

Sebenarnya Alex pun juga merasakan hal yang sama seperti Britanny, gugup dan takut.

Gugup untuk menghadapi jawaban sesungguhnya dari semua pertanyaan mengenai Britanny di dalam pikirannya. Dan takut, takut jika nanti harapannya kandas. Karena ternyata jawaban Britanny tak sesuai dengan apa yang ia pikirkan, apa yang ia harapkan. Tapi tetap saja, Alex harus mengahadapi kenyataan. Dan berpikir positif, jika memang benar di tolak.

Mungkin ia akan terus berusaha meyakini Britanny, karena memang paranormal itu mengatakan pikat terus Britanny, jangan sampai jatuh ke pesona lelaki lainnya. Dan, hal itu juga yang ia takutkan. Sangat ia takutkan.

"Britanny hanya untukku! Bukan yang lain!" Tekad Alex berbisik dalam hati, itu lambang dirinya.

"Baik, jika memang kau tak dapat mengingatnya, aku tak memaksa. Tapi, kali ini aku serius! Would you to be mine?" Ungkap Alex lantang, lantas mengalihkan pandangan orang lain jai terfokus padanya.

Angel yang mendengar ucapan kakak nya barusan sangat terkejut, tak tau apa yang akan ia perbuat, hanya bisa berdoa agar Britanny menjawab tidak. Pikiran negatif yang begitu banyak langsung muncul di bernak Angel, tak ingin kehilangan Britanny. Hanya itu prinsipnya, oleh karena itu dia selalu memgacuhkan kakaknya jika sudah bertanya tentang Britanny melalui dirinya.

"Kak Alex! Apa yang kau lakukan? Mengungkapkan perasaan di bandara!? Di depan banyak orang yang memiliki jadwal penerbangan!? Apa kau tak malu?!! Ugh!" Teriak Angel.

"Kak Angel, biarkan saja mereka yang sedang jatuh cinta. Itu urusan mereka, bukan urusan kita, sebaiknya kita lebih dahulu masuk ke pesawat, dan menunggu mereka kembali." Tukas Brysiska sambil menarik lengan Angel.

"Kau tak tau apa-apa, Bry! Akupun juga ingin! Ingin sekali kalian menjadi keluargaku! Terutama Britanny! Tapi, tapi keadaan kak Alex tak memungkinkan bagi mereka menjalin hubungan. B! Now, I'm begging you! Please, ignore him!" Mohon Angel pada Britanny yang kebingungan mengartikan perkataan Angel barusan.

BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang