Part 16

15.5K 592 6
                                    

Author POV

Di kejauhan seseorang telah mengikuti jejak wanita cantik yang memiliki postur tubuh kurus itu. Terus mengikutinya sehingga tak ingin melepasnya sedikit jejak pun. Sampai wanita itu mengikuti masuk ke sebuah toko sovenir pun diikuti. Entah ada apa dengan wanita kurus itu sehingga dua lelaki yang berbadan besar mengikutinya.

"Kak, ini lucu tidak jika aku pakai?" Tanya seorang gadis remaja kepada kakak nya.

"Kau terlihat imut. Pantas untuk usia mu juga." Timpal kakaknya dengan senyum kecil di bibir tipis nya.

"Aku ingin ini satu, kau ingin beli apa?"

"Uhm, aku tak butuh souvenir sejenisnya. Aku butuh makan." Jawab wanita kurus itu pelan.

"Kau lapar, B? Yasudah, selesai dari sini. Kita makan. Kak, kau sedang apa." Tukas wanita yang memiliki rambut brunette itu.

"Kemarilah! Coba menurut kalian bertiga yang mana yang paling bagus dan pantas untuk ku. Oh tidak! Maksudku yang bisa membuat karisma ku semakin mempesona jika memakai di salah satu ini." Jawab lelaki yang memikili tubuh atletis itu dengan percaya diri.

"Kau ini, kak! Kenapa terlalu percaya diri?" Jawab adiknya sambil menonjok lengan kakaknya yang kekar.

"Memang benar, bukan? Lihat sekeliling kalian. Begitu banyak wanita yang menatapku dengan tatapan takjub, terpesona, dan juga memohon. Tak perlu jauh hingga ke Bern. Di Mexico pun banyak yang terpesona dengan karisma ku." Kata kakaknya itu semakin percaya diri.

"Ugh, tak keduanya. Kau terlihat semakin jelek jika memakai di antara kedua itu, padahal kau sudah jelek." Ketus adiknya membuang muka. Memandang kearah lain dan meninggalkan kakaknya yang mengerutkan kening sambil mengangkat alisnya. Dia tak percaya akan penuturan adiknya itu.

Wajar saja, dari sekian banyak wanita yang begitu agresif jika melihat Alex baru kali ini sang adik, Angel menjatuhkan pesona memikatnya. Jelas saja jika dia sangat terkejut mendengarnya, membuat otak nya berpikir keras dengan perkataannya tadi. Terbesit akan hal lesbian di otak nya. Tapi segera dia menyingkirkan pikiran gila itu.

"Kriteria mu itu seperti apa? Sehingga kau berani mengatakan kakak mu yang tampan ini jelek." Ucap Alex meledek.

"Seperti Theo James, Bradpitt, Nick Bateman, dan masih banyak lagi. Jika di bandingkan dengamu? Jelas terbanting jauh, Alexander."

"You're so polite."

"Of course, I am!"

"Hey! Kalian ini, tak ada hari tanpa bertengkar atau beradu argumen. Kalian tidak malu diperhatikan dengan banyak orang yang berlalu lalang? Seharusnya menunjukan pada mereka semua yang berlalu lalang kalau kalian kakak adik yang akur, saling support, dan tidak hanya bisa beradu argumen saja." Geram Britanny.

Reaksi nya kedua kakak adik itu hanya saling cuek, menatap ke arah lain, seolah tak ingin menatap adiknya itu.

"Aku lelaki, aku mengalah." Ucap Alex tegas.

"Itu bagus." Jawab Angel sambil menarik bibirnya sehingga menyungging kan senyuman kecil.

*

Angin sore yang penuh berhempas kesana kemari membuat rambut ketiga wanita cantik itu berterbangan ke lain arah. Membuat aura kecantikannya terpancara sempurna. Apalagi dengan pakaian casual yang tidak memancing kejahatan membuat satu wanita diantara keduanya terlihat natural.

Alex yang memandang wanita disamping nya tersenyum kecil sambil membayangkan bagaimana kelak jika mereka benar-benar terjadi, pastikan bahwa Alex yang sudah protective semakin over protective, bayangan masa depan yang tersusun amat rapih dan cantik. Tinggal menjalankannya, dan membuatnya sesuai dengan arah yang dibuat.

BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang