Tak tersangka di bernak wanita cantik itu yang sedang hamil besar perutnya. Masih tersenyum simpul memikirkan tentang pernikahan mereka serta pada saat malam pertama membuatnya bersemu merah.
Menginjak usia kandungan tujuh bulan, dengan perut yang lumayan besar, ditambah jalannya pun sudah mulai tertatih-tatih. Apalagi ia tidak boleh terlalu lelah, karena kata dokter kandungannya termasuk lemah. Tapi tetap saja Britanny keras kepala untuk mengerjakan kegiatan rumah, dan akhir-akhir ini juga Britanny merasa akan ada terjadi sesuatu pada suaminya, tapi ia tak tau pasti itu apa. Entahlah ia hanya merasa ikatan batin antara dirinya dengan suaminya semakin kuat, jadi ada terjadi masalah sedikitpun pasti dia sudah mulai merasa sedikit gelisah.
"Angel, apa kau tak lelah membersihkan rumah ini sendirian? Aku hanya... tak segan padamu. Kau itu adikku, bukan ditempatkan sebagai pembantu kalau kau berada dirumah ini." Ucap Britanny tiba.
Memang rumah yang Alex beli tidak besar atau hingga berlantai-lantai. Alex mendesign nya sesuai dengan perintah Britanny, sederhana, nyaman dengan gaya klasik era 70 kuno Inggris. Ia memang sangat menyukai bangunan tua Inggris, katanya sangat indah dan menenangkan hati jika memandangnya. Apalagi jika rumah nya bergaya klasik kuno seperti itu. Dan mimpinya terwujud.
Alex hanya membangun 2 lantai saja, lantai dasar sebagai kamar tidur dirinya serta satu ruang kerja Alex yang tak tersentuh jika ia sedang sangat sibuk. Serta dilantai atas ditempatkan untuk anak-anak mereka kelak dan tak lupa menyiapkan satu kamar kosong sebagai kamar tamu. Serta sisanya dibuat sebagai halaman belakang rumah yang sangat luas, dihalaman itu juga diletakan beberapa tanaman seperti anggrek, lili, dan kembang sepatu. Sisanya ditanami pepohonan yang menjulang tinggi keatas, alasannya supaya mereka tak merasa kepanasan atau silau saat sedang bersantai di halaman belakang itu. Mereka juga tak lupa menempatkan kolam renang dengan kedalaman 3 meter. Cukup dalam memang bagi yang tak bisa berenang.
"Tak apa, B. Aku senang membantumu, lagipula rumah mu tak begitu luas, maksudku jika rumahmu sebesar rumah Mom and Dad mungkin aku akan selalu menolak membantumu." Ujar Angel tulus.
"Lagipula memang kenapa kau tak memperbolehkan kami memperkerjakan ketenaga kerjaan dirumah ini?" Tanya Britanny yang masih penasaran dengan alasan Angel yang tak pernah setuju dan akan selalu merajuk pada kami jika kami memperkerjakan orang lain sebagai pelayan dirumah itu.
"Uhm, tak apa. Oh iya kau belum makan bukan? Aku lapar, bagaimana kalau kita masak setelah selesai makan kita buat kue. Bukankah itu suatu talenta yang terselip dan Alex pun tak tau itu bukan?" Selidik Angel sekaligus mengalihkan pembicaraan, dan ya tentu saja berhasil teralihkan. Walaupun Britanny sebenarnya sadar jika Angel mengalihkan pembicaraan pertanda bahwa ia tak suka.
"Ide yang bagus, masak apa? Kau masih mengingat nya? Bahkan aku hampir lupa kalau aku bisa membuat kue." Jawab Britanny sedikit kesal akibat pembicaraan yang teralihkan, tapi Angel tak mempedulikan itu.
*
"Tunggu sebentar..." teriak Angel sambil mengelapkan tangannya ke celemek yang ia pakai. Tentu saja mereka sedang mencoba membuat chocochip cake with vanilla cream. Kue kesukaan Alex.
Saat Angel sudah membuka pintunya betapa terkejutnya ia masalah itu datang. Wanita ular dimasa lalu Alex datang. Dengan mental yang sepenuhnya siap Angel berpura-pura seolah ia tak mengenal wanita itu.
"Maaf anda siapa? Dan ada keperluan apa?" Tanya Angel mencoba sesopan mungkin dan tidak mengeluarkan nada ketusnya.
"Oh Angeline sayang, kau benar sudah melupakanku? Wanita yang sangat kau harapkan untuk menjadi kakak iparmu, dan sekarang aku bersedia." Jawab wanita itu dengan santai dan penuh senyum. Senyum palsu, sial!
KAMU SEDANG MEMBACA
BOSS
Romance"There is only one happiness in life - to love and to be loved." Copyright © 2014 by merlionversz_