Author POV
Sudah saat nya bagi seorang lelaki yang memiliki postur tubuh yang tegak dan atletis itu menyatakan kepemilikannya dengan seseorang yang ia cintai. Wanita yang sangat ia nantikan selama 30 tahun lamanya, wanita yang tak pernah ia sangka akhirnya menjadi miliknya dan akan ia ikat sebagai suatu hubungan yang lebih serius. Pernikahan.
Sebentar lagi mimpi kecilnya terwujud, harapan yang telah ia tanam kini tumbuh dan berbuah sangat manis, itu sebabnya mengapa ia sangat bersemangat di setiap hari nya ia menjalankan kegiatannya.
Perasaan senang pun juga telah ditunjukan oleh sepasang suami istri yang kini semakin hari semakin bertambah umur dan keriput di sekitar wajahnya. Perasaan tak menyangka jika Tuhan masih mengizinkan anak lelaki sulung nya menikah dan meneruskan keturunan Dè'hàmpiŕe.
"Apa yang akan kau rencanakan untuk ke depannya, putra sulung ku?" Tanya lelaki paruh baya itu setelah mereka selesai melakukan makan malam bersamanya.
Jarang sekali mereka semua berkumpul bersama, merasakan hangatnya kembali kebersamaan. Karena masing-masing diantara mereka tengah di sibukan dengan pekerjaan yang telah mereka lakukan. Dan jikalaupun mereka sedang tak sibuk, mereka akan memilih untuk bergabung sejenak dengan kawan-kawannya. Menikmati malam riuh dengan wanita, jika itu lelaki. Tetapi jika itu perempuan, memilih untuk mengajak keluarga kecil milik sahabatnya berlibur dan bermain bersama. Sebenarnya kakak adik ini memang memiliki sifat yang tak jauh beda, hanya saja mereka lebih sering menyangkal kebiasaan sama yang mereka miliki.
"Entahlah, Dad. Aku merasa sangat gugup dan takut... Gugup saat mengutarakan semuanya, dan takut menerima hasilnya. Semua terasa seperti... 'akhirnya'." Ucap anak sulung lelaki dari keluarga Dè'hàmpiŕe.
"Kau tak jauh berbeda rupanya dengan Daddy mu, dulu dia juga seperti itu saat ingin menyatakan seluruh perasaan yang ia rasakan dengan Mom. Nyatanya apa? Bahkan sampai saat ini kami masih bersama dan saling mencintai, bahkan rasa cinta kita menghasilkan buah yang sangat istimewa, yaitu kau dan adikmu Angel." Celetuk wanita paruh baya itu sambil tersenyum simpul saat mengetahui perasaan gugup dan takut yabg menghantui dirinya.
Sebenarnya bagi mereka itu hal yang wajar, karena mengungkap perasaan itu bukanlah hal yang sangat mudah! Membutuhkan rasa siap yang sangat mendalam. Jadi jika saat dijawab 'tidak' itu tandanya ia siap patah hati, merelakan, dan mencari yang laib sebagai penggantinya di masa depan.
"Kakak, jika kau takut, aku yakin jawaban Britanny adalah tidak. Mengapa? Karena, secara tidak langsung kau sedang bertingkah layaknya pengecut yang berpura-pura seperti pahlawan kesiangan yang sedang menyelamatkan seseorang dalam kesulitannya." Jawab perempuan cantik yang sangat fashionable itu. Bahkan di rumah pun ia masih terlihat sangat cantik, padahal natural tidak menggunakan make up sedikitpun.
"Hey! Jangan seperti itu, itu sama saja kau mematahkan semangatnya." Ucap sang Ibu pada anak perempuannya.
"Benar kata Mom, secara tak langsung kau sedang mencoba mematahkan usahanya dalam meraih mimpinya. Meskipun kau melibatkan sasaran lain dalam perkataanmu tadi. Tapi omong-omong, kau kapan memperkenalkan lelaki mu dihadapan kami?" Goda sang Ayah pada anak perempuannya. Dan ya, anak perempuan pun menjadi menunduk sambil menahan malu.
"Ah, Daddy, Mom. Angel ini sangat suka menghambur-hamburkan uang, jadi mana ada lelaki yang ingin mendekatinya. Bahkan disamping itupun dia sangat jutek dan tak peduli dengan lelaki. Jadi kurasa para lelaki diluar sana pasti berpikir dua kali untuk mendekatinya. Pertama takut uang nya habis atau perusahaan nya bangkrut jika dia mengencani Angel, dan yang kedua sifatnya yang sulit direbak dan untuk diraih. Oh, ternyata bukan dua kali berpikir, tapi kesekian kali harus berpikir." Ejek Alex dengan nada menggoda.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOSS
Romance"There is only one happiness in life - to love and to be loved." Copyright © 2014 by merlionversz_