Lian Milik Salsa

2.8K 142 0
                                    

3 hari penyelenggaraan acara expo di highschool Alman telah berlalu, acara berjalan dengan sukses tentunya. Satu tahun menjadi ketua OSIS membuat nama Lian semakin baik, ia berhasil menjadi pemimpin yang bertanggung jawab. Kini tiba di penghujung masa jabatan, artinya ia sudah berada di kelas tiga, ujung dari kisah putih Abu-Abu.

Lian telah berdiskusi dengan anak OSIS yang lain tentang acara pembubaran panitia, sekaligus perpisahan anggota OSIS sebelum pemilihan calon pengurus baru minggu depan. Mereka berencana untuk pergi ke puncak bogor pada hari sabtu dan pulang minggu sore.

Lian juga membebaskan jika anggota nya ingin mengajak teman atau pacarnya ikut ke puncak. Sebenarnya ini hanya alasan agar ia bisa mengajak Salsa bersamanya.

"Ca, kita beli persiapan untuk besok ya, aku jemput." ucap Lian pada sambungan telepon.

"Oke Li, aku siap-siap dulu." jawab Salsa lalu mematikan telepon sepihak.

Setelah 45 menit keduanya kini telah sampai pada pusat perbelanjaan, sebenarnya tak ada yang harus mereka beli karena semuanya telah Lian serahkan pada Diman dan Nely.

"Kita beli hoodie couple ayo Liii." Lian mengangguk dan mengikuti  arah Salsa membawanya.

"Ih ini lucuu banget, kamu suka gak?tanya Salsa yang bimbang memilih jaket

" Masa warna pink si ca, temen temen ku pada ikutan loh ke sana." protes Lian.

"Tapi aku suka Li, mau ya ya ya." ujar Salsa memohon seperti anak kecil.

"Ih gemess banget si, mana bisa aku nolak kalo udah gini." Lian mengacak acak gemas rambut Salsa.

"Itu aja, atau mau beli yang lain?" tawar Lian.

Salsa berfikir sejenak, "pengen makan aja si." jawaban Salsa membuat Lian tertawa.

"Gak usah lucu terus ca, gemes akunya."

"Ih kamu mah, ayo makan."

Mereka menuju tempat makan yang gak jauh dari tempat mereka sekarang.

"Eh itu ada Bila sama Aro, ajak gabung gih." ujar Salsa yang melihat kehadiran teman nya itu.

" Aroo," Panggil Lian cukup keras. Bila dan Aro kemudian ikut bergabung bersama mereka.

"Persiapan buat besok udah aman semua Ron? " tanya Aro memastikan.

"Aman-aman, ga nyangka sebentar lagi mau lengser aja kita Ro,"

"Sisa seminggu lagi sebelum pemilihan kan? Setahun yang singkat ya, tapi sangat berkesan." Lanjut Lian.

" Iya, mana bentar lagi lulus. Artinya kita bakal misah misah buat capai mimpi masing-masing."

"Dan bakal LDR juga sama Billa," ujar Aro menatap pada Billa.

"Emang jadi lo ke Swedia?"tanya Salsa, karena setau nya Aro sempat menolak saat di ajak ayahnya tinggal di Swedia.

" Ya gimana, gue gak bisa nolak terus kan, " Perceraian kedua orang tuanya mengharuskan Aro tinggal di Indonesia hingga SMA lalu melanjutkan pendidikan di Swedia, bersama ayah nya. Sebelumnya Aro selalu saja menolak untuk tinggal di sana tapi lambat laun dia juga harus menghargai keputusan kedua orang tuanya itu.

"Kalian sendiri gimana?" Tanya Aro balik.

"Kalau aku, kamu tau kan aku pengen jadi desainer dan sejauh ini belum ada perubahan." Jawab billa.

"Papa pengen gue kuliah di Singapura, gue gak punya alasan buat bantah. Tapi kalau caca mau nikah mungkin gue bakal lanjut kuliah di sini sambil nerusin perusahaan bokap." Lian dengan Salsa sudah pernah mendiskusikan hal ini sebelumnya.

Jatuh padamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang