Suasana gedung pernikahan Billa dan Aro mulai di datangi oleh para tamu undangan. Dekorasi yang sederhana namun sangat tertata dan rapi. Bunga-bunga bewarna putih dan merah muda mendominasi kan tempat itu.
Satu kue berukuran jumbo dengan empat tingkatkan mengerucut, serta inisial A&B terpampang di atasnya.
Tak lupa pula makanan yang sudah berada di tempat nya, siap untuk di sajikan pada para tamu undangan.Salsa cantik dengan balutan dress panjang bewarna burgundy, rambut hitam ikalnya ia biarkan terurai. Polesan make up di wajahnya membuat nya terkesan indah malam ini. Tak lupa dua gadis cantik di kiri dan kanannya, balutan dress dengan warna serupa di tubuh mereka juga tak kalah membuat nya terlihat cantik. Jika kalian mencari Al, pria itu akan datang nanti. Ia datang terlambat karena ada urusan pekerjaan yang tak bisa di tunda.
Akad akan segera di mulai, tak banyak tamu. Hanya beberapa orang-orang terdekat saja. Resepsi pun akan mereka langsung seminggu setelah pernikahan, dengan konsep yang sama.
Acara privat ini sengaja mereka lakukan karena keputusan dari keduanya. Menurut mereka mengundang banyak orang tidak ada gunanya, hanya membuat tubuh lelah saja. Mereka pun yakin, tak ada doa yang lebih kuat dari do'a orang terdekat.Salsa meninggalkan anaknya di kursi tamu, tepat di kursi deretan pertama.
Sedangkan dia dan Syarla bergegas menghampiri Billa di kamar nya.Perempuan cantik itu sudah siap dengan gaun putih nya. Suara Aro mengucapkan ijab kabul membuat ke-tiga gugup, namun saat kata sah sudah terdengar rasa lega ikut datang. Salsa dan Syarla berada di sisi kanan dan kiri Billa untuk mengantarkan nya menuju suaminya.
Saat sudah berhadapan dengan Aro, tangis Aro pun pecah. Kecupan pertama sebagai seorang suami dan istri Aro berikan di dahi Billa.
Salsa menatap hari keduanya, "jangan hilang kan cinta keduanya, Tuhan." Batin Salsa.Acara harus itu tak sampai di sana, kini tangis harus mulai kembali saat Billa meminta sepatah dua patah kata dari dirinya.
Salsa meraih mic yang diberikan, ia memeluk Billa erat sebelum berbicara. " Terima kasih karena selalu ada, selalu menjadi tempat pulang ternyaman gue. Jalani hidup dengan baik dan jangan berhenti untuk saling mencintai, apapun itu setiap rumah tangga pasti ada ujiannya. Gak masalah kalau capek, tapi bakal jadi perkara kalau memilih berhenti. Gue gak bisa kasih nasihat banyak karena gue pun gagal di sini. Cinta aja itu gak cukup, butuh kemauan untuk saling menjaga cinta itu yang terpenting."Kata-kata yang ia ucapkan mengalir begitu saja. Namun, matanya berhenti pada seorang pria. Ia menatap mata pria itu dalam seolah pada pria itulah nasihat ini ia berikan.
Lian menangkap tatapan Salsa. Ia menatap sama mata Salsa. Masih sama seperti dahulu, penuh ketulusan. Lian tak menyangkal perkataan Salsa sama sekali, karena memang benar ucapannya. Cinta nya gagal karena ia memilih berhenti mencintai Salsa, cintanya gagal karena ia gagal menjaga hatinya.
Salsa kembali memeluk Billa erat, ia ikut berbahagia atas kebahagiaan sahabatnya.
Selanjutnya mereka memasuki acara hiburan, menyaksikan dua jiwa yang telah menjadi satu. Musik tanda kebahagiaan telah dinyalakan, semuanya ikut berdansa dengan alunan musik romantis itu.
Salsa tak ikut berdansa, ia hanya menyaksikan kebahagiaan mereka. Ia menghentikan pandangannya pada dua manusia yang sedang berdansa. Lian dan Mawar tampak serasi, pergerakan mereka tak luput dari pantauan Salsa. Tanpa sengaja ia hampir jatuh karena dorongan orang di sebelah nya, namun belum sempat jatuh , tangan kekar Al lebih dulu memegang dua pundaknya dari samping. Menahan tubuh Salsa agar tak mencium lantai.
Al berbisik pada Salsa, "sorry telat. Dansa with me?" Ajak Al. Salsa tersenyum lalu menganggukkan Kepala nya.
Keduanya ikut terbuai alunan musik itu, tatapan keduanya bersatu. "Meskipun bukan tatapan cinta, tapi segera mencintai aku ya Sal?" Ucap Al pelan hanya terdengar di telinga Salsa saja.
"Kita usahakan bersama ya Al?" Al menyatukan kening keduanya dan tersenyum.
Malam semakin larut dan Salsa harus segera pamit karena kedua anaknya telah lelah. Mereka berfoto bersama terlebih dahulu sebelum meninggal acara tersebut.
Perjalanan cukup jauh sehingga membuat Gracia dan Ara terlelap. Salsa sebenarnya sudah mulai mengantuk namun ia tahan karena ingin menemani Al.
"Tidur ya Sal, kalau udah sampai aku gendong nanti." ucap Al pelan mengelus rambut Salsa.
"Gak papa?" Al tersenyum lalu mengangguk.
"Mau sambil di elusin tangannya?" tawar Al.
Salsa mengangguk, Al mengecup kening Salsa singkat lalu beralih ke punggung tangan Salsa dan kembali ia kecup.
"Bobo ya."
Salsa mulai mencari posisi ternyaman nya dan mulai terlelap. Al menatap pada Salsa, " Gampang banget tidurnya, jadi gemes." Ucapnya sambil terkekeh.
"Bangun-bangun langsung sayang aku ya Sal." Lanjutnya. Lalu ia kembali fokus mengemudi dengan tangan satunya yang masih sibuk mengelus punggung tangan Salsa.
_______________
Hai epribadeh!
Jadi manis Al atau Lian di awal nih?
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh padamu
RandomTentang cowok cool bernama Gamalian Rony Latupian dan perempuan berisik bernama Laquena Salsabill Alman. Perjalanan cinta antara keduanya, di penuhi makna akan kehidupan. Tentang bagaimana bahagia yang selalu bergandengan dengan luka, mampu mereka t...