'Ibunya Adik'

1.4K 116 2
                                    

Pagi ini Salsa sudah tiga kali bolak balik kamar mandi, bukan tanpa alasan ia merasa perut nya tak enak. Perutnya seolah-olah menolak untuk menerima apapun untuk masuk. Salsa keluar dengan dengan bantuan Lian yang memapahnya, wajahnya tampak pucat sekali. Lian memberikan teh hangat untuk Salsa, mungkin akan sedikit menghilangkan mual Salsa.

"Kita ke rumah sakit ya ca?" Lian mengkhawatirkan perempuan nya sekarang.

Salsa menggeleng," Aku istirahat aja Li. Nanti enakan kok." 

" Kamu bolak balik kamar mandi udah tiga kali ca, mukanya juga pucet banget. Please dengerin aku ca." Lian sedikit memohon kali ini.

Salsa menatap lekat wajah suaminya. Lalu mengangguk setuju. Lian tersenyum lalu membantu Salsa mengganti pakaiannya.

Lian mengantar Gracia kerumah orang tuanya terlebih dahulu, kemudian lanjut menuju rumah sakit.

Setelah menunggu antrian cukup lama, kini tiba giliran nama Salsa di panggil.

"Keluhannya apa Bu Salsa?" tanya dokter memulai percakapan mereka.

Lian melihat ke arah Salsa yang tak kunjung menjawab. " Mual dok, sudah tiga kali muntah." 

" Kadang juga nyeri di bagian payudara Dok." Tambah Salsa.

Dokter tersenyum singkat, " Mari ikut saya buk. Biar kita cek langsung kondisi Ibu."

Salsa mengikuti arah langkah dokter, membawanya untuk berbaring. Mengoleskan gel ke perut Salsa, lalu memperlihatkan kantung kecil di dalamnya.

"Selamat Bu, di perut ibu ada calon bayi. Perkiraan saya sudah memasuki usia dua minggu. "

Salsa tak bisa berkata- kata. Ia bahagia, sangat. "CA AKU JADI AYAH?" Beralih menatap dokter, " Dok saya bakal jadi ayah?" pertanyaan nya masih ia lempar dengan senyum yang merekah.

Dokter mengangguk, "Iya bapak selamat ya."

" Untuk lebih lanjut nya, silahkan cek di dokter kandungan langsung ya Pak, Bu."

"baik, terima kasih dok." Lian merangkul Salsa dan membantunya berjalan. Memperhatikan langkah demi langkah kaki Salsa.

Setelah memeriksa ke dokter kandungan Salsa dan Lian memutuskan untuk pulang. Memberitahukan kedua orang tua mereka mengenai kabar baik ini. Ada rasa gugup pada Salsa, ia takut belum bisa menjadi orang tua yang baik. Mengurus Gracia saja kadang belum bisa mengonrol emosi dengan baik. Apa kali ini iya mampu? Lian menyadari kegelisahan istrinya, mengelus lengan istrinya dengan lembut," Everyting's gonna be alright, Ca. Kita belajar sama-sama ya Ibu nya adik. Salma tersenyum, lucu sekali 'Ibunya Adik'.

Salsa dan Lian memasuki rumah orang tua Lian. Ingin menjemput Gracia sekaligus memberitahukan kabar baik. " Udah pulang? gimana caca baik baik aja kan?"

Mereka tersenyum dan memeluk Mama Ati, "Selamat ya Mama bakal jadi nenek." Kebahagiaan terpancar jelas dari wajah Mama Ati.

" Terima kasih Ca, Mama senang sekali." Mama Ati beralih mengusap perut Salsa yang belum membesar itu. " Halo adik, ini nenek. Adik sehat sehat ya, jagain ibu dari dalam ya sayang."

Mama Ati merasa terharu, ia menghapus air yang menetes di ujung matanya. Penantian panjang nya kini akan segera terwujud, menggendong cucu dan menemaninya bermain, Ah dia sudah sangat tidak sabar menunggu hari itu.

Tak lama mengobrol, sekarang ponsel Lian berdering. Tertera nama Sang Ayah di layar ponselnya. Sepertinya kabar baik ini telah di beritahukan oleh Mamanya. 

" Halo, mana putri ayah. Kenapa malah muka kamu sih Li." 

" Ya papa kan nelpon ke nomor Lian, kok Lian di marahin si Pah. Lian udah mau jadi orang tua ini."Meski kesal dengan gurauan ayahnya Lian tetap memberikan ponselnya pada Salsa.

" Caca mau apa sayang? Terima kasih ya, Caca bantu udah mau wujudkan mimpi ayah.Besok papa pulang. Caca ada pengen sesuatu? Ngidam apa gitu?" celoteh ayah mertuanya tanpa memberi jeda Salsa untuk menjawabnya.

Salsa berpikir sejenak, " ehm, Caca belum ada mau sesuatu pah. Mungkin nanti kalau Caca pengen pasti ngomong sama Papa Pian." ucap Salsa sangat menggemaskan.

" Oke sayang, kamu udah ada bilang sama Ayah bunda mu Nak?" Tanya Ayah mertuanya.

Raut wajah salsa berubah sedih, " Belum di bales Pah, mereka kan selalu sibuk. Mana sempat untuk kabari anaknya." Salsa tersenyum terpaksa. Lian melihat itu langsung mengelus lengan Salsa. Memberikan ketenangan bahwa ia tak sendiri di sini.

"Eh, maafin papa ya. Caca gak usah sedih kan ada Papa sama Mama yang sayang kamu." Salsa mengangguk, meski begitu. Tetap saja hal itu masih mengganggu fikirannya. Salsa menyerahkan ponsel Lian pada Mama Ati, membiarkan keduanya bercerita.

Hari menjelang siang, mereka memutukan untuk makan siang di rumah orang tua Lian saja. Tapi makan siang kali ini berubah menjadi Salsa yang mual mencium aroma masakan.

"huek huek," Salsa menutup hidungnya dengan telapak tangan nya. Ia tak sanggup indra penciumannya sangat sensitif. " mah, salsa capek mual." adu Salsa sambil menangis tersedu sedu.

"Maaf ya mah, Caca gak ikut makan. Caca ke atas duluan ya mah."

"Ga papa sayang, Caca istirahat aja dulu ya." Salsa mengangguk. Lian menyusul Salsa ke atas, meninggalkan Mama Ati sendiri dengan masakannya.

"Sayang?" panggil Lian. Salsa tak menjawab, ia menutup wajahnya dengan bantal erat. " hei sayang, jangan ditutup gini dong mukanya. Nanti kamu sesek Ca."

Salsa tak juga mau melepaskan bantal nya, membuat Lian mengambil paksa bantal itu. Lian melihat wajah basah Salsa. "Lian mual, Huek huek."

Salsa menangis, rasanya tak enak. Lian mendekatkan kepalanya pada perut Salsa, " Adik, jangan nakal ya nak. Kasihan Ibu." Lian memberi kecupan pada perut Salsa. Lalu beralih menuju wajah Salsa, mengecup kedua mata basah Salsa dan terakhir bibir Salsa.

"Maafin aku ya sayang." Lian merasa bersalah, mau bagaimana pun ialah yang bertanggung jawab telah membuat kondisi Salsa seperti ini.

Salsa menangis, menggeleng. Ia malah merasa bersalah pada suaminya. Tapi ia benar-benar merasa perutnya tak enak. Ia tak ada cara lain selain menangis.

"Lian, "

"Iya Ca mau apa?"

" Peluk" Ujar Salsa manja.

Lian tersenyum sekarang perempuan nya malah kembali ke mode manja nya.

Lian berbaring di sebelah Salsa lalu memeluk nya, sesekali mengecup rambut Salsa. Membiarkan istrinya beristirahat.





Jatuh padamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang