Sekolah baru saja usai sekitar tiga menit yang lalu. Para murid mulai berbondong-bondong merapikan perlengkapan mereka agar cepat meninggalkan sekolah.
Jiwon baru saja selesai membereskan barang miliknya dan hendak keluar kelas, tapi seseorang menghadang jalannya, membuat Jiwon harus berhenti dan menanyakan gerangan orang tersebut.
"Oh, Junhee-ya, ada apa?"
Junhee menipiskan bibir, dia terlihat ragu sejenak sebelum mengungkapkan niatnya, "akhir pekan nanti, apa kau punya waktu?"
Jiwon diam sejenak untuk berpikir. "Kurasa tidak. Ada apa?"
"Mau pergi keluar bersamaku?" Junhee merasa agak canggung saat mengutarakan niatnya barusan. Dia sudah menunggu cukup lama untuk benar-benar berani mendekati Jiwon, tapi meski sudah berani pun, rasa canggungnya masih tetap ada.
Tanpa berpikir panjang, Jiwon mengangguk setuju, membuat senyum Junhee merkah. Namun belum semenit rasa senang itu menguasainya, hati Junhee dijatuhkan oleh pernyataan Jiwon setelahnya.
"Agar seru, kita ajak Yoonseo juga," kata gadis itu, bersikap seolah baru saja memberi ide brilian. Dia kemudian berbalik ke arah Yoonseo yang berjalan menghampiri mereka setelah selesai dengan barang-barangnya. "Yoonseo-a. Ayo keluar akhir pekan nanti!"
Mata Yoonseo berbinar, dia menatap antara Jiwon dan Junhee sebelum mengangguk setuju. "Kita akan ke mana?"
"Bagaimana dengan Hongdae?" usul Jiwon.
Sebuah suara tiba-tiba menyahut, "apa ada yang mengatakan jalan-jalan ke Hongdae?"
Donghyun muncul dari arah koridor. Lelaki itu sudah mengendong tasnya dan tampaknya bersiap pulang, namun obrolan orang-orang yang dikenalnya itu tampaknya menahan langkahnya. Donghyun tersenyum sumrigah, menampilkan dua lesung di masing-masing sisi pipinya yang tidak terlalu dalam. "Pasti menyenangkan. Aku akan ikut juga."
Jiwon mencibir, "tidak ada yang mengajakmu."
"Kuyakin ini bukan idemu," sahut Donghyun dengan nada menyindir. "Itu pasti antara Junhee dan Yoonseo dan kalian tentu tidak keberatan aku ikut, bukan?"
"Tidak apa-apa. Akan lebih menyenangkan jika beramai-ramai," kata Yoonseo. Perkataannya membuat Donghyun segera melebarkan senyum kemenangan sementara Jiwon hanya pasrah mendengus kasar.
Di sisi lain, Junhee hanya bisa menghela napas kecewa diam-diam. Niatnya ingin mengajak kencan Jiwon, tapi kenapa justru berubah menjadi tamasya kelompok?
"Kalau begitu sampai jumpa besok," pamit Jiwon, dia melambai sembari memamerkan senyum pada Junhee dan Yoonseo, sebelum menyeret Donghyun pulang bersamanya.
Sepeninggalan Jiwon dan Donghyun, kini hanya tersisa Yoonseo dan Junhee yang memutuskan berjalan bersama keluar dari kelas. Yoonseo memperhatikan bagaimana ekspresi kecewa Junhee tidak lama setelah Jiwon pergi, dan baru menyadari bahwa sepertinya Junhee berniat mengajak Jiwon jalan berdua saja, tapi rencananya tidak berjalan mulus.
Yoonseo sudah lama menaruh hati terhadap mantan ketua kelasnya tersebut. Mereka sudah lama berteman, dan Junhee benar-benar sosok yang perhatian. Yoonseo sadar, bahwa perhatiannya Junhee bukan hanya ditunjukan untuknya, tapi juga teman-teman yang lain, namun bukan salahnya jika perhatian kecil yang Junhee berikan bisa menarik hati Yoonseo dan pada akhirnya kekagumannya bertranformasi menjadi sesuatu yang romantis.
Namun, Yoonseo harus menelan kepahitan saat dia menyadari bahwa perhatian yang Junhee berikan pada Jiwon berbeda dan pada akhirnya Yoonseo menyadarinya, menyadari tentang perasaan Junhee terhadap Jiwon.
Cukup menyesakan mengetahui laki-laki yang kau sukai justru naksir pada sahabatmu sendiri. Dan dalam kasus mereka, Yoonseo tidak bisa membenci Jiwon karenanya. Setelah kepergian Seeun, Jiwon adalah satu-satunya teman terdekat yang Yoonseo punya dan dia tidak tega harus memutus ikatan mereka hanya karena masalah laki-laki. Lagi pula, Jiwon tidak terlihat menunjukan bahwa dia menerima perasaan Junhee, jadi Yoonseo akan tetap pada pendiriannya. Dia masih akan menyukai Junhee dan tetap berteman dengan Jiwon.
Menyimpan perasaan suka diam-diam itu memang tidak enak. Memikirkannya membuat Yoonseo secara tidak sadar menghela napas berat.
"Yoonseo-a, ada apa?" tanya Junhee, menyadari helaan napas berat Yoonseo barusan. Sepertinya Yoonseo sedang banyak pikiran sekarang.
Mata Yoonseo membelakak, serasa baru saja kena ciduk. Buru-buru dia menggeleng. "Bukan apa-apa," katanya, mengelak, membalas dengan senyuman kikuk. Sementara Junhee hanya mengangguk singkat, tidak bertanya lebih banyak sebab tidak begitu penasaran.
Mereka berjalan bersama sampai ke halte, menunggu bus tiba bersama beberapa murid lain.
Yoonseo cukup terpaku saat dia memandangi Junhee yang nampak serius memainkan ponselnya. Gadis itu terlalu larut dalam pikirannya sendiri, sehingga nyaris tidak memperhatikan bus yang akan mengantarnya ke lingkungan tempat tinggalnya sudah datang.
"Oh, bus mu sudah datang," kata Junhee, seolah menegur Yoonseo, membuat gadis itu segera bangkit dari duduknya dan pamit pulang lebih dulu. Yoonseo melambai sembari tersenyum, yang di balas Junhee, sama.
Saat bus yang di tumpangi Yoonseo mulai berjalan pergi, Junhee kembali duduk, dia masih harus menunggu bus nya sendiri yang masih akan datang beberapa menit lagi.
Ditinggalkan sendirian, Junhee kembali larut dalam rasa kecewanya karena gagal mengajak Jiwon pergi 'hanya berdua' dengannya. Mungkin seharusnya Junhee lebih tegas lagi agar gadis itu paham niatnya. Tapi apa boleh buat, akhir pekan nanti, mereka akan tetap pergi, hanya saja dengan tambahan orang dan tentunya tidak akan sesuai rencana.
Bus yang ditunggu Junhee akhirnya tiba, dan laki-laki itu segera masuk ke dalam bus, mengambil tempat duduk paling belakang. Duduk tenang sampai bus mengantarnya ke lingkungan tempat tinggalnya.
Sama sekali tidak menyadari, seseorang berpakaian serba hitam dan mencurigakan tidak jauh di seberang jalan tengah memperhatikan. Tatapan matanya tajam dan menusuk, seolah terdapat dendam besar di dalamnya. Orang itu menurunkan topi hitam yang dikenakan, semakin menutupi wajahnya, sudah cukup lama dia berdiri di sana hanya untuk mengamati. Sebelum dia melangkah pergi setelah bus yang di tumpangi Junhee sudah benar-benar jauh dan nyaris tidak terlihat lagi
To Be Continued
A/nMasukin konflik dikit gapapa ye~
Jangan lupa vote dan komentarnya yeorebun!
KAMU SEDANG MEMBACA
ɴʜᴄ: ᴄᴀᴛᴄʜɪɴɢ ғᴇᴇʟɪɴɢs ✓
FanfictionMasa-masa penuh duka itu sudah berlalu. Kini, mereka telah duduk di bangku senior, bersiap menghadapi ujian kelulusan yang sudah berada di depan mata. Namun, dalam masa-masa singkat itu, masih ada banyak cerita yang belum usai dan menunggu untuk dit...