Masa liburan sudah usai, saatnya kembali ke sekolah.
Bus berhenti tepat di depan halte, pintunya yang kemudian bergerak terbuka, seolah mengundang para penumpang yang telah menunggu sejak tadi untuk segera masuk.
"Hei, Jiwon, ayo." Donghyun menegur gadis yang tengah sibuk dengan ponselnya sembari mendengarkan sesuatu melalu earphone yang terpasang pada kedua telinganya.
Mendapat teguran itu. Jiwon mengikuti Donghyun masuk ke dalam bus. Jadi orang terakhir yang masuk, membuat mereka tidak kebagian kursi kosong, dan terpaksa harus berdiri.
Karena tidak ingin celaka dalam perjalanan, Jiwon segera menyimpan ponselnya ke dalam saku, membiarkan earphone masih menyumbat telinganya untuk mendengarkan lagu yang masih mengalun.
Pagi itu langit tampak cerah, namun musim dingin dari sisa-sisa bulan sebelumnya masih cukup terasa, meski tidak sedingin saat bulan Desember. Oleh sebab itu, sebagian besar penumpang yang diisi anak sekolah memakai blazer dan syal yang melilit bagian leher mereka.
Beberapa menit kemudian, bus berhenti di halte terdekat SMA Yooil. Sebagai murid yang menempuh pendidikan di sana, Jiwon dan Donghyun turun bersama beberapa murid. Mereka perlu menyebrang jalan untuk benar-benar sampai ke sekolah.
"Jiwon-na!"
Panggil Yoonseo, namun karena masih memakai eaephone, Jiwon tidak mendengar panggilannya. Donghyun yang sudah muak, akhirnya melepas sebelah earphone Jiwon dan segera memberitahu keberadaan Yoonseo sebelum Jiwon sempat memarahinya.
"Oh, Yoonseo-a," sapa Jiwon pada Yoonseo sambil tersenyum cerah. Menyambut gadis itu saat Yoonseo menghampirinya yang nyaris melewati gerbang sekolah. Yoonseo hanya balas tersenyum.
Jiwon lalu mendelik ke arah Donghyun, menegadahkan tanganya untuk meminta satu earphonenya dikembalikan. Tapi bukannya mengembalikannya Donghyun justru berkata, "jangan terlalu sering memakainya, pendengaranmu akan terganggu nanti. Aku menyita ini dan ini juga." Donghyun mengambil pasangan earphone yang masih berada di sebelah telinga Jiwon, lantas tersenyum jail sebelum berlari pegi, mengabaikan teriakan kesal Jiwon di belakangnya.
"Sial, lihat saja nanti. Sebagai gantinya akan kursak action figure spiderman nya. Sial," gerutu Jiwon. Yoonseo yang masih berjalan disampingnya hanya bisa terkekeh melihat interaksi mereka.
Sebelum mengenal Yoonseo dan Seeun, Jiwon memang sejak awal sudah dekat dengan Donghyun. Mereka berteman sejak kecil karena orang tua mereka adalah rekan kerja yang membangun bisnis bersama. Sementara Yoonseo dan Seeun baru dikenal Jiwon sejak SMA.
"Semoga kita sekelas lagi, Jiwon-na," ujar Yoonseo. Jiwon segera mengangguk setuju.
"Oh, aku hanya berharap di kelas tiga ini, tidak banyak mendengar gunjingan lagi." Jiwon tanpa sadar mendengus berat. Yoonseo yang paham hanya bisa mengulum bibir suram.
Karena insiden yang pernah terjadi di kelas dua, mereka harus bertahan mendengar gunjingan dari anak kelas lain sepanjang semester. Baik Jiwon dan Yoonseo akhirnya bisa bernapas legah setelah ujian kenaikan kelas selesai dan waktu libur tiba. Tapi, sekarang mereka harus kembali ke sekolah lagi, dan tidak bisa dipastikan apakah gunjingan itu masih berlangsung atau para penggunjing itu sudah lelah dan memilih berhenti.
"Mari abaikan saja seperti sebelumnya. Kita hanya perlu bertahan setahun lagi," kata Yoonseo menyemangati. Jiwon tersenyum karenanya.
Dua gadis itu kemudian berjalan bersama memasuki gedung sekolah, tidak lupa pergi untuk memeriksa di kelas mana mereka akan ditempatkan di kelas 3 ini.
"Yoonseo-a, kita sekelas!" pekik Jiwon senang. Tidak terlalu peduli saat beberapa orang menatap aneh kearahnya.
Ikut senang, Yoonseo menyambut high five Jiwon, dan kedua gadis itu melompat-lompat senang sampai akhirnya berpelukan girang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ɴʜᴄ: ᴄᴀᴛᴄʜɪɴɢ ғᴇᴇʟɪɴɢs ✓
Fiksi PenggemarMasa-masa penuh duka itu sudah berlalu. Kini, mereka telah duduk di bangku senior, bersiap menghadapi ujian kelulusan yang sudah berada di depan mata. Namun, dalam masa-masa singkat itu, masih ada banyak cerita yang belum usai dan menunggu untuk dit...