BUDAYAKAN VOTE SEBELUM DI BACA!!
Semoga suka sama bab ini
happy reading...!!~°•°~
"Kalau sakit rasain aja tuh sendiri" ucap Fara sambil turun ke lantai satu.
Sesampainya disana Fara melihat bahwa beberapa barang masih tertutup kain putih "oiyaa sampe lupa beresin ini rumah" ucap Fara.
Fara pun segera mengambil semua kain putih itu dan memasukan kedalam mesin cuci karena ia lihat sudah ada debu.
Setelah mencuci kain tadi gadis itu pun mengambil sapu dan menyapu lantai satu itu yang ukurannya lumayan luas, untung saja tidak terlalu banyak barang sehingga ia bisa menyapu lebih cepat.
Setelah membersihkan rumah, Fara pun berjalan ke dapur dan melihat isi kulkas "cuman ada sayur bayam sama ikan gakpapa deh bikin aja, besok aja ke supermarket" ujar Fara.
Gadis itupun mulai memasak, bisa di bilang Fara pintar masak karena dari dulu ia selalu membantu mama atau nenek nya di dapur.
Kurang lebih 1 jam ia di dapur, akhirnya masakannya pun siap "Selesai juga akhirnya" ujar Fara setelah meletakkan masakkan nya di atas meja makan, lalu iya pun berjalan ke ruang keluarga.
"Udah jam 6, dia ketiduran kah?" Ucap Fara melihat jam dinding yang ada di ruang keluarga.
"Apa gue samperin aja? Samperin aja deh daripada dia kelaparan ntar malam kalau gue biarin doang" setelah mengatakan itu Fara bergegas menuju kamar nya.
Fara masuk ke kamarnya dan melihat Elvano yang tidur membelakangi pintu, sehingga Fara tak bisa melihat wajah cowok itu dari arah pintu.
"Ayo makan, gue udah masakin buat lo" ujar Fara, namun tak ada jawaban dari Elvano. Mau tak mau Fara yang tadinya menyandar di dekat pintu berjalan mendekati Elvano.
"Kak bangun! Ayo makan" Fara pun menepuk-nepuk pelan pipi Elvano, namun ketika tangannya menyentuh pipi cowok itu ia merasa suhu pipi Elvano lebih tinggi daripada dirinya.
Dengan sedikit ragu Fara meletakkan telapak tangannya di kening cowok itu, benar saja suhu tubuh Elvano tinggi.
"Ya ampun kak lo demam!" Fara pun duduk di dekat Elvano yang mulai terbangun.
"Far..." Panggil Elvano dengan suara sedikit serak.
"Bentar gue mobil kompresan dulu" Fara pun bergegas mengambil kompresan air hangat di dapur, lalu ia pun kembali ke kamarnya.
Fara meremas kain kompresan itu dan meletakkan di kening Elvano "gue bilang juga apa, ntar lo sakit kalau gak mandi habis hujan-hujanan" Fara mulai mengomeli Elvano.
"Maaf" ucap Elvano lirih.
"Itu juga kepala lo belum di kompres, masih sakit gak?" Tanya Fara ia pun duduk di tepi kasur samping Elvano.
"Dikit, punggung juga" jawab Elvano dengan nada khas orang sakit.
"Ya udah ntar gue obatin" ucap Fara lalu mengambil kompresan di kening Elvano tadi berniat untuk kembali membasahi kompresan itu.
"Gak mau pake itu" perkataan Elvano membuat Fara tak jadi memeras kain kompresan itu dan membiarkan kain itu terendam di dalam baskom kecil tersebut.
"Kenapa?" Tanya Fara singkat
"Gak suka" jawab Elvano.
"ya udah makan dulu, habis itu minum obat" Fara pun mulai mengambil makanan untuk Elvano di bawah, dan berjalan kembali masuk ke kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story of Elfara [ END ]
Teen Fiction⚠️FOLLOW SEBELUM BACA⚠️ Fara Aulia Baskara, putri bungsu keluarga Baskara yang memiliki perusahaan dimana-mana. Cewek imut, lucu, dan memiliki tinggi hanya 158 cm dibandingkan dengan keluarganya yang memiliki tinggi 170 keatas, badannya memang kecil...