BUDAYAKAN VOTE SEBELUM DI BACA!!!
Typo bersebaran...!
Happy reading readers...!!~°•°~
Koridor saat ini tengah ramai di lalui oleh siswa yang sedang istirahat. Zara dan Fara sekarang juga tengah berjalan di koridor menuju kanti guna mencari makanan karena perut mereka sudah meminta di isi sedari jam pelajaran tadi.
"Cepat banget ya waktu berjalan, sampe udah mau ujian aja" ujar Zara sembari masih berjalan dengan Fara di sampingnya.
"Iya udah beberapa bulan juga gue sekolah di sini" ucap Fara di angguki oleh Zara.
"Bentar lagi anak kelas 12 juga mau lulus dan kita naik kelas" sekarang mereka sudah berada di pintu kantin dan memasuki area tempat para siswa menyebut sebagai surganya tempat makanan.
"Kapan me-"
"Far liat deh kesana" belum selesai Fara berbicara Zara sudah memotong perkataan nya sambil menunjuk arah yang di lihat oleh perempuan itu.
Meskipun kesal karena perkataan nya di potong tak khayal Fara tetap melihat kearah dimana Zara melihat sekarang.
Bagaikan jatuh dari ketinggian, jantung Fara serasa juga ikut jatuh saat itu juga.
"Baru awal kenapa sudah seperti ini?" Batin Fara ketika melihat Elvano yang di tempeli oleh seorang siswi yang tidak dia ketahui siapa nama perempuan yang berada di dekat Elvano.
"Siapa dia?" Pertanyaan itu keluar dari mulut Fara, melihat kearah Zara meminta jawaban.
"Arsyila? Dia balik?" Zara tahu siapa perempuan di sekolah ini yang punya keberanian untuk mendekati Elvano.
"Arsyila?" Fara tak mengenal perempuan yang bernama arsyila di sekolah ini.
"Nanti aja gue ceritain sekarang gue udah lapar, ayo jajan dulu" Zara memasukkan tangannya kedalam saku rok sekolah nya mencari uang yang akan di gunakan untuk membayar makanan.
Namun dia tak menemukan uangnya di dalam saku, Zara pun menepuk jidatnya lupa jika dia belum meminta uangnya pada Ryan.
"Eh uang gue masih sama Abang lo lupa minta, karena tadi tu gue nitip bentar" Fara pun menggeleng kepala melihat Zara yang lupa akan uang jajannya.
Dengan cepat Zara menarik tangan Fara untuk mengikutinya ketempat dimana Ryan dan teman-temannya duduk di salah satu meja di pojok kantin.
"Eh neng Zara, makin cantik aja neng" ucap Dean ketika melihat kedatangan Fara dan Zara ke meja yang mereka tempati.
Gibran memukul leher belakang Dean ketika melihat Ryan yang menatap tajam kearah laki-laki itu karena memuji istrinya.
"Apa sih lo main pukul-pukul aja" Dean mengusap-usap leher belakangnya yang baru saja di pukul oleh Gibran.
"Noh lo liat pawangnya udah natap tajam" tunjuk Gibran menggunakan dagunya.
Dean pun melihat kearah Ryan yang sedang menatap tajam padanya, melihat tatapan yang di layangkan pada nya Dean hanya bisa nyengir sambil mengangkat tangan.
Ryan pun mengalihkan pandangan pada Zara yang sekarang berdiri di sampingnya dengan Fara di sebelah perempuan itu.
"Kenapa?" Tanya Ryan lembut.
"Uang aku tadi mana?" Dengan telapak tangan yang di arahan pada Ryan meminta uangnya tadi.
Ryan yang mengerti pun langsung mengeluarkan dompet dan memberikan tiga lembar uang merah pada Zara. "Loh uang aku kan tadi cuman 100"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story of Elfara [ END ]
Fiksi Remaja⚠️FOLLOW SEBELUM BACA⚠️ Fara Aulia Baskara, putri bungsu keluarga Baskara yang memiliki perusahaan dimana-mana. Cewek imut, lucu, dan memiliki tinggi hanya 158 cm dibandingkan dengan keluarganya yang memiliki tinggi 170 keatas, badannya memang kecil...