BUDAYAKAN VOTE SEBELUM DI BACA!!!
Typo bersebaran!!
Semoga suka ya... Happy reading!~°•°~
Disinilah Fara dan kedua sahabatnya berada, Supermarket. Berjalan sambil mendorong troli bukan, bukan Fara yang mendorong benda berbahan besi itu tapi Lio.
Sudah hampir setengah jam mereka mengitari rak-rak di dalam supermarket itu satu persatu dan sekarang troli sudah terisi penuh, namun belum ada niatan bagi kedua perempuan di depan Lio sekarang untuk berhenti dan melakukan pembayaran di kasir.
Kata Fara teh sekalian dia beli bahan masakan untuk di rumah karena sudah menipis, itulah sebabnya troli belanja mereka sekarang sudah seperti gunung.
"WAHHH ENHYPEN!!" Fara kesenangan ketika menemukan snacks yang brand ambassador nya adalah salah satu boy group asal negeri ginseng tersebut.
"Anjir! Udah lama sih tapi gapapa lah" Zara mendekat ke rak tempat Fara sekarang berada.
"Dari kemarin-kemarin gue kepengen beli ini tapi lupa terus, sekarang udah nemu" ujar Fara masih melihat-lihat snacks yang sekarang berada di tangannya.
"Tunggu apa lagi, gas ajalah borong!" Dukung Zara ikut senang, perempuan itu sepertinya juga ingin membeli snacks berbungkus warna janda itu.
Lio heran ada apa dengan kedua perempuan yang sedang bersamanya ini? Apa spesial nya pada cemilan itu sampai harus di borong, sungguh Lio tidak tahu menahu soal ini.
"Kue doang tapi kenapa sampai sesenang gitu kalian mau beli, padahal mah tiap hari juga punya stok nya ni supermarket" celutuk Lio sampai menopang tangan di pegangan troli.
"Sembarang lo, ini tuh isinya bukan cuman kue nya doang tapi ada foto ayang-ayang gue di sini" jawab Fara sarkas.
"Tau nih, kalau beli PC official nya bisa ratusan ribu kalau gini mah lebih hemat tahu..." Ujar Zara yang di angguki oleh Fara.
Lio di buat menganga seakan-akan tak percaya dengan dua orang di depannya sekarang, apa mereka lupa jika mereka ini adalah anak dari CEO ternama yang bisa membeli semua barang dengan harga fantastis?
Tapi lihat mereka sekarang bilang PC official idola mereka bisa ratusan ribu, padahal jika di bandingkan dengan jam tangan yang mereka kenakan harganya tak sampai 5% dari harga jam tangan.
Karena Lio tak membalas ucapan mereka lagi, Fara dan Zara langsung saja mengambil cemilan yang mereka inginkan tadi dan memasukannya ke dalam troli sehingga sekarang gunung makanan itu semakin tinggi.
"Udah ayo bayar"
~°•°~
Setelah melakukan pembayaran mereka keluar dengan dua kantong plastik besar di tangan mereka masing-masing, bisa di bayangkan betapa banyak belanjaan tiga siswa SMA ini.
Setelah beres meletakkan belanjaan di bagasi mobil sekarang Lio kembali menjalankan mobilnya menuju rumah Fara.
Tak butuh waktu lama mereka sudah sampai di rumah bercat putih dan abu-abu dengan lantai bertingkat 2 milik Fara dan Elvano.
Memasuki rumah dan meletakkan belanjaan di dapur Lio berjalan menuju ruang tamu ikut bergabung dengan teman-temannya yang lain.
Jujur laki-laki itu sudah lelah berjalan-jalan sedari tadi sambil membawa beban di tangannya, duduk di sofa dan langsung menyandarkan badan di punggung sofa.
"Hadehhh capek banget gue asli!" Keluh Lio dengan tangan dan kaki selonjor dan mata yang di pejamkan.
"Hahaha... Mampus, itu resiko yang harus di tanggung ketika menemani cewek berbelanja" Dean menertawai nasib Lio hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story of Elfara [ END ]
Teen Fiction⚠️FOLLOW SEBELUM BACA⚠️ Fara Aulia Baskara, putri bungsu keluarga Baskara yang memiliki perusahaan dimana-mana. Cewek imut, lucu, dan memiliki tinggi hanya 158 cm dibandingkan dengan keluarganya yang memiliki tinggi 170 keatas, badannya memang kecil...