TSOE 41 || Ikhlasin Dia

49 4 0
                                    

Ayo tekan bintang nya dulu sebelum baca yaawww...

Siap untuk bab ini??
Aku pikir kalian butuh selembar benda yang biasa di sebut orang dengan sebutan 'tissue'?🧻😙
Atau nggak perlu?





Kalau typo tandai ‼️
Happy reading readers kuuuu<33














~°•°~
















Di sebuah kamar yang bernuansa pink dan putih dengan lukisan bunga di dinding dan di hiasi dengan beberapa boneka kini Syila sedang berada di atas kasur sambil menonton drama kesukaan nya akhir-akhir ini.

Sedang asik menonton tiba-tiba pintu kamar nya terbuka memperlihatkan siapa pelaku yang membuka pintunya itu.

"Nih buat lo" ucap Adit sambil menyodorkan sekantong snack dengan berbagai macam jenis.

Syila senang mendapatkan makanan ringan itu dari Adit dengan segera perempuan itu meraih kantong kresek putih itu.

"Tumben lo ngasih gue jajan, habis kesambat apaan?" Tanya Syila sambil melihat isi kantong kresek itu.

"Bukan dari gue" Adit lalu duduk di tepi kasur Syila lalu melirik laptop adiknya itu yang ternyata sedang menayangkan drama yang dia tak tahu drama apa itu.

"Lah kalau bukan dari lo terus siapa?" Tanya Syila lagi.

"Raka" jawab Adit, Syila yang hendak membuka salah satu snack tadi seketika terhenti.

"Raka?"

"Hm" dehem Adit lalu dengan alis terangkat satu seakan mengatakan kenapa?.

"Bang berapa kali gue bilang gue tuh gak suka temen lo itu!" Ucap Syila dengan sedikit kesal.

"Ya mana gue tau, lagian ya dia itu cocok sama lo mangkanya gue biarin dia dekatin lo" ujar Adit sambil menyilangkan tangannya.

"Tapi gue gak mau sama tu orang, lo tau sendiri kalau gue sukanya sama kak Elvano bukan teman lo itu!" tegas Syila.

Adit mendengus kesal setelah mendengar perkataan Syila barusan, menyukai Elvano? Cih!

"Bisa berhenti gak lo nyebut nama tu orang! Gue gak sudi dia nikah sama lo apalagi jadi adik ipar gue, lagian bentar lagi dia bakal mati untuk apa lo harapin" tanpa merasa bersalah Adit mengatakan itu dengan santainya seakan kecelakaan Elvano bukan dia dalangnya.

"Bang!" Syila meninggikan suaranya pada Adit karena mengatakan Elvano akan meninggalkan.

"Apa?!" Adit ikut serta meninggikan suaranya.

"Udah lah dek lo sama Raka aja gue kenal dia jadi lo terima aja, kalau dia nyakitin lo bilang ke gue" pungkas Adit.

"Apa bedanya sama lo yang rela bikin kak Elvano kecelakaan demi ngerebut Fara!! Lagian gue juga gak mau Fara jadi kakak ipar gue!!" Dengan berani Syila mulai melawan perkataan Adit dengan nada bicara yang lebih tinggi.

"Lo!"

"Apa! Perkataan gue emang benar, lo rela jadi pembunuh demi orang yang lo anggap lo cinta sama dia padahal aslinya lo terobsesi untuk memiliki nya!!"

"Gue emang tergila-gila pada Elvano tapi lo lebih dari itu! Gue kecewa sama lo bang..." Lirih Syila di akhir kalimat.

Dengan perasaan dongkol Syila menutup laptop nya kasar lalu langsung pergi dari kamar meninggal Adit sendirian dengan tangan terkepal menahan amarah.

"AAGGRRHH!!!" Tangan yang terkepal tadi di layangkan untuk menenju kasur empuk milik adiknya.

Ingin sekali rasanya Adit memukul orang yang mengatakan dia terobsesi dan rela menjadi pembunuh demi orang yang dia obsesikan.

The Story of Elfara [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang