Typo tandai ‼️
Happy reading 🦢~°•°~
Sudah 1 Minggu sejak Elvano keluar dari rumah sakit, hari ini juga merupakan hari terakhir Fara ujian kelulusan.
Banyak dari temannya maupun siswa kelas 12 lain yang rasanya tidak ingin meninggalkan SMA Cakrawala karena akan segera lulus, tapi giliran kelas 10 atau 11 mereka pengen banget cepat-cepat lulus.
Hayooo siapa juga yang gini🙂↔️Sekarang mereka tengah istirahat setelah jam pertama tadi menyelesaikan ujian Informatika.
"Eh nanti habis istirahat ujian Penjas kan" tanya Zara memulai percakapan di meja kantin tempat yang baru saja mereka duduki.
"Kepala lo habis kebentur terus jadi bego atau pikun sampe nggak tau jadwal ujian" emang ya, kalau sama teman dekat nya mulut tu anak nggak bisa di kontrol.
Zara menatap sinis pada laki-laki yang sekarang tengah memakan soto ayam nya dengan wajah tanpa dosa setelah mengatakan Zara bego maupun pikun.
"Depan orang lain itu mulut di jaga giliran depan saudara dan sahabat lo mulutnya astaghfirullah kagak bisa di kontrak" ketus Zara masih menatap sinis Lio.
"Kontrol Zar bukan kontrak" Sahut Fara lalu menggelengkan kepalanya.
"Iya itu maksudnya, masih mending gue sebut kontrak kalau gue sebut konto- mmpphh!"
Lio membekap mulut Zara dengan tangannya supaya bumil itu tidak menyebutkan kata-kata yang seharusnya tidak di sebutkan.
Zara menarik paksa tangan Lio yang berada di mulutnya agar menjauh "huekk... anjir tangan lo busuk malah lo pake buat nutup mulut gue yang bagus ini!"
Lio menjauhkan tangannya dari Zara lalu mengendus tangannya "Bangke mana ada busuk, mulut lo noh kotor mangkanya gue tutup"
"Enak aja lo, omongan lo itu yang di jaga ngapain pake bilang mulut gue kotor!"
"Gimana nggak kotor, orang lo aja mau bilang anu cowok" tidak mau kalah Lio semakin membalas perkataan Zara.
"Gue ngomong juga karena elu ye Jamal!"
"Kenapa jadi gue yang lo salahin anjirrr"
"Karena lo bilang gue bego sama pikun!"
"Gue kan cuman bilang siapa tau lo beneran bego ataupun pikun"
"Ya mangkanya it-"
"DIAM!!!"
Fara memukul meja lalu sedikit mengeraskan suara nya agar bisa di dengar oleh dua bocah di depannya sekarang.
Zara dan Lio kicep di buatnya, mendengar suara Fara yang terdengar seperti kesal melihat pertengkaran mereka.
Bisa kalian bayangkan Fara kini terlihat seperti seorang ibu yang memarahi anak kembarnya yang sedang bertengkar di meja makan, lucunya lagi Zara dan Lio berhenti bertengkar lalu menundukkan kepala mereka setelah mendengar suara Fara yang tampak sedang kesal.
Fara yang menyaksikan pertengkaran itu di buat pusing oleh kedua orang yang menurutnya seperti bocah yang tidak mau kalah dalam melempar kesalahan satu sama lain.
Melihat reaksi mereka yang diam sambil menunduk mungkin yang di perhatikan jari-jari nya ataupun makanan yang sudah mereka beli tadi.
Fara akhirnya menghela napas melihat sekitar ternyata seluruh atensi siwa melihat kearah mereka, Fara sedikit malu karena orang-orang melihatnya jadi dia berusaha menghilangkan rasa kesalnya agar tidak marah-marah pada kedua teman berstatus keluarga nya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story of Elfara [ END ]
Ficção Adolescente⚠️FOLLOW SEBELUM BACA⚠️ Fara Aulia Baskara, putri bungsu keluarga Baskara yang memiliki perusahaan dimana-mana. Cewek imut, lucu, dan memiliki tinggi hanya 158 cm dibandingkan dengan keluarganya yang memiliki tinggi 170 keatas, badannya memang kecil...