TSOE 28 || Mabuk

75 6 0
                                    

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM DI BACA!!!

Typo bersebaran!
Happy reading!


~°•°~


"Nah sekarang kita udah dapat lapor masing-masing jadi bisa pulang dong" ucap Gibran senang hari ini cepat pulang karena sesudah pengambilan lapor siswa di perbolehkan pulang.

"Gimana kalau kita main?" Ajak Lio , dia bosan di rumah walaupun sudah ada Lala tapi bayi kecil itu lebih sering tidur.

"Lo gak denger tadi bunda gue ngomong apa?"

"Emang apa?" Dean yang tadi memasang muka masam sekarang menjadi tambah masam karena Lio.

"Gue di suruh pulang langsung, itu berarti gak boleh main" jawab Dean.

"Oiyaaa hehe, sorry gue lupa" Lio nyengir karena kebodohannya bukan maksudnya atas sifat pelupa.

"Gue juga nggak bisa" Nauval langsung pergi dari sana, meninggalkan teman-temannya dan SMA Cakrawala dengan motor.

"Yeee duluan aja tuh anak" celutuk Gibran ketika Nauval sudah menghilang dari luar gerbang.

"Kita gak bisa, mau bucin bye!" Zara dan Ryan juga pergi dari sana menyisakan Gibran, Dean, Lio, dan Fara.

Tercengang karena teman-teman nya pada pergi mereka di buat kaget dengan nada cempreng yang sedikit ketus milik perempuan berjepit rambut bunga, Syila.

"Hei! Kalian kok gak sama kak Elvano?" Tanya perempuan itu yang sekarang dengan bersikap manis yang rasanya ingin membuat mereka ingin muntah melihat gaya bicara yang berlebihan.

Belum sempat menjawab mobil Elvano melewati mereka berlima, meleset jauh melewati pagar besi yang menjulang tinggi.

"Loh itu Elvano kok..." Mereka semua kecuali Syila berpikir bagaimana bisa Elvano pulang tanpa menunggu Fara?

Melihat kejadian barusan, Lio berinisiatif untuk mengajak Fara pulang biar lah berlawanan arah asal perempuan yang dia sayangi ini pulang dengan selamat.

"Ikut gue Fa"

Menarik tangan Fara menjauh dari sana, menyuruh perempuan itu memasuki mobil dan dia menjalankan mobilnya menuju rumah Fara.

Syila melihat dua orang yang barusan juga pergi "mereka pacaran?" Tanya Syila pada Gibran dan Dean yang sekarang tersisa dari sekian banyaknya orang yang pergi.

"Nggak" muak berlama-lama dengan Syila yang kepo, Dean dan Gibran ikut pergi dari sekolah.

"Ini kok gue di tingggalin lagi kek kemaren sihhh!!" Dengan menghentak-hentakkan kaki pergi dari sana, merasa kesal di abaikan begitu saja.

~°•°~

Sebuah mobil putih bermerek terkenal dengan harga yang tak bisa di bilang murah kini memasuki pekarangan rumah berlantai 2 berwarna putih dan abu-abu.

Fara keluar dari mobil Lio di ikut oleh laki-laki pemilik mobil mewah tadi.

"Makasih Cen" ujar Fara.

"Sama-sama"

"Gak mau mampir dulu?" Layaknya seperti yang di lakukan orang lain Fara juga melakukan hal itu pada Lio.

"Nggak usah Fa, gue langsung pulang aja" tolak Lio.

"Eum... Oke" Lio hendak kembali memasuki mobil tapi terhenti dan kembali menghadap Fara, perempuan itu menjadi bingung.

"Kenapa?"

The Story of Elfara [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang