• Hanya kata sederhana tapi itu bisa membuat orang merasa lebih baik •
•
•
•
•
•
•
•BUDAYAKAN VOTE SEBELUM DI BACA DAN FOLLOW!!
Typo bersebaran!
Happy reading readers...!~°•°~
Pagi yang cerah dengan kabar yang menyenangkan, itulah yang di harapkan kebanyakan orang. Tak ada guru yang masuk dan tidak meninggalkan tugas merupakan kebahagiaan dari sebagian besar siswa, itulah yang di rasakan oleh siswa di SMA Cakrawala.
Tiba-tiba semua guru yang mengajar di SMA Cakrawala harus menghadiri rapat dengan kepala sekolah.
Kini kelas 12 IPS 1 mereka menerima tamu yang tak di undang, siapa lagi jika bukan teman-teman Elvano dan Ryan yang merupakan anak 12 IPS 2 dan 12 IPS 3 yaitu Nauval, Gibran, dan Dean.
"Lega banget gue, akhirnya terbebas walau sehari" ucap Dean sambil duduk di atas meja Elvano.
"Ingatlah wahai kawan, besok dirimu bukannya mata pelajaran matematika?" Tanya Gibran yang bersandar pada dinding dengan tangan di silang di depan dada.
"Lah iya cuy! Kenapa gak besok aja sih guru rapat nya kan gue gak perlu hitung-hitungan besok" ujar Dean.
"Selamat bersenang-senang " ucap Gibran tertawa melihat raut wajah Dean yang kusut seperti kain lap.
"Mangkanya belajar" ujar Nauval tiba-tiba setelah hanya melihat pembicaraan dua temannya itu, lalu melihat kearah Dean.
"Inginku pukul kepalamu dengan tanganku ini" dengan tangan yang terkepal namun tak berani untuk melayangkan pukulan pada Nauval.
"Udah, nih makan" Ryan menyodorkan permen milkita dengan berbagai rasa di atas meja.
"Wiihh permen kesuka bini kok di bagi ke kita, emang gak marah?" Tanya Dean, namun tetap mengambil permen tangkai yang berbungkus coklat dan memakannya.
"Masih banyak" ucap Ryan sambil menunjukkan 1 pack permen yang berada di tasnya.
Siapa sangka jika perempuan bernama Evelyn Zara Raharja itu sangat menyukai permen tangkai itu.
Ryan tak melarang Zara memakan permen asal ada batasnya, tentu saja Ryan khawatir jika perempuan yang ia cintai setelah mama dan adik perempuannya itu sakit tenggorokan akibat memakan permen terlalu banyak.
Saat asik berbincang, Elvano yang menghadap ke depan pintu melihat teman-teman sekelas nya keluar dari kelas seperti terjadi sesuatu.
Dan benar saja dugaan nya benar Elvano mendengar orang yang sedang adu suara di dekat kelasnya.
"Apa-apaan sih lo!"
"Lo yang apa-apaan!"
Sama seperti Elvano sekarang Ryan dan yang lain samar-samar mendengar suara seseorang yang familiar di telinga mereka.
"Ada apa tuh rame-rame di luar" Gibran melihat ke arah samping kelas 12 IPS 1 dari jendela bahwa di luar sana para siswa sudah berkumpul.
"Liat--"
Belum selesai Gibran berbicara ia sudah di tinggalkan terlebih dahulu oleh teman-teman laknak nya sendirian di kelas.
"Kamfrettt main ninggalin aja lo pada!" Ia pun ikut keluar dari kelas.
"Kayaknya ada siswi yang berantem deh" ujar Dean yang berada di samping Elvano.
"Jalanan masih lebar lo malah nabrak teman gue, malah numpahin minuman lo ke bajunya lagi!" Ucap Zara pada seniornya mereka bertiga sedang berada di tengah-tengah para siswa.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story of Elfara [ END ]
Teen Fiction⚠️FOLLOW SEBELUM BACA⚠️ Fara Aulia Baskara, putri bungsu keluarga Baskara yang memiliki perusahaan dimana-mana. Cewek imut, lucu, dan memiliki tinggi hanya 158 cm dibandingkan dengan keluarganya yang memiliki tinggi 170 keatas, badannya memang kecil...