BUDAYAKAN VOTE SEBELUM DI BACA!!
Typo bersebaran!
Happy reading!~°•°~
Cup
Elvano tersenyum setelah memberikan satu kecupan di bibir manis nan mungil sang istri sebagai mengalihkan ketakutan Fara.
"Udah nggak usah takut, ayo tidur" ucap Elvano sambil menuntun Fara untuk tidur.
"Tapi kak kerjaannya belum selesai" cicit Fara ketika melihat Elvano mulai menyingkirkan laptop dari atas kasur.
Elvano kembali naik ke kasur setelah meletakkan laptop di meja belajar "nggak papa, masih ada hari besok untuk aku kerjain"
Fara diam tak ingin membantah lagi, melihat Elvano menyelimutinya dan ikut tidur di sebelahnya sambil memeluk dirinya.
"Tidur" ucap Elvano setelah memberikan kecupan ringan di kening Fara, mulai memejamkan mata nya.
Fara juga ikut memejamkan mata tapi dia kembali membuka matanya lalu mendongak melihat wajah Elvano yang berada di atas kepalanya.
"Aku jahat ya?" Tanya Fara tiba-tiba.
Elvano tadi merasakan Fara melihat dirinya namun dia masih menutup mata tapi ketika mendengar pertanyaan Fara, laki-laki itu membuka matanya melihat pada sang istri.
"Jahat kenapa?"
"Sejak kita nikah aku belum kasih hak kakak" ujar Fara dengan wajah merasa bersalah.
Elvano menghela napas kenapa Fara membahas tentang ini lagi, Elvano tak ingin munafik dia juga ingin mendapatkan hak nya tapi dia tak akan memaksa jika Fara masih belum siap.
"Aku gak maksa lagian aku bakal tunggu sampai kamu siap" ujar Elvano.
Diam nya Fara membuat Elvano tahu jika gadis itu bimbang sekarang.
"Gak usah pikirin, ayo tidur udah malam" Elvano kembali mengajak Fara untuk segera tidur dan kembali memeluk Fara.
Suasana kembali diam seperti sebelumnya namun itu tak bertahan lama Fara kembali mengeluarkan kata-kata nya.
"Ayo lakuin kak"
Elvano yang belum tidur membuka matanya melihat pada Fara namun masih diam, apa dia salah dengar?
"Tidur Far" setelah buyar dari lamunannya Elvano kembali tersadar berpura-pura tidak mendengar ajakan Fara.
Fara menggelengkan kepalanya ribut dalam pelukan Elvano, dengan mata seperti akan banjir Fara melihat Elvano yang juga melihat dirinya.
"Aku nggak mau jadi istri durhaka yang enggak kasih hak suaminya" ucap Fara melengkungkan bibir bawah dengan jari telunjuk bermain di dada bidang Elvano menggambar abstrak.
"Kamu nggak akan durhaka sayang, kan aku nggak papa" ucap Elvano tersenyum lembut dengan menyisir-nyisir rambut Fara.
"Tetap aja sama, kita udah lama nunda karena kakak selalu mikirin aku siap atau nggak nya" Fara menghela napas mengingat betapa seringnya Elvano menolak dengan alasan dirinya.
Elvano masih tersenyum manis dan berkata "kamu benar-benar udah siap? Nggak nyesel nih?" Tanya Elvano, dia takut Fara menyesal mengajak nya sekarang karena sedari tadi Elvano sudah menahan sesuatu di bawah sana.
Elvano takut jika dirinya terlalu brutal pada Fara membuat perempuan itu nanti kesakitan nantinya, karena Fara takkan tahu seberapa kasar dia bermain.
"E-enggak kok!" Elak Fara ketika di tanya seperti itu membuat dirinya seperti tertantang namun juga takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story of Elfara [ END ]
Teen Fiction⚠️FOLLOW SEBELUM BACA⚠️ Fara Aulia Baskara, putri bungsu keluarga Baskara yang memiliki perusahaan dimana-mana. Cewek imut, lucu, dan memiliki tinggi hanya 158 cm dibandingkan dengan keluarganya yang memiliki tinggi 170 keatas, badannya memang kecil...