BUDAYAKAN VOTE SEBELUM DI BACA!!!
Typo bersebaran!
Happy reading!~°•°~
"Eughh!"
Terbangun dari tidurnya Elvano melihat sekeliling, ah ternyata dia sudah berada di kamar dia tak ingat jelas apa yang terjadi semalam.
Memilih abai Elvano segera menuju kamar mandi dengan langkah pelan, karena kepalanya yang masih pusing akibat terlalu banyak minum semalam.
Setelah selesai mandi Elvano turun kebawah tepatnya dapur, sedari bangun dia belum melihat Fara jadi dia yakin perempuan itu pasti di dapur sekarang.
Sesampainya di dapur tak seperti yang dia harapkan, Elvano sama sekali tak melihat Fara di sana, kemana istrinya itu?
"Dia kemana?" Elvano duduk di kursi meja makan, membuka ponselnya mengotak-atik benda pintar berbentuk persegi panjang itu dengan lincah.
"Udah bangun ternyata" Elvano yang hendak menekan tombol panggilan tak jadi dia lakukan, kerena orang yang dia hendak telfon kini berada di depannya.
"Kemana?"
Fara mengangkat kedua tangan yang memegangi kantong belanjaan "habis belanja di warung terdekat tadi"
Berjalan memasuki area dapur Fara mulai melakukan aktivitas memasaknya yang belum dia lakukan karena harus membeli bahan-bahan dulu tadi.
Selama Fara memasak Elvano melihat perempuan itu yang memunggungi dirinya, ingin sekali rasanya Elvano berjalan dan memeluk perempuannya dari belakang tapi gengsi menguasai dirinya.
Fara menyelesaikan kegiatan masak nya dalam waktu setengah jam, dia hanya memasak yang simpel saja pagi ini.
Dua porsi nasi goreng beserta telur ceplok sudah tersedia di meja makan, Fara kemudian duduk di kursi sebelah Elvano.
"Ini yang bisa di masak dalam waktu singkat, nggak papa?" Fara bertanya, takut Elvano tak ingin memakan nasi goreng sekarang.
"Gapapa" syukur Elvano menerimanya, setelah itu tak ada lagi percakapan diantara mereka menikmati makanan masing-masing dalam diam.
Setelah acara sarapan mereka selesai Elvano berjalan menuju ruang keluarga menghidupkan televisi dan menonton, sementara Fara membereskan bekas sarapan.
Kemudian Fara ikut duduk di ruang keluarga setelah menyelesaikan kegiatan bersih-bersih dapur.
Duduk dengan tenang di sebelah Elvano dengan memangku bantal sofa, sesekali Fara melihat kearah Elvano rasanya ingin sekali bertanya tapi takut menyinggung.
Elvano yang bisa di bilang peka menoleh pada perempuan itu "katakan saja" Fara ikut melihat pada Elvano, dasar laki-laki di sampingnya ini peka juga ternyata.
"Kenapa kakak minum-minum semalam?" Akhirnya pertanyaan itu keluar dari mulut kecil Fara.
Elvano diam sebentar tapi kemudian dia mengalihkan pandangan pada film kembali, enggan menjawab pertanyaan Fara.
Fara semakin di buat penasaran pasalnya Elvano tak menjawab pertanyaan yang dia ajukan, Fara pun sedikit mempersempit jarak di antara mereka.
"Kalau ada masalah cerita kak, bukan malah ngelakuin hal itu"
Elvano tertegun dengan perkataan istrinya, tiba-tiba dadanya kembali sesak memikirkan bagaimana perlakuan Surya padanya kemarin dan masa lampau.
Elvano bukan tipe orang yang mudah menangis di depan orang bahkan dengan kata-kata yang selama ini teman-temannya katakan untuk tetap tegar dan banyak sabar padanya tak bisa membuat dia mengeluarkan air mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story of Elfara [ END ]
Teen Fiction⚠️FOLLOW SEBELUM BACA⚠️ Fara Aulia Baskara, putri bungsu keluarga Baskara yang memiliki perusahaan dimana-mana. Cewek imut, lucu, dan memiliki tinggi hanya 158 cm dibandingkan dengan keluarganya yang memiliki tinggi 170 keatas, badannya memang kecil...