2. KEMBALI

2.4K 144 26
                                    

"Nara Andreano?""tak berniat menjemput tunanganmu?"Laki-laki dengan paras cantik berdiri di dekat pintu keluar sebuah bandara internasional menelpon seseorang yang tak terlihat di sekitar sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nara Andreano?"
"tak berniat menjemput tunanganmu?"
Laki-laki dengan paras cantik berdiri di dekat pintu keluar sebuah bandara internasional menelpon seseorang yang tak terlihat di sekitar sana.
Matanya mengedar mencari-cari ajudan suruhan orang tersebut namun ia tak menemukannya.

"kau melihat kemana, hm?" ucapnya lembut syarat dengan kekehan kecil.

"putar kepalamu ke kiri."
Lelaki dengan kemeja hitam dan celana berwarna senada menoleh mengikuti arahan seseorang dari sambungan telepon dan manik lelahnya menangkap seorang pria mengangkat tangan dengan senyum lebar yang begitu tampan membuat senyumnya merekah indah.

Dia melangkahkan kaki tegasnya menghampiri lelaki cantik yang tengah berdiri di pintu keluar.

"tak ingin memelukku?" tanya tunangannya memajukan bibir saat Nara telah sampai di hadapannya.

"kemarilah Natala bayi besarkuuu." ucap Nara merentangkan tangan dan Nata langsung menghambur kepelukan tunangannya.

"tidak ada meeting?" tanya nya mengangkat kepala menatap pria tersebut.

"ku tinggalkan untuk menjemputmu." Nara meraih dagu Nata mencubitnya kecil membuat tunangannya mengerutkan hidung.

Nara melerai pelukan mereka menatap orang di hadapannya yang nampak lelah karna menempuh perjalanan 11 jam lebih untuk kembali menemuinya.

"lelah?" tanya nya mengusap surai hitam terkasihnya.

"lelah sekali." ucapnya dengan sikap lesu di buat-buat membuat Nara terkekeh gemas.

"mari pulang." mereka mulai melangkah di ikuti supir yang membawa koper besar Nata.

"Condomu, Condoku atau mansion?" tanya Nara melirik kekasihnya dari samping.

"mansion."
"aku rindu mom." Nara tersenyum mengingat hubungan tunangan dan mommy nya begitu manis bahkan ia akan tersingkir jika Nata kembali.

Mereka memasuki Mercy GT63 dengan seorang supir dibalik kemudinya. Nara merentangkan tangan dan Nata segera menghambur ke pelukan tunangannya.

"tidurlah."
"nanti ku bangunkan." ucap Nara menyugar surai tunangannya kebelakang.

"duduk sini boleh?" ucap Nata menepuk paha pria tampan yang sedang memeluknya membuat pria tersebut tertawa kecil, membenarkan posisi tunangannya untuk duduk di pangkuan menghadapnya. Bukan hal yang asing jika Nata begitu manja pada tunangannya, meskipun hubungan mereka di dasari perjodohan karna persahabatan kedua orangtuanya namun seringnya berinteraksi sedari kecil menumbuhkan rasa cinta satu sama lain, belum lagi Nara yang selalu memanjakan Nata, membuat laki-laki manis tersebut tak sungkan menunjukkan sifat kekanak-kanakannya pada Nara.

REVENGE || JOYLADATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang