14. TERTARIK? (21+)

3.2K 103 19
                                    

Laki-laki imut yang tengah menangis itu berdiri berniat meninggalkan condo pria tampan yang menyandra kebebasannya. Dia berbalik menabrak dada bidang yang tak ia sadari keberadaannya.

"duduk." titahnya dengan nada datar.
Levi mendongak kecil menatap sayu pria di hadapannya.

"apa aku harus bersujud di kakimu agar kau bersedia membebaskanku?" lirihnya syarat nada sendu frustasi di setiap katanya.

"aku tak butuh sujudmu."
"bukankah sudah ku katakan sebelumnya? lakukan apa yang ku minta kali ini."
"dan selanjutkan kau bebas."

"setelah aku mengkhianati kekasihku baru kau membebaskanku?"
"bukankah sama saja kau membunuhku perlahan?"
tanya Levi.
Nara diam menatap Levi yang meneteskan airmata dengan hidung yang tampak merah karna terlalu lama menangis.

"duduklah." ucap Nara.
Levi menunduk dalam.

"ku mohon bebaskan aku." lirihnya.

"apa orang-orang seperti kalian hanya bisa merengek??!!!" bentak Nara merasa kesal, dia lelah dengan sifat kekanakan tunangannya dan kini harus berhadapan dengan orang yang memiliki sifat yang hampir sama.

Airmata Levi semakin deras mendengar suara yang memekakkan telinganya. Nara menghela nafas kasar, ia tangkup pipi Levi melumat bibirnya kasar dan Levi hanya mampu mencengkram lengan lawannya.
Dia turun kebawah menyesap menggigit memainkan lidahnya di leher Levi.

"janganhh." lirih Levi menahan diri.

Nara bawa Levi ke gendongannya berjalan menuju ruang kerja miliknya.

Nara turunkan Levi diatas meja mengusap punggung lelaki manis itu membuatnya memejam.
Levi dorong dada Nara saat sadar apa yang mereka lakukan adalah sebuah kesalahan.

"biarkan aku pulang." ucap Levi berniat turun dari meja namun Nara kembali melumat bibirnya kasar. Levi memberontak namun tenaganya kalah dengan pria tampan yang mengungkungnya.

Nara baringkan Levi diatas meja, merunduk melumat kasar bibirnya dengan tangan yang bergerak meremas milik Levi dibalik celana.

"emmmmhh." desah Levi tertahan.
Nara menarik kasar celana Levi hingga pengaitnya terlempar entah kemana.

Dia keluarkan benda milik Levi yang sudah mengeras, mengocoknya cepat membuat lelaki manis itu kelabakan.
Nara lepas tautan bibir mereka mengeluarkan batang nikmatnya menyatukan miliknya dan milik Levi dalam satu genggaman besarnya. 

Levi menggigit bibir bawah menahan desah membuat Nara yang melihatnya semakin bernafsu sebab nampak semakin menggoda.

"f*ck." umpat Nara merasa nikmat.

"aaaah aha emh aaaaaaahhhh." desah Levi gemetar kecil saat keluar.

Nara melucuti seluruh pakaian mereka tak bersisa sehelai benangpun, Levi benar-benar tak bisa berontak sebab kalah tenaga.

Dia buka lebar kaki Levi mengarahkan miliknya memasukkan tanpa foreplay.

"aaaahh tidak, tolong berhentilah."

"sakiiiiit." ucap Levi dengan tangis.
Entah mengapa malam ini Nara begitu penurut, ia mengeluarkan miliknya yang masuk setengah memasukkan jarinya mengucak lubang nikmat Levi.

"aaaaahh emh emh."
Nara merendahkan posisinya.

"mendesahlah dengan benar." bisiknya tepat di telinga Levi. Dia kembali melakukan aksinya membuat Levi gelisah.

Setelah cukup longgar dia arahkan batang besar miliknya ke lubang Levi memasukkannya pelan menghentakkannya masuk sempurna membuat Levi tersentak mendongak.

REVENGE || JOYLADATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang