16. BERKHIANAT 2

1.7K 106 16
                                    

"iyaa dad iyaaa"
"Nata pulaaang." ucap Nata pada daddy nya di balik sambungan telepon.

"baguslah."
"daddy tunggu kepulanganmu."
ucap Sing dibalik telepon.

"tapi bolehkah Nata ke Paris sebentar?"
"Nata ingin liburan bersama Nara."

"tidak."

"ayolah daaaaad." ucap Nata dengan nada merengek.

"kali ini dengarkan daddy, Natala."
"pulang."

"ah daddy tidak seru." ucap Nata mematikan teleponnya.

Dia lempar ponsel ke atas ranjang, memandang koper yang telah penuh dengan semua keperluannya.
Ya, begitulah kebiasaannya. Dia akan pulang ke Jepang selama satu bulan lalu kembali lagi ke Berlin untuk tinggal beberapa bulan menghabiskan waktu bersama tunangannya.
Hal yang selalu dia ulangi namun tak pernah membuatnya lelah.

Dia intip jam di dinding, bergegas membersihkan diri berniat pergi ke kantor tunangannya.

~~
Senyuman indah terpajang apik di wajah lelaki cantik yang menyusuri lorong menuju ruangan tunangannya.
Dia buka pintu menjulang tinggi di depannya menatap pria muda yang sibuk dengan laptop di atas meja.

"sibuk kah?" tanya Nata mendekat.

"hai."
"kenapa tidak menghubungiku atau Jacob untuk menjemputmu,hm?" tanya Nara tetap fokus pada laptopnya.

Nata berdiri disamping Nara, menatap layar laptop penuh dengan huruf-huruf kecil tertata rapi.

"nanti malam aku flight ke Jepang." ucap Nata membuat Nara menengok sedikit mengangkat kepala.

"kenapa mendadak?"

"daddy terus mengomel menyuruhku cepat pulang." jawab Nata sedikit cemberut.

"tumben."

"entahlah." Nara mengangguk kecil kembali fokus pada laptopnya.

"sayang." panggil Nata dan Nara kembali mendongak.

"aku ingin ke pantai."

"pergilah."
"biar Jacob yang menemanimu."
Nata diam sejenak.

"temani aku." ucap Nata memasang puppy eyes menatap tunangannya.

"aku sibuk sayang."

"sebentaaar saja." bujuk Nata.
"kita tidak akan bertemu satu bulan."
"tidak bisakah luangkan waktumu sedikit saja hari ini?"

"aku sibuk Natalaaaa."
"berhentilah bersikap kekanak-kanakan." Nara kembali menghadap layar yang berada di meja.

"tak bisakah sedikit saja kamu bersikap dewasa?" lanjut Nara mampu membungkam rengekan Nata.

"maaf." lirih Nata.

Mungkin terdengar biasa bagi orang lain, namun tidak bagi Natala.
Dia merasa perubahan yang cukup besar pada tunangannya, jika dulu Nara akan menuruti semua kemauan Nata, kini Nata yang di minta mengerti keadaan tunangannya.
Hal yang wajar namun Nata belum terbiasa dengan hal semacam itu.
Nara yang membuatnya bergantung padanya dan kini dia harus belajar mengerti.

"baiklah aku pulang."
"nanti malam aku berangkat."
"aku titip salam pada daddy dan mom."

"hei." Nara mencekal pergelangan tangan Nata.

"biarkan Jacob mengantarmu." ucap Nara dan Nata hanya tersenyum tipis.

"tak perlu."
"Jacob pasti sibuk." Nata melangkah meninggalkan ruangan Nara sedangkan pria muda itu hanya menatap datar tunangannya.

Nara mengangkat gagang telepon internal nya menekan angka 3.

"ya Sir."

"kosongkan jadwalku hari ini."
"aku ingin istirahat."

REVENGE || JOYLADATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang