8. DESAIN

1.6K 115 19
                                    

Kemeja motif dengan dada sedikit terbuka dipadukan celana jeans berwarna denim nampak begitu cocok dipakai oleh seorang laki-laki tampan dengan semua keindahan yang ada dalam dirinya.
Positive vibes. ya, itulah kata yang tepat menggambarkan pembawaannya yang memanjakan mata.

Dia langkahkan kaki panjangnya memasuki gedung 50 lantai milik tunangannya dengan senyum indah membalas sapaan karyawan yang mengenalinya.
Dia memasuki lift menunduk menatap satu cup americano di jinjingannya lalu tersenyum cukup manis.

Nata masuk ruangan Nara tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu membuat sang pemilik ruangan ingin marah namun dia urungkan saat melihat siapa yang melakukan hal tersebut.

"tak mengomeliku karna tidak mengetuk pintu?" ucap laki-laki cantik yang mendekat ke meja kekasihnya.

"mana berani."
"bayi ku kan mudah merajuk." balas Nara dengan nada menggoda pujaannya, membuatnya tersenyum.

"untukku?" ucap Nara menengadahkan tangan saat melihat kekasihnya membawa satu cup kopi.

"untuk tunanganku."
Nara tersenyum dengan sorot penuh damba pada wujud indah di hadapannya.

"kemarilah." Nara menepuk pahanya dan Nata meletakkan kopinya diatas meja segera menuruti perintah tunangannya.

Dia duduk menyamping mengalungkan lengannya di leher Nara menyandarkan kepala di bahu lebar ternyamannya dan Nara melingkarkan lengan kekarnya ke pinggang Nata saling bersitatap dengan jarak yang semakin dekat, Nara pandang bibir ranum Nata sedikit memiringkan kepala dan akhirnya bibir mereka bertemu.

Lumatan saling menuntut tak dapat di hindari, Nata lumat bibir Nara dengan duduk yang tak bisa tenang membuat milik Nara tertekan.
Nara remas pinggang ramping kekasihnya dengan ciuman yang semakin kasar saling menutut.

Nata remas rambut belakang Nara membuat ciuman mereka semakin dalam dan panas dengan nafas yang mulai memburu.
Tangan Nata kedepan, telunjukkan bergerak melonggarkan dasi tunangannya namun di cekal tangan besar Nara.

Nara segera melepas pagutan panasnya saat hampir hilang kendali, membuat Nata memasang wajah kecewa.

"sayang." lirih Nata didepan bibir tunangannya.

"kenapa, em?." jawab Nara dengan suara serak.
Nata yang tau kekasihnya tengah bernafsu kembali melumat bibirnya kasar menuntut dan Nara segera melepasnya saat miliknya semakin mengeras nyeri.

"jangan nakal." lirih Nara mengecup singkat bibir Nata berulang kali.

"aku ingin." ucap Nata dengan wajah polos menggoda membuat Nara tersenyum dengan sorot nafsu namun kembali sadar, takut lepas kendali.

"aku ada meeting 15 menit lagi." jelasnya mengeratkan pelukan, menggerakkan pinggang Nata dengan sengaja membuat miliknya tertekan bergesekan.

"sebentar saja tak bisa?" Nata kembali mengalungkan tangannya bersembunyi di ceruk leher Nara, layaknya anak kucing yang tengah memohon.

"ada meeting sayaaang." jelas Nara dengan nada lembut dan Nata hanya diam.

"kamu mencintaiku?" tanya Nata menegakkan badan menatap Nara.

"sebenarnya apa yang membuatmu terus menanyakan hal itu, hm?"
"kamu meragukanku?"

"tidak."
"hanya saja aku melihat di film-film orang yang mencintai pasangannya selalu mengajak berhubungan." Nata menatap dalam netra orang yang memangkunya.
"tapi kamu tidak pernah mengajakku bahkan kamu selalu menolak ajakanku." ucapnya dengan raut kecewa.

"astaga Natalaaaaaa."
"film apa yang kamu tonton, hei." ucap Nara yang jengah dengan Nata, tak lama tawa besar Nara bergema diruangan, pikirannya tak mampu menghadapi keajaiban sudut pandang Natala memandang dunia.

REVENGE || JOYLADATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang