38. TERSAYANG

1.6K 123 28
                                    

08.00

"ssssssttttttt" desis Nata merasa kepalanya begitu pening, satu tangannya terangkat menutupi mata sembari mengerjap menyamankan cahaya yang masuk.

"anda sudah bangun?" Nata segera menoleh ke samping dan ternyata seorang suster yang mengantarkan sarapan.

"ada yang sakit?" Nata menggeleng.

"semalam anda tiba-tiba jatuh pingsan saat mencoba mengejar brankar kekasih anda."
"saya mengantarkan sarapan untuk anda dan beberapa vitamin."

"dimana keluargaku?"
"Rachen?"
"Rachen bangun?" ucapnya dengan mata menyisiri seluruh ruangan.

"keluarga anda masih ke pemakaman yang tak jauh dari sini dan menitipkan anda pada saya." jelas suster tersebut sembari membuka seal makanan agar mempermudah Nata dan tanpa menjawab Nata segera mencabut jarum infusnya beranjak dari brankar, ia segera berlari.

"anda mau kemana tuan?" tanya suster namun Nata lebih dulu menghilang dari pandangannya.

Nata terus berlari menyusuri lorong untuk keluar rumah sakit, sesekali hampir terjungkal pun tak dapat menghentikan langkahnya.
Tangisnya tak lagi bisa di bendung jiwanya seakan melayang bersama cintanya yang di bawa pergi Rachen.

Nata terus berlari menyusuri trotoar menuju pemakaman yang berjarak 1km dari rumah sakit, matahari yang mulai terik tak mencegah niatnya untuk melihat tempat peristirahatan Rachen yang terakhir.
Dia mempercepat larinya saat dari kejauhan melihat mobil-mobil yang dikenali berjejer didepan pagar area pemakaman.

Nata terjungkal saat baru memasuki gerbang makam merasa kepalanya berputar tak karuan namun ia memaksa bangkit ingin melihat rumah baru pujaan hatinya. Hampir sampai beberapa langkah dari kerumunan keluarganya, Nata kembali jatuh pingsan dan Levi yang menyadari kehadiran Nata segera berlari menghampiri laki-laki cantik yang nampak pucat itu.
Tanpa banyak bicara Earth segera membopong Nata membawanya menuju mobil untuk kembali ke rumah sakit.

•••
1 Jam kemudian.

"kamu sudah bangun?" tanya Levi yang melihat Nata mulai mengerjap. Nata memaksa bangun saat mendengar suara Levi.

"jangan bangun dulu nanti kepalamu sakit." ucap Levi mencegah Nata.
Nata diam, dia terus memandangi Levi yang berada di dekatnya.

"kamu belum sarapan kan?"
"makanlah dulu biar ku suapi." ucap Levi meraih nampan sarapan Nata.

"aku ingin ke makam aku ingin menjemput Rachen." ucap Nata serak.

"Rachen tidak ada disana." ucap Levi menyodorkan sesuap nasi namun Nata hanya diam.

"makanlah setelah itu aku akan membawamu ke ruangan Rachen." Levi mengangguk tanda meminta Nata untuk membuka mulutnya.

"ruangan?" tanya Nata dengan ekspresi bingung.

"tadi pagi dia baru selesai operasi dan belum sadarkan diri." Levi menurunkan tangannya saat Nata tak kunjung membuka mulutnya. Nampak raut kebingungan di paras cantik Nata yang pucat.

"semalam waktu kamu menangis di pelukan daddy Earth jemari Rachen bergerak lalu ada seorang suster datang mengatakan ada yang bersedia mendonorkan ginjal dan jantungnya."
jelas Levi dan Nata mencoba memahami keadaan.

"jadi?"

"semalam Rachen di bawa keluar bukan ke kamar jenazah seperti yang kamu pikirnya tapi ke ruang operasi." Levi tersenyum tipis.

"siapa yang pendonornya?"
"pasien?" tanya Nata, terlihat jelas dia sedang penasaran, Levi diam sejenak dan senyumnya nampak memudar.

"daddy Bright." Nata mulai berkaca-kaca.

REVENGE || JOYLADATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang