42. HUJAN 21+

4K 130 25
                                    

1 jam kemudian.
22.30

Antara sadar tak sadar pria itu merasa indera penciumannya menangkap aroma seseorang yang tak asing baginya.
Dia terus mengendus hingga muncul satu bayangan di benaknya.

"Nata." lirih Rachen dalam pejam.
Pria tampan itu segera membuka mata menunduk merasa memeluk seseorang, pupilnya melebar saat mengenali siapa orang yang ia dekap.
Ia kecupi tengkuk dan bahu Nata beberapa kali membuat laki-laki cantik tersebut terusik.

Nata sedikit memiringkan tubuhnya dan manik coklatnya melebar berniat menjauh namun di tahan Rachen.

"maaf aku tidak__"

"kau mencintaiku Natala?" tanya Rachen, berbisik lirih membuat Nata mematung.

"kamu mencintaiku,um?" ulang Rachen sedikit merapatkan tubuhnya.
Dia balikkan tubuh Nata yang masih membeku.
Rachen tatap manik Nata yang berkaca-kaca, segera ia bawa ke dekapan hangatnya dan seketika isakan Nata terdengar.

"maaf." ucap Rachen mengecup puncak kepala laki-laki yang sedang menangis itu.

"maaf sempat melupakanmu." punggung Nata semakin bergetar mendengar ucapan Rachen, dan pria itu kembali mengecup Nata mengusap punggungnya lembut.

"maaf terus menyakitimu." Nata tak mampu berkata-kata, ia hanya mampu terisak merasa terharu, sedih, senang bercampur menjadi satu.

"maaf sempat tak mengenalimu."
"maaf sempat berniat meninggalkanmu."

"huuuuuaaaaa." keluar sudah raungan Nata membuat Rachen semakin mengeratkan dekapan nyamannya, mengecupi wajah Nata yang bisa ia jangkau membiarkan Nata mengeluarkan sesak di dada dengan tangisnya.

"jahaaat hiks." ucap Nata di tengah isaknya.

"maaf." Rachen kecup puncak kepala Nata.

"tegaaa hiks."

"maaf." kembali ia kecup pujaan hatinya.

"pusiiing." Rachen menahan senyumnya, kembali mengecup Nata mengusap kepala laki-laki cantik itu.
Ia peluk erat orang yang dia rindukan merasa bersalah pada pujaannya karna membuat dia menangis.
Rachen intip Nata saat tak mendengar isakannya lagi dan ternyata laki-laki cantik itu tertidur dalam pelukan Rachen membuatnya terkekeh kecil merasa gemas.
Dia nyamankan posisinya menyusul Nata yang telah terlelap.

•••
00.45

Pria muda yang tengah memeluk pujaannya merasa terusik dengan suara petir yang menggelegar beberapa kali, dia rapatkan tubuhnya mencari kehangatan.
Rachen menelusupkan tangan kekar miliknya ke kemeja Nata mengusap lembut sesekali menggaruknya ringan.
Dia benarnya posisi Nata sedikit ke atas mengusak leher laki-laki cantik yang masih setia memejam, naik ke atas melahap habis bibir Nata melumatnya lembut.

"eeeeemmmm" Nata mulai terusik dengan kegiatan Rachen.

Rachen melepas lumatannya membuat Nata menyecap rasa-rasa masih dengan mata memejam, Rachen hanya terkekeh kecil.

Semakin ia rapatkan tubuhnya tak berjarak melumat habis bibir sexy Nata melepas satu persatu kancing kemejanya.

Dia usap dada Nata yang terbuka bebas memainkan jemarinya di puting Nata.
Laki-laki cantik itu mengerjapkan matanya yang masih terasa berat, dan Rachen segera mencaplok bibir Nata penuh membuat manik bulat itu melebar. Rachen lumat kasar menuntun dan Nata sedikit gelagapan mengimbangi lumatan Rachen.

Dia cengkram lengan kekar Rachen membuat lumatan mereka terlepas.
Hawa dingin yang terbawa hujan membuat hasrat Rachen semakin meninggi. Ia tanggalkan semua pakaian mereka.

REVENGE || JOYLADATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang