3. PESTA AMAL

1.8K 137 14
                                    

Seorang lelaki berdiri di depan cermin besar merapikan setelan jasnya yang telah di siapkan oleh kekasihnya untuk pergi ke pesta tahunan. Senyuman lebar menghiasi wajah manisnya.
Ponselnya berdering menampilkan nama Rachen dengan emoticon love.

"ya sayang." ucapnya setelah menggeser warna hijau di layar.

"sudah siap?" tanya seseorang di balik telepon dengan suara lembut.

"sudah."

"keluarlah."
"aku sudah di depan." senyumnya sedikit memudar, ekspektasinya tak sesuai kenyataan.
Di bayangannya pria di balik sambungan telepon tersebut turun dari mobil menjemputnya langsung di depan pintu namun, ah sudahlah.

Levi langkahkan kakinya keluar dari rumah pemberian Rachen berniat menghadiri pesta amal yang di selenggarakan kolega kekasihnya.

Nampak Jaguar XF hitam terparkir rapi di depan rumah dan seorang supir segera keluar membuka pintu bagian belakang untuk kekasih tuannya.

Dia baru masuk dan di sambut pemandangan seorang pria muda duduk dengan kaki saling bertumpu memangku sebuah ipad yang sepertinya memang tak bisa lepas dari genggamannya.
Satu tangan Rachen terulur kesamping meraih kepala kekasihnya melirik sekilas mengecupnya singkat lalu kembali fokus ke layar ipad di pangkuannya.

"apa jas nya cocok untukku?" Rachen melirik sekilas.

"cocok." singkatnya mengangguk kecil dengan mata yang masih fokus pada ipadnya memeriksa beberapa laporan membuat Levi memasang senyuman dipaksakan.

"benda mati itu lebih menarik daripada aku." batin Levi merasa kesal.

"apapun yang kamu pakai selalu terlihat cocok sayaang." lanjutnya setelah sekian detik.
Dia menengok, kembali mengecup kekasihnya dari samping. Namun suasana hati Levi terlanjur buruk, dia hanya tersenyum tipis tak bisa mengungkapkan isi hatinya.

Lagi dan lagi Rachen kembali sibuk dengan ipadnya saat satu notifikasi email masuk membuat Levi sedikit muak.

"tak bisakah kamu tinggalkan pekerjaan itu sebentar saja?" protes Levi.
"bahkan ketika bersamaku pun kamu masih sibuk sendiri." terdengar helaan nafas kasar dari Rachen.

"baiklah baiklah."
"maafkan aku."
"aku sedang tidak ingin berdebat okay...." ucap Rachen lembut mematikan ipadnya dan Levi mengangguk.

~~

Sepasang kekasih keluar dari mobil berjalan berdampingan, Levi menggandeng lengan kekasihnya memasuki gedung bersama. Baru didepan pintu nampak kerumunan orang-orang hebat berjas mahal berkumpul saling berbincang.
Mereka kembali melangkah bergabung ke tengah pesta.

"selamat malam Mr.Chen." sapa sang penyelenggara pesta amal tersebut.

"malam Mr.Steve."
Orang yang di panggil Steve tersebut mengalihkan pandangannya pada orang di samping Rachen.

"Levi."
"kekasihku." ucap Rachen dengan senyuman lebarnya dan Steve mengulurkan tangan.

"Levi." Levi menyambut uluran tangan kolega kekasihnya.

"silahkan nikmati pestanya."
"saya permisi." Steve pamit dan Rachen mengangguk tersenyum.

"mau ikut kesana?"
"aku ingin menyapa mereka." tunjuk Rachen pada segerombolan pria-pria berjas mahal di dekat tangga.

"aku sedikit tidak nyaman." ucap Levi yang merasa tak nyaman sebab tak paham pembahasan mereka.

"baiklah."
"ku tinggal sebentar."
"jangan kemana-mana."
"aku hanya sebentar okay." ucap Rachen lembut.

"iyaaaa."
"pergilah." usir Levi dan Rachen melangkah pergi meninggalkan kekasihnya yang tengah berdiri di dekat meja minuman.

Levi merasa bosan sebab tak mengenal orang-orang di sekitar kekasihnya,  dia hanya laki-laki biasa yang bersahabat dengan Rachen hingga statusnya berubah menjadi kekasih.

REVENGE || JOYLADATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang