37. AKU MENCINTAIMU

2.1K 141 51
                                    

Seorang laki-laki yang baru saja turun dari taksi segera berlari tergopoh-gopoh membawa perasaan panik khawatir yang bercampur tak karuan, dia berhenti di resepsionis dengan nafas memburu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang laki-laki yang baru saja turun dari taksi segera berlari tergopoh-gopoh membawa perasaan panik khawatir yang bercampur tak karuan, dia berhenti di resepsionis dengan nafas memburu.

"apa ada pasien yang baru saja mengalami kecelakaan?" tanya Nata cepat.

"ada."
"atas nama Rachen Josephine?" tanya suster sembari memeriksa layar komputernya.

"iya benar."
"dimana dia sekarang?"

"pasien masih di tangani di IGD"
"dan ini barang-barang yang ada bersamanya." suster tersebut menyerahkan ponsel dan dompet Rachen.

"anda cukup lurus dan belok ke kanan." tanpa menjawab Nata segera berlari ke arah yang di tunjukkan suster tersebut.

Ia telah berada di depan ruang IGD dengan perasaan harap-harap cemas, ia duduk di kursi tunggu dengan tatapan kosong melebarkan kedua kakinya meremas jemarinya yang nampak gemetar kecil dan tak berselang lama Est datang.

"anda sudah dari tadi?" tanya Est menyadarkan Nata dari lamunannya.

"aku baru sampai." jawab Nata menoleh sekilas lalu kembali menunduk.

"apa dia akan baik-baik saja?" tanya Nata tanpa menoleh.

"tuan muda pasti baik-baik saja." balas Est mencoba menenangkan Nata. Est duduk di samping Nata.

1 jam

2 jam

3jam

"kenapa lama sekali?" ucap Nata yang tengah duduk di lantai bersandar pada tembok, manik jernihnya mulai berkaca-kaca bayangan hal-hal yang tak di inginkan mulai ribut di kepalanya.

"dokter pasti sedang melakukan yang terbaik tuan." ucap Est yang mencoba menyembunyikan kekhawatirannya.

Dan tiba-tiba pintu IGD terbuka disusul kemunculan dokter membuat Nata segera berdiri mendekat ke pintu.

"keluarga pasien?" Nata mengangguk cepat.

"mari ikut ke ruangan saya."
tanpa banyak bicara Nata dan Est segera mengikuti dokter memasuki satu ruangan.

"silahkan duduk." kedua orang itu duduk di depan dokter.

"saya sebenarnya bingung ingin memulai pembicaraan dari mana karna memang kondisi pasien cukup parah." Nata yang mendengar ucapan dokter seketika menegang.

"sampaikan apapun kemungkinan terburuknya dok." ucap Est dan Nata hanya menunduk memejam rapat-rapat takut mendengar penjelasan dokter.

"melihat dari kondisi pasien, kecelakaannya mungkin sangat parah dan setelah kami periksa pasien mengalami kerusakan ginjal dan gangguan pada jantungnya akibat benturan yang cukup keras." Nata tak bisa berkata-kata, jantungnya seperti berhenti berdetak mendengar keadaan Rachen saat ini.

"apa solusi terbaiknya dok?" tanya Est dengan raut khawatir.

"untuk sementara alat bantu medis masih bisa membantunya bertahan hidup namun secepatnya pasien harus segera melakukan transplantasi jantung dan ginjal."

REVENGE || JOYLADATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang