18

7.1K 278 6
                                    

Tandai typo
___________________




''Mas!'' panggil Nahwa kala ia di tinggal sang suami di dalam mobil yang sudah terkunci di parkiran depan toko kue miliknya.

Aska yang tersadar langsung menepuk jidatnya. Karena ia tak sabar ingin memakan bolu koja khas garut ia jadi lupa pada Nahwa dan Lala yang masih berada di dalam mobil akibat terburu-buru ingin masuk ke dalam toko.

Aska membalikkan badannya lalu berjalan cepat kearah mobil dan membuka kan pintu untuk Nahwa.

Lihat lah putri kecilnya itu sudah membuang muka kearah lain dengan wajah yang di tekuk karena kesal padanya.

'Maaf tadi Ayah lupa karena nggak sabar pengen bolu koja. Ayah minta maaf, Bun?'' ucap Aska penuh sesal.

Nahwa hanya mengangguk dengan tersenyum tipis. ''Lala mau di gendong atau jalan, Nak?'' panggil Nahwa.

''Jalan aja. Kan Lala udah gede, Bunda.'' ucapnya seraya mendongak menatap sang Bunda.

Nahwa terkekeh lalu menggandeng tangan Lala menuju toko. Sedangkan Aska, pria itu hanya mengekor dari belakang mengikuti dua perempuan beda usia itu.

''Selamat datang, Mbak.''  ucap Seli salah satu karyawannya.

Nahwa tersenyum, ''Selamat malam juga, Seli.''

''Waaah, ada Dek Lala ...!'' antusias Seli kala melihat Lala yang tersenyum lebar di samping Nahwa.

''Eh? Ada Bapak juga. Selamat malam, Pak.''  sambut Seli di balas anggukan dari sang empu.

''Sel? Tolong bungkusin bolu koja tiga yang besar ya.'' pinta Nahwa.

''Siap, Mbak!'' antusias Seli dan berlalu.

''Lala mau kue apa, sayang?'' tanya Nahwa menunduk menatap Lala yang sedang menatap jejeran kue di dalam etalase kaca yang berjejer rapi di sudut dan di tengah ruangan berukuran besar itu.

''Bunda, Lala mau itu! Itu! Dan itu!'' seru bocah itu menujuk kearah etalase Sponge Cake, Red Velvet Cake dan Flourless Cake.

''Iya sayang, iya ... '' ucap Nahwa lalu terkekeh melihat keantusiasan sang putri.

Kemudian ia menatap Aska yang sedang berdiri di jejeran etalase berisi Unbaked Cake.

Leni yang sedari tadi berada di belakang nya lalu mengode gadis itu untuk membungkus kue yang diingin kan Lala tadi.

''Lala mau main di ujung situ?'' tunjuk Nahwa kearah pojok ruangan khusus tempat bermain anak.

Mata Lala berbinar menatap tempat bermain di pojojan itu lalu mengangguk antusias. Nahwa terkekeh seraya mengusap puncak kepala Lala. ''Yaudah geh kesana, Bunda mau samperin Ayah Lala dulu.''

Lala mengangguk antusias lalu berlari ke arah pojok ruangan khusus bermain untuk  anak itu.

Dengan langkah pelan, Nahwa menghampiri Aska dan berdiri di samping pria itu. ''Mas mau itu?''

''Astaghfirullah!'' kaget Aska mengelus dadanya berulang kali.

Nahwa terkekeh melihat ekspresi kaget sang suami.

''Kamu ini, ngagetin Mas aja. Untung nggak ada riwayat sakit jantung,'' ucap Aska menggelengkan kepala melihat Nahwa yang tertawa kecil.

''Maaf, Mas. Nggak ada niat dan ngagetin Mas kok, Mas nya aja yang kaget.''

Aska hanya mengangguk, dari pada ia berdebat lebih baik ia mengalah. Ingat perempuan itu selalu benar, pikirnya.

''Dek? Mas mau nyobak cake ini dong.'' pinta Aska menunjuk Unbaked Cake dengan buah strawberry dan anggur di atasnya.

Nahwa mengangguk lalu berjalan melewati etalase itu. Kemudian ia meng ambil piring kecil yang berada di bawah etalase itu dan menaruh Cake itu di atas piring kecil.

''Mas mau yang mana lagi? Biar sekalian di ambilin.'' ucap Nahwa.

Sedangkan Aska masih melihat-lihat jejeran cake di etalase itu. ''Mas mau brownis itu dua,'' tunjuk Aska kearah brownis itu.

Nahwa mengangguk lalu menaruh dua brownis itu di atas piring yang udah ia ambil sebelumnya. ''Ini jam berapa sih? Udah malam tapi masih lumayan banyak pembeli?'' bingung Aska menatap sekiling yang masih ramai dengan pengunjung.

''Masih jam delapan malam, Mas. Emang biasanya satu jam sebelum tutup toko rame.'' jelas Nahwa di balas anggukan sang suami.

''Mas temenin Lala main disana gih,'' tunjuk Nahwa kearah Lala yang berada di pojok ruangan khusus bermain anak lalu menyodorkan dua piring kue yang di pilih sang suami tadi.

Aska mengangguk sebagai jawaban, ''Aku ke ruang kerja dulu mau cek keuangan. Nanti kalau udah selesai aku samperin.''

''Iya, Mas kesana dulu yah, sayang. Oh iya, berarti toko tutup jam sembilan malam?''

Nahwa mengangguk, ''Iya, Mas.'' Bagas nya dan berlalu menuju ruang kerja.

''Ayah!'' pekik Lala yang sedang asyik bermain perosotan bersama beberapa teman sebaya nya. Lala tertawa girang melihat sang Ayah yah duduk di bangku yang tak jauh dari tempat nya bermain.

Aska terkekeh gemas melihat keaktifan sang putri. ''Hati-hati, Nak!'' seru Aska kala kepala Lala terbentur tiang ayunan.

Aska menghampiri Lala yang mengaduh kesakitan seraya mengusap keningnya yang terasa sakit.

Aska berjongkok di hadapan Lala lalu mengusap kening sang putri. ''Sakit ya? Sini Ayah cium biar sembuh.''

Aska mengecup kening Lala lalu mengusap nya lembut, ''Nah! Kan udah biar cepat sembuh. Gimana? Masih sakit nggak?'' tanya Aska.

Lala menyengir lebar kearah sang Ayah seraya menggeleng. ''Waaah! Ayah hebat! Sakit nya langsung hilang!'' antusias Lala lalu memeluk leher Aska.

Aska terkekeh gemas lalu mengecup puncak kepala Lala yang dibaluti dengan hijab instan segitiga  khusus anak berwarna pink.

''Ayah tunggu di meja tadi jadi Lala main dulu sama kawan-kawan sambil nunggu Bunda selesai kerja, okey?''

''Okey!'' antusias bocah itu menautkan jari telunjuk dan jempol nya.

Aska kembali terkekeh melihat keantusiasan sang putri membuat cara pengunjung toko menatapnya penuh binar.

''Wah sangat tampan,'' takjub seorang gadis menggelengkan kepalanya pelan.

''Sepertinya pria itu seorang duda,'' kata teman  perempuan itu.

''Yang duda gini nih, hot abis.'' bisiknya perempuan itu kepada temannya namun masih di dengar oleh Aska.

Bagaimana Aska tidak mendengar nya, sedang dan perempuan itu berbisik dengan suara yang tidak pelan. Kemudian ia fokus memakan cakenya hingga habis.

''Mas?'' panggil Nahwa menepuk bahunya.

Spontan dua perempuan yang bergosip tentangnya tadi langsung terdiam dan menatap mereka berdua.

''Udah selesai, sayang?'' tanya Aska lalu menggeser bangku dan mempersilahkan Nahwa duduk.

''Udah, Mas. Cuma adalah beberapa bahan kue yang harus di beli besok.''

Aska mengangguk lalu me masukkan beberapa helai anak rambut Nahwa ke dalam jilbab sang istri. ''Mau pulang?'' tawar Aska di balasan anggukan dari sang empu.

''Iya, Mas. Kita juga besok mau berkunjung ke rumah Nenek, kan.''

Aska mengangguk lalu menoleh kearah sang putri yang tertawa bersama beberapa teman sebayanya.

''Lala!?'' panggil Aska membuat bocah itu menoleh kearah orang tuanya.

''Ayo pulang, Nak.'' ucap Aska di balasan ancungan jempol dari sang putri.

''Dada! Teman-teman!'' ucap Lala melambaikan tangan kearah para teman sebayanya.

o0o


I'm Nahwa!? (Lengkap) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang