HOLAAAAA!!! DOUBLE UPDATE NIH HEHEHEHE
Sabtu, 21 Desember 2013
"Ini barusan sampe rumah dianter bunda"
"papa ke Jakarta besok awal tahun ya, sayang"
"Hm..oke pa"
"gimana nilai rapot kamu? kamu puas ga sama hasilnya?"
"puas kok, bentar lagi Jena fotoin"
Jena melepas sepatunya di ruang tamu lalu langsung naik ke kamarnya. Saat perempuan itu merebahkan dirinya di ranjang, ada yang mengetuk pintu kamarnya.
"Masuk"
Brian masuk ke kamar itu setelah mendapatkan ijin dari Jena. Ia langsung melepas kaos kaki Jena yang masih melekat di kakinya lalu menutupi paha yang tereskpos dengan selimut karena rok abu Jena sedikit terangkat.
Dengan nada lelah dan mata terpejam Jena mengucapkan terimakasih ke Brian.
"Kamu dijemput Marco jam berapa nanti?"
"Jam 6 sore. Mas tolong nyalain AC dong, gerah banget" ujar Jena menyibakkan kembali selimutnya, kini posisinya menjadi tengkurap.
"ganti baju dulu baru tidurr napaaaaa" protes Brian pas liat lagi-lagi rok seragam Jena tersingkap.
Jena cuma melenguh dan semakin menenggelamkan wajahnya ke bantal.
"Mas berangkat dulu ya, nanti pake jaket sama celana panjang" tak lupa Brian mengelus lembut rambut Jena, membuat pemiliknya mendongak dengan menamppilkan muka bantalnya.
"Hm? emang jam berapa ini?" Jena melihat ponselnya, masih jam dua siang.
"Mau ketemuan sama Om Duta pas check sound"
Jena langsung bangkit dari rebahannya, "hah? beneran? kok aku ga dikasih tau?"
"ini aku kasih tau"
Jena berdecak, "kan aku mau foto"
"yaelah kaya ga pernah ketemu Om Duta aja"
"beda lah mas, Om Duta versi so7 sama om-om sarungan yang doyan dolanan burung depan rumah"
"dih, aku bilangin orangnya nanti"
"ya emang gitu" Jena mengarahkan kepalan ke arah perut Brian yang langsung di tangkap sama tangan laki-laki itu.
Brian narik tangan Jena sampe ke depan lemari baju.
"dah ganti baju terus tidur lagi, nanti mas salamin aja. Bye"
***
Jena berlari dari kamarnya ke lantai satu sambil masukin ponselnya ke tas. Ia melirik ke pintu kamar Bagas yang masih tertutup, ga sempet nanya lagi dia jadi nonton apa nggak karena Marco udah 15 menitan nunggu di depan.
Tadi pas pulang terima rapot sih katanya nggak jadi ngajakin Reina karena kejadian empat hari lalu.
Arsen, Jena, dan Reina lagi iseng metikin kersen di belakang Jipies karena gabut nggak ada kegiatan. Siswa lain masih sibuk UAS susulan dan perbaikan nilai. Mereka mah bebas dari keduanya.
"Cen, lo nyampe yang itu gak?" Reina nunjuk bagian plang pohon itu yang banyak kersen warna merahnya.
Arsen pun berjinjit mencoba meraih ujung plang itu. Jena yang paling pendek diantara ketiganya bertugas megangin plastik buat tempat kersennya.
"berhasil, nih cepet ambilin....eeee wohhhh wohhhhh wooohhh" Arsen langsung melepas batang yang udah dia pendekin pas liat Reina di dorong kasar sama cewek berambut panjang yang nafasnya udah gak teratur. Kayaknya cewek itu udah nyariin mereka kemana-mana dan akhirnya ketemu disini.

KAMU SEDANG MEMBACA
House Mates
FanfictionReuni tahun 2036 membawa Jena memutar kembali memori-memori masa mudanya. Membawamu menebak kepada siapakah yang pada akhirnya Jena percaya untuk mengobati luka masa lalunya dan berjanji untuk 'seumur hidup'?