21. Tragedi 15/8

140 22 10
                                    

Setelah hampir tiga jam Jena dan Brian menyusuri toko demi toko untuk mencari keperluan ospek, mereka kini berada di tengah kemacetan ibu kota seiring dengan cahaya jingga yang mulai meredup. 

Jam pulang kerja membuat berbagai kendaraan tumpah di jalanan. Bunyi klakson saling bersahutan, seolah tidak ada yang mau mengalah. 

"celana itemnya beli besok aja deh, macet gini"

"katanya di pake besok?" tanya Jena sembari membalas pesan di ponselnya. 

"masih dipake besok Senin, besok Jum'at cuma kumpul sama anggota kelompok ospek sama technical meeting buat maba gelombang akhir aja, jadi boleh pake baju bebas sopan katanya"

"emang Mas Kama punya baju sopan? jeansnya aja bolong-bolong semua"

Brian mengambil flashdisk di dashbor dan menancapkannya di tape mobilnya. Ia menekan tombol untuk memilih lagu hingga pilihannya jatuh pada lagu mega hit Maroon 5 di tahun 2012 berjudul Payphone. 

"yeu, ngeledek. Ngomong-ngomong, Markonah nggak marah kan kamu jadinya pergi sama mas?"

Jena melirik tajam ke arah kursi kemudi dan mendengus. Lalu ia menggeleng, masih fokus sama ponselnya, "dia lagi basketan di Menteng"

Brian menghentikan mobilnya, menarik hand brake lalu mencondongkan tubuhnya ke arah Jena sembari menunggu antrian mobil di depannya. 

"Emang dia nggak cemburu ya sama mas atau Bagas?"

"Jangan samain Marco sama Nando atau Kak Dara deh"

"Kamu chat-an sama siapa sih?"

"Bukan chat-an, ini lagi balesin ask.fm"

"Apaan tuh?" 

"Kaya apa ya, aplikasi atau situs yang mana orang-orang bisa nanya ke kita soal apapun. Dan akun penanya bisa di anonim juga. Lumayan lagi in banget sekarang, masak mas nggak tau?"

Brian menggeleng. 

"Oiya, Mas Kama kan sekarang pacaran mulu sama buku-buku"

"Tuntutan itu"

Brian menegakkan posisi duduknya dan kembali mengikuti mobil depannya. "emang ada pertanyaan yang diajuin ke kamu?"

Jena meletakkan ponselnya yang baterainya tersisa 2%. "Ya ada lah, sehari paling rata-rata 10 notif masuk. Ada yang minta describe impersonate, minta rekomendasi lagu, tanya biasnya siapa, kemarin juga ada yang nanyain Mas Kama"

"Emang iya? nanyain gimana?"

Jena membuka profil ask.fm miliknya untuk mencari pertanyaan-pertanyaan terkait Brian yang sudah ia balas sebelumnya. 

"Kapan Kak Brian ngeband lagi? terus aku jawab, segera tunggu aja ya, gitu" Jena meringis. 

"Dih, ngarang banget jawabnya"

"Ya kan harapannya gitu lho" Jena mendengus. 

"Terus apa lagi?" tanya Brian.

"Kalo di rumah lebih ganteng mana, Kak Brian atau Bagas?" 

Brian menunggu-nunggu jawaban dari Jena. "kamu jawab apa?"

"Ga ada"

Keduanya tergelak, seiring mobilnya memasuki kawasan rumah mereka. 

Jena keluar membuka gerbang rumah dan mengikuti mobil Brian yang masuk ke garasi. 

"Bawain ini aja, koper kamu aku aja yang bawa" 

Brian menyerahkan beberapa plastik belanjaannya ke Jena dan menyuruhnya untuk masuk ke rumah lebih dulu sedangkan dia mengambil koper Jena di belakang. 

House MatesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang