BAB 24 ~ Cake Moment

1.8K 49 0
                                    

Aksa masih menikmati momen menemani Ara pergi berbelanja, meskipun hanya bisa melakukannya dari kejauhan. Biasanya, pada jam ini, Aksa seharusnya sedang terlibat dalam rapat, tetapi kali ini dia lebih memilih mendampingi wanita hamilnya yang tengah berbelanja. Seluruh pekerjaannya telah diambil alih oleh asistennya sementara, karena Aksa yakin dan sangat mempercayai bahwa asistennya akan menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik.

Meski tidak dapat berada langsung di depan Ara, Aksa selalu memantau dan mengawasi wanitanya itu dari kejauhan. Pria itu berusaha menjaga Ara dengan cermat, menggunakan pakaian tertutup, kacamata, dan masker yang menutupi sebagian wajahnya.

Aksa melangkah perlahan di belakang Ara yang sedang mendorong troli belanja. Pria itu berpura-pura membeli sesuatu, meskipun sebenarnya trolinya masih kosong.

Saat ini mereka berdua berada di deretan rak susu untuk ibu hamil yang berjejer. Ara kesulitan mencapai merek susu yang diinginkannya yang terletak di rak paling atas. Tubuhnya yang kecil semakin kesulitan mengambilnya, terutama saat sedang hamil, yang membuatnya tidak bisa sembarangan melompat.

Aksa yang melihat kesulitan Ara, dia mencoba membantu wanitanya. Dia mengambilkan susu yang diinginkan Ara dan meletakkannya di troli wanita itu.

"Ah, terima kasih," ucap Ara dengan senyuman. Aksa memilih untuk tidak merespon dan semakin menutupi wajahnya dengan masker serta hoodienya, menghindar dari tempat itu sebelum Ara menyadari bahwa itu dirinya. Ara yang melihat kejanggalan itu berusaha untuk tidak memperhatikannya lebih lanjut.

🍁🍁🍁

Aksa telah mengawasi Ara berjalan-jalan untuk waktu yang cukup lama. Mereka telah menjelajahi berbagai tempat, seperti taman, toko pakaian bayi, dan bahkan perpustakaan kota. Aksa menikmati setiap momen, memandang Ara dari kejauhan dengan hati yang penuh kebahagiaan.

Kini, Aksa berada di depan sebuah toko kue, tempat yang telah diberitahu oleh Vera sebagai destinasi selanjutnya Ara. Aksa tiba lebih awal, memastikan segala sesuatunya berjalan sesuai rencana. Vera telah memberikan informasi bahwa Ara sangat menyukai kue-kue manis dari toko ini sejak kehamilannya, bahkan menceritakan bahwa Ara bisa menghabiskan tiga piring sekaligus.

Vera juga memberikan catatan bahwa Aksa harus memastikan Ara tidak terlalu banyak memakan kue. Saat Ara berada di toko kue, Vera selalu membelikan Ara tiga piring kue yang ukurannya kecil namun lezat.

Aksa, melalui GPS-nya, memastikan bahwa Ara masih cukup jauh dari toko kue tersebut. Tanpa ragu, Aksa memasuki toko kue dan mendekati para pekerja di sana. Dia memberikan segepok uang yang cukup besar pada mereka, menyebabkan kebingungan di antara para pekerja.

Aksa kemudian menunjukkan foto Ara kepada para pekerja toko kue. "Kalian mengenal wanita ini?" tanya Aksa.

"Kami mengenalnya, Tuan. Dia pelanggan tetap kami dan sudah terdaftar. Ada yang bisa kami bantu?" jawab salah seorang pekerja.

Aksa memberikan instruksi dengan tegas, "Berikan 3 kue paling laris dan paling mahal di sini kepada wanita ini. Pastikan kue-kue itu berukuran kecil, karena dia sedang hamil dan tidak bisa makan makanan manis terlalu banyak. Jangan biarkan dia membayar sepeser pun, katakan padanya bahwa kalian sedang mengadakan promo. Dan ingat, jangan biarkan dia tahu bahwa aku yang melakukan ini. Paham?"

"Paham, Tuan. Kami akan melakukannya," jawab para pekerja dengan sigap.

Aksa memberikan sejumlah uang kembali kepada para pekerja. "Dan ambil uang ini juga."

"Kosongkan tempat ini. Jangan biarkan siapa pun masuk ke toko ini selain aku dan wanita ini. Mengerti?"

"Tapi, Tuan, uang ini terlalu banyak."

LimerenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang