33.Kembali Kedesa

5 1 0
                                    

"guru,apa tidak ada cerita jejak dari keluargaku?" Tanya Mei er penasaran karena mengqin tidak menyebutnya sedari tadi.

Dengan kepala tertunduk mengqin mengangguk, "dulunya kelurga mu... bukan,lebih tepatnya sektemu adalah salah satu sekte tergolong besar,dengan kecepatan sebagai landasan kemampuan utama membuat nama mereka semakin terdengar dimana-mana, khawatir akan ada gesekan karena ketenaran itu membuat kepala sekte kalian pada saat itu membuat pilihan untuk mencari perlindungan dari sekte yang lebih besar,pada akhirnya itu adalah sekte Hao Tian yang mau melindungi mereka dengan syarat,tapi sekte kalian saat itu bukan satu-satunya yang berada dibawah perlindungan sekte Hao Tian,ada 3 sekte lain yang mengabdi pada sekte itu,karena suatu kecemburuan akhirnya sektemu difitnah membocorkan rahasia besar dan akhirnya diremukkan oleh sekte Hao Tian dan 3 sekte dibawahnya,sisa sektemu adalah yang ada didesa kita saat ini".

Mendengar itu Mei er juga jatuh dalam keheningan yang sama dengan yang lain.

"2 murid yang ditinggal dekan hai waktu itu juga kurang lebih bernasip sama seperti kalian,tapi itu tergantung pilihan mereka setelah membaca surat yang ditinggal oleh dekan hai,kurasa saat ini mereka sudah membacanya,tinggal menunggu respon mereka saja baru kita bisa menentukan sikap pada mereka berdua" sedikit tambahan berita diceritakan oleh mengqin tentang masa lalu chong wei dan lin dan.

Suasana berlangsung hening cukup lama bahkan terdengar beberapa Isak tangis kecil.

"Guru,apa rencananya sekarang? Kapan itu bisa dimulai" desak guang bing.

"Tunggu kalian mencapai gelar doulou baru biacarakan lagi,sekarang percuma bertindak karena hanya akan jadi Boomerang bagi kita, kekuatan musuh saat ini lebih kuat dari kita,maka jadilah kuat secepat mungkin agar misi ini bisa cepat dimulai" jawab mengqin menenangkan mereka.

"Kemasilah barang-barang kalian malam ini,saat fajar kita akan berangkat,bawa yang perlu saja" perintah guang wu sambil berdiri dan pergi meninggalkan meja.

Perlahan semua murid kembali ke kamar mereka masing-masing.

Tak ada yang berbicara satu sama lain baik itu murid laki-laki maupun perempuan,itu karena apa yang baru saja mereka dengar sangat membuat mereka syok,terlebih Yun ran yang mulai banyak timbul pertanyaan dalam kepalanya.

*Tengah hari didepan gerbang desa*

9 orang telah sampai didesa Yun san.

Mereka berhenti didepan gerbang seperti menunggu sesuatu.

Benar saja,seorang nenek tua datang dari dalam dan semua orang masih mengenalinya,nenek yeyue? Itu adalah dia.

Yun ran yang melihat kedatangannya berlari dengan berderai air mata dan langsung memeluknya erat, "nenek !!" Seru yun ran yang sedang menangis dipelukannya.

"Anak baik,kau sudah besar,bagaimana kemajuanmu" tanya yeyue padanya.

Tapi sebelum Yun ran menjawab,suara mengqin datang menyela pertanyaan nenek yeyue, "nenek yeyue,biarkan Yun ran ceritakan nanti dirumah saja,apa yang lain sudah datang?" Tanya mengqin mengalihkan.

Nenek yeyue hanya mengangguk pelan.

Semua murid akhirnya kembali kerumah mereka masing-masing kecuali Xiaojin yang dibawa oleh Fu Zhi kerumahnya dan juga hao chen kerumah guang bing.

Mereka semua menanyakan kebenaran tentang cerita guru mereka tadi malam sebagai konfirmasi,tentunya orang tau mereka menjawab dengan sama persis seperti yang dikatakan mengqin.

*Kediaman keluarga Tian*

Tian Fu Zhi memasuki gerbang pintu utama dan berjalan kearah kiri dan berhenti pada sebuah pintu,rumah itu adalah rumah yang kecil dengan kayu yang banyak sudah tidak layak pakai,itu adalah rumahnya yang telah ia tinggalkan sejak beberapa tahun lalu.

"Apa ini rumahmu?" Tanya Xiaojin.

"Ya, ibuku ada didalam,kita akan menemuinya dan menanyakan beberapa hal" jawab puji.

Mereka lalu mengetuk pintu dan terdengar suara sahutan seorang perempuan dari dalam,pintu terbuka dan seorang perempuan berusia sekitar 27 tahun terlihat. cantik!!! Itulah pertama yang disebutkan Xiaojin dalam hati ketika melihat wanita itu.

"Fu Zhi!!" Seru wanita itu dan memeluk Fu Zhi yang sudah menangis.

"Ada apa?kenapa menangis? Kapan kau kembali?" Sejejer pertanyaan keluar dari mulut wanita itu yang diketahui adalah ibu Fu Zhi tapi tidak satupun dijawab oleh Fu Zhi.

"Masuk dulu!!" Seru wanita itu dan ingin menarik Fu Zhi kedalam tetapi terhenti karena melihat Xiaojin yang sedari tadi belum ia sapa Sama sekali.

"Oh,,siapa anak ini?" Tanyanya pada Fu Zhi.

Fu Zhi perlahan berhenti menangis dan memperkenalkan Xiaojin pada ibunya.

Mereka akhirnya masuk kedalam rumah tua itu dan duduk disebuah kursi dengan meja seperti meja makan.

Ibu Fu Zhi mengambil beberapa makanan dan air untuk disuguhkan pada mereka berdua.

Merasa aneh karena terlalu lama hening ibu Fu Zhi memulai pembicaraa.

"Bagaimana kondisi mu nak?, Apa kau berkembang dengan baik?" Tanya seorang ibu kepada anaknya dengan tulus.

Fu Zhi mengangguk tapi bahkan belum berbicara sama sekali.

Menyaksikannya seperti itu membuat ibu Fu Zhi tambah bingung dan akhirnya memberi tanda tanya pada Xiaojin.

Xiaojin tidak berani bercerita karena ia merasa tidak berhak mendahului masalah keluarg Fu Zhi dan hanya diam.

"Apa kau sudah tahu?" Tiba-tiba suara ibu Fu Zhi bertanya dengan suara yang dalam.

Fu Zhi mengangguk kembali tapi kali ini mulai menatap ibunya.

"Siapa yang menceritakan?" Selidik ibu Fu Zhi.

"Guru mengqin" jawabnya singkat.

Ibu Fu Zhi hanya menarik nafas yang dalam dan bersandar dikursi dengan memegangi kepala.

"Ibu?, Apa itu benar?,apa ayah dibunuh oleh orang dari aula roh?" Tanya Fu Zhi serius.

Ibu Fu Zhi diam sesaat sebelum kembali duduk dengan tegap menghadap putranya.

"Benar!!" Jawab ibu fu zhi,"apa dia juga menceritakan tentang ibu?" Tanyanya balik.

Anggukan kembali menjadi jawaban Fu Zhi.

"Nak!!!, Apa yang terjadi pada ayah dan ibu itu adalah takdir yang tidak lagi bisa diputar kembali untuk dirubah,tapi kau punya kesempatan untuk merubah itu agar tidak lagi terjadi dimasa depan,ibu hanya punya kau satu-satunya sekarang,jadi jangan terlalu gegabah mengambil jalan pintas untuk membalaskan dendam,ibu lebih suka kau tetap hidup walaupun dendam ibu dan ayah tidak terbalaskan...." Tepat saat ketika itu Fu Zhi menimpali perkataan ibunya " tidak!!! Tidak Bu,aku berjanji pada ibu aku akan pastikan siapa saja yang ikut terlibat membunuh ayah dan menindas ibu tidak akan hidup terlalu lama,aku janji Bu!!!" Dalam keadaan berdiri ia mengucapkan kata-kata itu depan ibunya dan Xiaojin.

"Fu Zhi,tenangkan dirimu,ibu tahu kau marah tapi jangan melukai dirimu sendiri apalagi sampai kehilangan nyawa" pinta ibunya memelas.

"Aku akan jadi kuat Bu,ibu tidak akan melihatku mati tapi ibu akan melihat mereka mati sama seperti ketika mereka membunuh ayah" tegas Tian Fu Zhi.

"Ibu percaya kau bisa !!!" Kata ibu Tian Fu Zhi datar membuat Fu Zhi sedikit Linglung.

"Kenapa?" Tanya Fu Zhi heran.

"Karena kau adalah anak ibu" jawab ibu Tian Fu Zhi dengan senyuman yang sangat indah diwajahnya yang membuat xiajin semakin mengagumi kecantikannya, Xiaojin yang perempuan saja terpana dengan kecantikannya bagaimana dengan laki-laki?

Suasana kembali menjadi tenang dan pembicaraan berubah menjadi hangat,bahkan Xiaojin sesekali ikut berbicara.

*Ruang bawah tanah desa yunsan*

Vote dong!!!

Penakluk Monster JiwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang