6. ⬛⚫

22 5 0
                                    

Fiki sudah tiba disekolah, ia kini berjalan santai menuju kelas. Di tengah perjalanan nya, Fiki Mendengar suara dari balik ruangan kosong tersebut. Ruangan itu sudah lama kosong, bahkan ruangan itu dikenal horor karena kursi dan peralatan sekolah yang tak tersusun rapih.

Bahkan ruangan itu di mitos kan ada seorang wanita yang terbunuh karena terbullying, maka ruangan itu tidak ada yang pernah masuk kedalam nya.

"Jangan pernah pikir, bahwa orang yang terlihat bahagia. dia benar benar bahagia, kamu salah!! Dia hanya tidak mau melihat kesedihan itu kepada orang lain." Ujar sosok itu

Mendengar suara itu fiki langsung mencari suara itu, tapi fiki hanya bisa mendengar suara tapi tidak wujud nya.

"Siapa kamu??" Tanya fiki sambil mata mencari cari

"Kamu boleh saja membantu mereka yang membutuhkan bantuan kamu, tapi kamu harus sadar! Dia ada disini juga butuh bantuan kamu, tapi dia tidak pernah ngomong hal itu"

"Siapa!? Dia siapa? Kalau dia butuh bantuan aku, dia bakalan ngomong" teriak fiki

Tapi, suara itu tiba tiba hilang, suasana di koridor juga terdengar hening. Fiki terdiam sambil berpikir

"Apa maksud sosok itu?? Siapa yang di maksud sosok itu?" Fiki kembali mengulik kalimat dari sosok itu.

=

=

Sejak kejadian tadi fiki terus terdiam dengan lamunannya, bahkan pikiran selalu tentang itu, maksud dari perkataan mahluk itu.

"Siapa yang minta tolongan? Orang terdekat gue? Apa Fajri?" Gumam fiki dalam hati sambil memutar pikiran nya "tapi apa Fajri ya? Soal semalam dia juga kayak curhat gitu, tapi gue kan biasanya bantu makhluk gaib"

"Fiki" panggil Fajri pelan agar tidak terdengar guru yang didepan nya, tapi panggilan Fajri tak di respon oleh fiki

Beberapa dari mereka juga membantu fiki, sadar dari lamunannya. Tapi itu benar benar tidak di respon oleh fiki, sebegitu nya beban fiki hingga guru didepannya tak ia menyadari.

"Fiki!" Panggil aca berusaha menghindar

"Fik!" Fenly juga ikut memanggil, "fiki!!" Sentak Fenly kesel, menatap fiki yang tak kunjung merespon panggilan teman temannya

Fiki menghentikan lamunannya ketika melihat sosok yang ia lihat dikamar Fajri, yang kini berdiri di samping Fajri, saat ini. Tapi, fiki kaget saat melihat guru dan satu kelas itu menatap nya dengan tatapan berbeda beda.

"Ibu" gumam fiki kaget menatap guru yang sedang mengajar di kelas nya berdiri disampingnya

"Hormat bendera, sekarang!!" Perintah guru kelas itu dengan tegas

"Tapi, Bu"

"Gak ada tapi tapian, setelah pulang sekolah. Kamu harus bersihin toilet dekat ruangan kosong itu" perintah guru memotong perkataan fiki

Dengan berat hati, fiki melangkah keluar dari kelas nya. Dan kelas itu kembali memulai pembelajaran.

=

=

Setelah jam istirahat, fiki memutuskan ke kelas untuk beristirahat sebentar, karena kels fiki berdekatan dengan ruangan kosong itu, mau tak mau anak IPA atau IPS berjalan melalui ruangan itu, tapi ruangan itu membuat fiki penasaran dengan sosok yang tak menampakkan dirinya ketikan bertemu dengan fiki.

"Gue masuk aja kali yah, sekalian gue mau cari sosok pagi tadi, apa maksud dia coba??" Gerutu fiki sambil berjalan mendekati ruang kosong tersebut

Fajri dan Fenly yang baru saja keluar kantin yang ingin langsung kelas, sontak kaget saat melihat fiki diambang pintu ruangan itu, mereka tau isi isu ruangan itu, kenapa ruangan itu tidak di gunakan lagi.

"Eehhh!!!" Teriak Fajri dan Fenly barengan sambil berlari menghampiri

Fiki mendengar suara kedua temannya, sontak terdiam.

"Ngapain lu?" Tanya Fajri

"Jangan bilang mau masuk! Gila' lu" ketus Fenly sebelum mendengar penjelasan fiki

"Lo tau kan, mitos ruangan ini" sahut Fajri

"Kalau misalnya, Lo ilang diruangan ini, terus gue sama Fajri mau ngomong apa sama nyokap Lo, udah lah, Fik. Jangan Gila' ruangan ini sudah tidak membuat sekolah kita rusuh. Jangan lo buat rusuh lagi" cerocos Fenly terus menerus sambil bersautan dengan Fajri yang terus cerocos

"Iya, kalau makhluk itu butuh bantuan lu, dia bakalan nyamperin Lo kok"

"Benar, kata Fajri. Kayak biasa nya. nanti kita bantu, iya kan ji?"

"Haa...." Fajri hanya cengengesan "gue insya__"

"Gak ada insyaallah, harus!" Tegas Fenly

"Gue takut fen, gue ikut Lo berdua, ter_pak_sa!" Tolak Fajri

"Jadi selama ini Lo gak ikhlas!" Kesel Fenly

"Iya, awalnya emang terpaksa, tapi gue ikhlas kok" bals Fajri

"Tadi Lo ngomong, berarti lo gak ikhlas!"

"Udah lah fen, Lo sama aja gue, penakut! Sekarang ini aja lu, dulu? Sejak kita bahas hantu lu selalu menghindar, malah Lo paling ga suka bahas gaib" kesel Fajri

"Tapi, gue berani'in diri" ujar Fenly membela diri nya

"Udah!! Berantem kan" sahut fiki mererai keributan Fenly dan Fajri

"Ini juga semuanya salah lu!" Tuduh Fajri dan Fenly barengan

"Iihh, salah Lo berdua" ketus fiki langsung pergi meninggalkan ke-dua teman nya

"Kenapa diam? Kejar!" Ujar Fenly menghentikan keheningan

"Lo sihh, jadi gini kan" tuduh Fajri

"Udah!! Masalah itu di perpanjang" Fenly langsung berlari menghampiri fiki yang sudah berjalan terdahulu

"Ahhh, fiki....!" Bingung Fajri sambil berlari mengejar ke-dua nya dengan teriak di tengah pelarian nya.

"Gimana cara nya gue mau ngomong sama Fajri ya?? Sedang Fajri takut hal mistis gitu, apalagi dia tau kalau kamarnya ada sosok gitu, makin makin dia." Gumam fiki dalam hati sambil menjeda kalimat dengan berpikir "kok gue jadi mikir ke Fajri yaa? Biasanya Fajri kalau ada masalah Ngomong, tapi gak semuanya sihh? Di omongin Fajri, tentang hubungan nya sama pacarnya, gak di ngomongin tu, semalam aja Fenly lagi bahas pacar, maka Fajri terbuka. Hmm... Maksud suara itu juga kayak? Orang terdekat gue, tapi siapa??" Fiki beradu bersama batin nya.

=

=

Setelah pulang sekolah fiki langsung memberesi buku buku nya dan langsung segera menuju toilet yang di perintahkan guru untuk ia bersihkan.

"Fik!" Panggil aca

Fiki langsung menoleh kearah aca

"Semangat! maaf ya, Aku gak bisa bantu" aca terlihat sendu

"Gak papa sayang, lagian kan aku yang di hukum, bukan kamu" bals fiki tersenyum

"Tapi aku kasian sama kamu, lagian kamu sihh. Pake ngelamun lagi!" kesel aca

"Hehehe" fiki hanya membalas dengan cengengesan "yaudah, aku langsung ke toilet, biar cepat beres hukuman aku. Kamu pulang sama siapa??" Tanya Fiki di sela sela pamitan nya

"Supir sihh" jawab aca

"Yaudah, hati hati yaa" pesan fiki

"Kamu yang hati hati" bals aca

Fiki hanya tersenyum sambil berjalan meninggalkan ruangan kelas nya, tapi fiki tidak sengaja melihat sosok itu lagi di dekat Fajri berdiri. Fiki tidak bisa melihat siapa sosok itu, sosok itu selalu memalingkan wajahnya, apa mungkin sosok itu tau jika fiki bisa melihat kehadiran nya?.

=

=

To be continued...

INDIGO || FIKI UN1TY || ENDING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang