Sela sela perdebatan mereka, sosok itu menatap Tira marah besar dengan menodong pisau di hadapan Tira untuk membunuh nya. Seorang pria paruh baya menghalangi aksinya hingga hampir mengenai Tiara, tapi untuk saja Fiki cepat mencegah pisau nya, dengan tangan nya yang tergores bagian siku.
Mendengar suara keluhan Fiki, ketiga sosok itu menatap kearah sumber suara. Setelah beberapa menit Tiara mengobati Fiki, Fiki dan Tiara langsung menghampiri sosok itu untuk menyesuaikan masalah mereka.
"Pak, tolong bapak jelasin semuanya dengan anak bapak yang keras kepala ini" ketus Tiara
"Kamu manusia gak usah ikut campur!" Tegas sosok itu
"Saya akan ikut campur hal ini, kalau kamu gak nyakitin keluarga saya" tegas Tiara menatap sosok itu tajam
"Udah nak, benar kata tira. Bapak sudah meninggal di tempat sebelum kedua anak itu ketabrak truk. Bapak lihat sendiri, mereka gak salah" tutur pria paruh baya itu lembut
"Engga pak" sosok itu tetap kekeh menyalah fajri dan Fenly akibat kematian orang tuanya
"Kenapa gak pernah percaya sih, gak mungkin bapak kamu bohong" bals Fiki yang ikut kesel dengan tingkah sosok
Tiara menatap sosok dengan menerawang masa lalu nya "soal cinta, emang gak semua orang jadi hak milik kita" ujar Tiara terus menatap sosok itu
Mendengar kalimat Tiara, dideket nya saling menatap Tiara binggung.
"Kamu bals dendam, bukan tentang orang tua juga kan? tapi soal fenly mempermalukan kamu didepan teman kamu, dan Fajri yang di pilih Tira tepat hari kamu di permalukan, dan kamu ngerasa malu, dan saat itu lah kamu menyelakai mereka, tapi selalu gagal. Dan saat truk yang menabrak mereka itu adalah rencana kamu, untuk membunuh mereka, tapi gagal. Hal hasil kamu yang mati dalam tabrakan itu" jelas Tiara
"Tau dari mana kamu tentang itu, tidak ada satupun orang yang tau kejadian itu kecuali saya" ujar sosok itu
"Kalau pun emang tidak terlihat, tapi dia selalu ada di dekat kita"
"Siapa?" Tanya Tira yang tidak mengerti maksud kalimat Tiara
"Allah, bertaubat lah, ingat lah ke matian itu pasti setiap manusia, kamu berada disini pasti ada salah satu dari mereka yang tidak memaafkan kesalahannya kamu, dan kamu juga tidak di terima di alam mu. Kamu hapus rasa dendam kamu dan kamu memohon ampun kepada Allah walaupun pun sudah terlambat, karena Allah suka dengan manusia yang memohon ampun. Rasa malu akan terus di kenang, tapi bukan untuk di permalukan" tutur Tiara
"Oke, mulai saat ini aku berdamai dengan kenyataan ini. Dan aku berusaha membuang rasa dendam ini secara perlahan" bals Daniel
Tiara tersenyum saat mendengar tanggapan Daniel yang mulai berubah.
=
=
Fenly dan Fajri sudah keluar dari ruangan itu, sambil berjalan menuju pintu keluar, mereka berdua sontak menghentikan langkahnya saat melihat Tiara, Fiki, Daniel, Brayen, Tira dan seorang pria paruh baya. Secara berdiri di koridor sekolah tak jauh dari mereka.
Fajri dan fenly hanya terdiam mendengar perbicaraan mereka tanpa sedikitpun mengeluarkan suara.
Tanpa mereka sadari orang tua mereka juga ikut berada disana sambil mendengarkan pembicaraan mereka walaupun pun orang tua mereka hanya melihat Fiki dan Tiara yang sedang berbicara sendiri.
"Fenly! Fajri! Maafin gue yaa, gue banyak salah sama lu" panggil Daniel sambil menatap kearah fajri dan Fenly
Mendengar hal itu, mereka berdua perlahan menghampiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
INDIGO || FIKI UN1TY || ENDING
Terrormahluk hidup bukan manusia saja tanpa kita sadari!! tumbuhan, hewan dan bahkan mahluk tak kasat mata juga makhluk yang harus kita hargai. mereka sama seperti kita, hanya saja kita tak dapat melihat mereka. hanya orang spesial yang bisa melihat dan b...