13. 👥💔🚑

31 3 0
                                    

Fajri dan Naya sudah menemukan kamar yang ditempati orang tua Naya, kamar orang tua naya terletak paling ujung, entah kenapa kamar yang di tempati orang tua naya sedikit jauh dari sebelumnya, bahkan Naya yang sering menjenguk nay saja kaget saat melihat orang tuanya ditempatkan seperti ini.

Tepat di depan pintu kamar orang tua naya, Fajri dan Naya kaget saat mendengar teriakkan yang sangat dari dalam, dengan cepat Naya langsung membuka nya, Fajri dan Naya sibuk menenangkan mama Naya yang sedang ngamuk.

"Mah, mama, mama tenang dulu. Ada Naya disini, mama mau apa??" Naya terus terusan menenangkan sang mama nya dengan berbagai cara

"BUNUH DIA!! DIA UDAH BUNUH ADIK KAMU!! BUNUH!! HIKS!!" teriak mama histeris

"Mah, adik itu kecelakaan, dia__"

"DIAM KAMU! DIA PEMBUNUHAN ANAK SAYA!!" mama Naya memberontak berteriak

Tanpa Naya sadar, Fajri sejak tadi terdiam dengan mengeluarkan air mata. Disela-sela Naya sedang menenangkan mama nya, Naya menatap Fajri binggung.

"Fajri, Fajri!! Heh!!" Naya berusaha menyadarkan Fajri dari lamunannya

Repleks Fajri tersadar dari ketidak sadaran, Fajri menatap sekeliling dengan binggung.

"Lo nangis??" Tanya Naya

"Gak" jawab fajri masih dengan keadaan binggung

"Air mata Lo?"

Mendengar kalimat Naya, Fajri replek menyentuh pipi bagian bawah air mata nya

"Tapi, kok gue gak ingat apa apa ya?" Gumam Fajri binggung sendiri

"Masa sih? tapi gue lihat Lo nangis tadi" kekeh Naya menyakinkan

Fajri mengerutkan keningnya sambil menggaruk belakang kepalanya.

=

=

Fiki berusaha menjelaskan kepada seorang perempuan itu yang mirip dengan temen gaib nya, tapi perempuan itu tetap tidak percaya dengan perkataan Fiki baru saja.

"Apaan sihh, mana ada di dunia ini yang temanan sama gaib, ngocok loh" ketus perempuan itu

"Tapi, gue benaran. Kalo Lo gak percaya Tanya aja sama dia" tegas Fiki agar perempuan itu percaya

"Apa sihh, jangan tambah buat gue pusing. Capek tau gak gue!" Kesel seorang perempuan itu dengan langsung pergi meninggalkan ruangan itu

"Ehh, tunggu!" Pekik Fiki sambil berlari mengejar seorang perempuan itu

"Fik!" Teriak fenly

Tapi teriakkan fenly di acuh kan oleh Fiki, Fiki dan seorang perempuan itu sudah hilang dari balik pintu, niat fenly ingin ikut mengejar Fiki, tapi langkah nya terhenti saat foto yang sempat pemuda berkacamata itu pegang ter jatuh.

Fenly membantu mengambil kan foto pemuda itu dengan langsung mengembalikan nya, tapi fenly sempat heran dengan foto tersebut.

"Cantik, adiknya ya??" Puji fenly sambil bertanya kepada pemuda berkacamata itu

"Iya" bals pemuda berkacamata itu dengan tatapan kosong

"Kok mirip yang tadi ya?" Gumam fenly dalam hati

"Yang tadi siapa?? Mirip sama yang di gambar" tanya fenly berusaha membuka obralan

"Iya" bals pemuda berkacamata dengan nada datar

Fenly menghembus nafas panjang, ia harus sabar menghadapi pemuda berkacamata itu, tapi ia juga penasaran dengan perempuan dibalik foto itu dengan yang ia lihat.

INDIGO || FIKI UN1TY || ENDING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang