18. tiga 🧒👦🧑

26 2 0
                                    

Setelah jam pulang tiba, fenly dan Fiki sudah keluar dari kelas dengan terburu-buru, Fajri melihat perubahan Fiki terhadap nya sedikit berubah mengurungin niat nya untuk ikut berlari mengejar mereka. Tapi di sela sela perjalanan fajri menuju parkiran Fajri tak sengaja melihat fenly yang berbalik ke arah kelas dengan terburu-buru.

"Lahh? Kenapa balik lagi, ada yang ketinggalan?" Gumam Fajri bertanya pada diri sendiri "ikuti ahh, takut ada apa apa sama fenly"

Fajri langsung ikut berlari mengikuti fenly, tiba di kelas, bertepatan Fajri tiba diambang pintu kelas, fenly menutup pintu kelasnya dengan didalamnya masih ada seorang cewek yang sangat Fajri kenal.

"Ngapain fenly?? Itu kan aca pacar fiki"

Fajri langsung mengubah posisinya di tepi jendela agar terdengar pembicaraan mereka dari luar kelas. Sesekali Fajri menatap raut wajah keduanya.

"Fenly! Gue Tekan kan sama lu ya, kalau Fiki emang beneran bisa lihat makhluk gaib, kenapa dia harus marah, Fajri kan lagi di kemasukan sosok Tira, pacar nya!!" Kesel aca

"Gimana gimana??" Tanya fenly binggung

Aca mengerut kening binggung saat fenly kaget mendengar pernyataan itu.

"Tolong jelasin!! Please gue mohon"paksa fenly memohon agar aca menceritakan semua tentang sosok yang masuk kedalam tubuh Fajri.

"Oke, gue ceritain tapi__" ucapan aca terhenti saat salah satu bangku dari kelas mereka bergeser secara manual

Fenly dan aca repleks saling menatap, dengan rasa takut, mereka langsung berlari keluar dari kelas, di depan kelas mereka dikagetkan dengan sosok Fajri yang berdiri menatap nya.

"Ngagetin aja lu!!" Kesel fenly

"Tadi emang beneran kan fen, Lo lihat sendiri kan" ujar aca masih shock

"Jelasin ke gue, apa yang terjadi malam tadi, gue rasa Lo tau" datar Fajri menatap kedua

Fenly dan aca saling menatap dengan hati bergerutu

"JELASIN!!" Sentak Fajri

Fenly dan aca kaget saat mendengar bentakan keras dari fajri

"GUE CAPEK! KAYAK ORANG GILA' TIBA TIBA GUE INGAT TIBA-TIBA GUE KAYAK NGERASA KAYAK GAK TERJADI APA APA, LO FENLY! KATANYA LO MAU__"

"iya, tapi kita selesaikan dulu masalah ini, belum selesai masalah ini, tu bongsor udah ngambek aja perkara_" fenly memotong pembicaraan Fajri dan kini aca kembali memotong pembicaraan fenly

"Ji" panggil aca saat Fajri ingin beranjak meninggalkan mereka berdua "gue bakalan jelsin semuanya tapi gak disini" tutur aca

Fajri dan fenly saling menatap kearah tangan yang digenggam oleh aca untuk mencegah pergerakan Fajri.

"Sorry"

"Hm" bals Fajri

"Oke, kita omongin ini ditaman" pungkas fenly

"Oke" bals keduanya

Tanpa pikir panjang mereka bertiga langsung bergegas menuju taman.

=

=

Di tengah perjalanan nya, Fiki membanting setir motor nya untuk mencegah elakkan agar tidak terkena seorang paruh bayanya agar tidak ketabrak dengan motor, Fiki tidak fokus, membuat nya jatuh untung saja jatuhnya tidak terlalu parah Hanya luka di dahi dan sedikit lecet di sisi motor nya.

"Aahh...." Keluh Fiki kesakitan

"Gak papa mas??" Tanya seorang seorang lelaki paruh baya menghampiri nya

"Sakit! Gak lihat jatuh!" Kesel Fiki menatap ke arah lelaki tersebut

"Maaf mas, tadi__" ucapan lelaki itu terhenti saat melihat Fiki, begitu juga dengan Fiki menatap nya

"Kamu yang dirumah sakit jiwa itu kan??" Tanya Fiki memastikan

Yah, yang hampir di tabrakan Fiki adalah zweitson Kakak dari si kembar, dan mereka juga sempat berjumpa di tempat yang tak disangka sangka.

"Iya mas" bals zweitson tersenyum "sekali lagi saya minta maaf ya, gara gara saya mas jadi jatuh" tutur zweitson tidak enak hati

"Tapi lain kali, lihat jalan dong" bals Fiki masih nada kesel

"Iya deh mas, maaf. Biar saya bantu" kata zweitson membantu Fiki berdiri, dengan Fiki membalas bantuan dari zweitson.

"Yaudah saya pamit ya mas" pamit zweitson beranjak meninggalkan Fiki

"Hm... Hati hati" kalimat Fiki terdengar acuh tapi kalimat nya menandakan perhatian

Beberapa menit langkah zweitson meninggalkan Fiki, sebuah foto jatuh begitu saja di kantung celana zweitson.

"Ehh.... Siapa nama Lo??" Pekik Fiki

"Saya??" Balik tanya zweitson menatap sekeliling

"Iya Lu"

"Zweitson"

"Soni aja ya namanya susah" ujar Fiki

"Soni??" Gumam zweitson langsung tiba tiba murung

"Iya, nih. tadi foto di kantong celana Lo jatuh, untung gue lihat" bals Fiki berbalik foto tersebut dengan langsung memberikan kepada zweitson

Tapi Fiki kembali menarik foto itu yang sudah hampir di tangan zweitson, Fiki menatap foto itu dengan detail. Bahkan dari sudut mana pun ia perhatikan, Fiki juga mengingatkan pembicaraan mereka bertiga dirumah Fajri waktu itu, kalau zweitson ini punya adek kembar.

"Kaya Tira ya??" Gumam fiki masih dengan tatapan menatap foto tersebut

"Dia emang Tira, adek saya" bals zweitson, sesekali Fiki menatap kearah zweitson dengan kembali menatap foto tersebut.

"Kok mukanya kayak gak asing yaa, walaupun gue pernah di kenalin Fajri waktu itu tapi gue ngerasa kayak dia sering bersama gue, kayak dia selalu disekitar gue" batin Fiki sambil berfikir

"Mas, boleh saya ambil foto ya?" Tanya zweitson

"Kamu sibuk gak??" Tanya Fiki to the poin

"Gak sihh, saya baru pulang dari makan siang dan terus sama mau pulang" jawab zweitson

"Boleh ngobrol sebentar??" Ujar Fiki

"Soal apa?" Binggung zweitson

Sebelum menjawab Fiki sesekali menatap sekilas dengan gerakan matanya

"Soal foto ini, tapi gak di sini. Kita ngomongin ini di taman aja, biar agak tenagan. Boleh??"

"Yaudah dehh" pasrah zweitson

Fiki mengajak zweitson menaiki motor nya menuju taman. Tiba di taman, Fiki memarkir motor nya di tempat biasa, Fiki dan zweitson berjalan menuju bangku taman.

Fenly Fajri dan aca sudah tiba di taman, sambil berjalan mereka juga saling mencari bangku panjang agar luluasa untuk mereka duduk dan meletakkan makan sembari bercerita.

Di sela sela perjalanan nya, Fiki tak mengaja melihat Fajri fenly bersama pacarnya.

"Ngapain mereka ke sini?" Tanya fiki pada dirinya sendiri

"Ayo ikut gue!" Ajak Fiki melajukan perjalanan menuju kedua temannya

Sedangkan zweitson hanya terdiam dengan mengikuti arah Fiki.

"Ngapain kalian kesini?" Tanya Fiki yang sudah tiba di hadapannya

Mereka bertiga sontak kaget saat melihat Fiki sudah tiba di hadapannya.

"Mas soni?" Gumam Fajri saat melihat zweitson diBelakang Fiki

"Aji?" Gumam zweitson balik

Fenly Fiki dan aca hanya terdiam menatap Fajri dan zweitson saling bergumam.

=

=

To be continued...

INDIGO || FIKI UN1TY || ENDING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang