Fajri dan Tiara berjanji untuk menyelesaikan masalah ini, di perjalanan pulang Tiara mengajak Fajri buat menyelesaikan masalah Tira yang menabrak anak kecil, dan sekarang ibu dari anak itu dibawa kerumah sakit jiwa akibat kepergian anak, Tiara mau ibu itu mengikhlaskan anak dan memaafkan Tira telah menabrak nya.
Dan pulang sekolah Fajri langsung menjemput Tiara di sekolahnya, dan langsung menuju kerumah sakit jiwa. Tiba di rumah sakit, fajri langsung memarkir kendaraan diparkiran. Setelah itu mereka langsung menuju ke ruangan tempat ibu itu di tempat kan.
"Kamu udah tau, ruangan ibu itu dimana?" Tanya fajri sambil berjalan melalui koridor rumah sakit
"Kamu?" Gumam Tiara, setelah Fajri tau bahwa Tiara itu bukan Tira, fajri selalu menggunakan kalimat Lo dan gue, tapi entah kenapa kalimat kamu membuat Tiara speechless.
"Apa sihh" Fajri binggung dengan Tiara mengulang kalimat 'kamu' apakah pertanyaan itu salah? Atau gimana?
"Coba ulang?" Perintah Tiara untuk mengulang pertanyaan tadi
"Kamu udah tau, ruangan ibu itu dimana" dengan binggung Fajri tetap mengulang pertanyaan nya tadi
"Gak salah panggil aku kan?" Tanya Tiara lagi
Sejak tadi Fajri dan Tiara menghentikan langkahnya saat pembicaraan itu membuat keduanya binggung.
"Ohh.... ngerti! kamu kaget aku panggil kamu dengan sebutan kamu" ujar Fajri yang mengerti
Tiara hanya terkekeh sebagai jawaban nya.
"Lupa semalam? siapa yang ngembak gue semalam sore" ujar Fajri dengan mata menggoda
"Ihhh, udah ahh" malu Tiara sambil memukul lengan Fajri
"Dih, salting" olok Fajri sambil merangkul pundak Tiara sambil memulai perjalanan menuju kamar
Sedangkan Tiara hanya terdiam menahan rasa malu.
=
=
Setelah Fiki dan fenly meninggalkan lingkungan sekolah, secara tiba-tiba sosok anak kecil itu ada di belakang Fiki sedang berboncengan dengan nya, sambil mengendarai motor, sosok anak kecil itu memberi tau keberadaan mama nya sekarang.
"Ini kan, rumah sakit yang ditempati mama nya kak naya" ujar fenly yang turun dari motor nya setelah memarkirkan kendaraan nya.
"Iya iya fen" bals Fiki
"Anak kecil itu ada disini?" Tanya fenly menatap sekeliling nya
"Ada, didekat Lo" jawab Fiki enteng
Dengan repleks Fenly memundurkan tubuhnya dari tempat awal untuk menghindari sosok itu, padahal sejak tadi sosok itu selalu dideket Fiki, hanya aja Fiki ingin mengisengi fenly saja.
"Hehe... Bercanda, gak ada kok. Dia disamping gue" ujar Fiki jujur
"Iseng banget sihh" kesel fenly
Fenly tak sengaja melihat motor Fajri yang terparkir tepat disamping motor nya
"Ini bukan nya motor Fajri yaa?" Gumam fenly
Mendengar kalimat fenly, Fiki sontak menatap motor disamping fenly.
"Mungkin motor orang lain, kan yang punya motor gini bukan Fajri aja" bals Fiki apa adanya
"Iya sihh, tapi gue ngerasa ini motor kayak motor Fajri gitu" kekeh fenly yang sangat yakin
"Tadi kan Fajri bilang dia ada janji sama seseorang, gak mungkin ke rumah sakit jiwa, ngapain!?" Acuh Fiki sambil berjalan meninggalkan parkiran
"Iya juga yaa?" Gumam fenly bingung sendiri, fenly ikut melangkah kaki nya meninggalkan parkiran.
=
=
Tepat dikamar, yang ditempati ibu dari korban, Fajri dan Tiara langsung masuk dengan mengucapkan salam. Fajri kaget, siapa yang ada di hadapannya.
"Kok kamar ini?" Gumam Fajri
"Anak ibu ini, yang Tira tabrak sampe meninggal" jawab Tiara saat mendengar Kalimat Fajri
"Jadi selama ini?_" Fajri menggantung kalimat nya dalam hati
"NGAPAIN KAMU KESINI! KAMU PEMBUNUH! KAMU BUNUH ANAK SAYA!" teriak mama Naya dengan histeris
"Bu tenang bu, kita kesini buat_" ucapan Fajri terpotong saat ibu itu mendorong tubuh Fajri dengan sangat keras
Brak...
"Aassstt.... Aduhh" keluh Fajri kesakitan
Tiara yang ingin membantu Fajri, dicegah ibu itu dengan menarik paksa rambutnya dengan sangat keras.
"Ibu lepas Bu, sakit! Aauu..." Keluh Tiara juga menahan rasa sakit
Melihat Tiara, Fajri langsung bangkit dari jatuhnya untuk membantu Tiara.
"Bu, lepas Bu. Kita__"
"DIAM KAMU!! ASAL KAMU TAU, DI PEMBUNUH!" tekan ibu dengan tatapan tajam
"Kita kesini, mau minta maaf. Ini bukan orang yang nabrak anak ibu, orang nya udah meninggal, ini kembaran ibu" Fajri berusaha menjelaskan kepada ibu itu dengan sambil mencegah pergerakan ibu untuk menghantam Tiara
"BOHONG!! KAMU BOHONG" marah ibu itu kepada Fajri
"Beneran bu, saya berani sumpah!!" Kekeh Fajri
Karena ibu tersebut kesel dengan ucapan Fajri, akhirnya ibu itu mendorong tubuh Fajri sangat keras hingga kepalanya terbentur keras di meja hingga menimbulkan darah didahi nya.
"Fajri" gumam Tiara kaget saat melihat darah didahi Fajri
"Sini kamu!" Tegas ibu ingin menyeret tubuh tiara
"Iihh!! IBU BISA DIAM GAK SIHH, DENGERIN PENJELASAN SAYA DULU!" kesel Tiara menatap ibu itu
"Aauu!!" Keluh Fajri kesakitan
Mendengar keluhan Fajri, Tiara mengalihkan perhatian nya menatap Fajri.
=
=
Di perjalanan menuju koridor Fiki dan fenly tak senagaja melihat Naya yang sedang berjalan menuju ruangan mamanya.
"Kak naya!" Teriak Fiki
Teriakkan Fiki terdengar di kuping Naya, dan Naya menghentikan langkahnya sambil menunggu Fiki dan fenly berlari kecil menghampiri nya.
"Eh kalian, ngapain?" Tanya naya saat Fiki dan fenly sudah dihadapan nya
"Kak naya" gumam anak kecil itu
"Kamu kenal?" Tanya Fiki
"Siapa??" Binggung Naya saat pertanyaan itu keluar dari mulut Fiki
"Paling anak kecil yang minta bantuan Fiki" sahut fenly
"Itu kakak aku, nama nya Naila Naya namila, kalau kami sering sebut dengan sebutan kak Nana, karena kalimat pertama nya na_na" kata Adam bercerita
"Aku adlan Adam, kakak nama sering sebut aku dengan sebutan aa karena katanya nama ku awalnya A" lanjut Adam
"Kak Nana" panggil Fiki menatap kearah Naya
Mendengar panggilan Fiki, Naya menatap kaget.
"Kamu??"
"Aa" ujar Fiki lagi
Naya perlahan menahan air matanya jatuh dipermukaan wajah, tapi apa daya air mata itu akan tetap jatuh.
"Dia ada disini??" Tanya naya
"Dia minta bantuan aku, buat __" ucapan Fiki terhenti saat teriakkan yang berasal dari kamar mama kak naya
"Ayo!!" Ajak fenly beranjak berlari dahulu
Diikuti Fiki dan Naya, tepat di depan kamar, Fiki Naya dan fenly menatap kaget.
"Mama!!" Pekik Naya
=
=
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
INDIGO || FIKI UN1TY || ENDING
Horrormahluk hidup bukan manusia saja tanpa kita sadari!! tumbuhan, hewan dan bahkan mahluk tak kasat mata juga makhluk yang harus kita hargai. mereka sama seperti kita, hanya saja kita tak dapat melihat mereka. hanya orang spesial yang bisa melihat dan b...