"Fiki, mas soni, aca, Tiara, fenly" panggil fajri
Mendengar namanya disebut fajri mereka berlima serentak menatap kearah Fajri dengan tatapan kaget.
"Tira?" Gumam mereka berlima dengan kaget
Dengan keadaan sadar, tubuh Fajri berubah menjadi sosok Tira yang selama ini, menjadi teka teki mereka. Bahkan tatapan mereka masih menatap tak percaya apa yang ia lihat.
Tira tersenyum menatap kelima orang itu dengan senyum sendu.
"Saat aku pergi, aku datang kembali karena aku pengen pamit sama kalian. Teka teki yang selama ini kalian cari, udah terungkap semuanya jawabannya adalah di aku. Jangan pernah pikir, bahwa orang yang terlihat bahagia. dia benar benar bahagia, kamu salah!! Dia hanya tidak mau melihat kesedihan itu kepada orang lain. Kamu boleh saja membantu mereka yang membutuhkan bantuan kamu, tapi kamu harus sadar! Dia ada disini juga butuh bantuan kamu, tapi dia tidak pernah ngomong hal itu. Clue itu emang buat aku, sosok yang kamu lihat selalu dideket Fajri, itu adalah aku. Aku juga orang selalu masuk kedalam raga fajri tanpa aba-aba, bahwa aku bisa menghilang tanpa orang spesial kayak Fiki melihat aku. Aku bisa berinteraksi sama kalian karena kalian saling menyayangi. Fiki? Makasih selama ini kamu mau jadi teman baik aku, walaupun satu dunia menghakimi mu. Tiara? Makasih aku udah anggap kamu seperti adek kandung aku sendiri, aca fenly makasih, kalian udah baik sama aku mau Nerima aku apa ada. Mas kalau aku benar-benar pergi dari dunia ini, aku mohon, mas jangan pernah menyesali kepergian aku karena itu takdir. Kayak udah cukup buat kalian mencari teka teki ini, makasih buat semuanya aku pamit." Lirih Tira sendu
Sebelum benar-benar pergi Tira menatap wajah zweitson dengan tatapan penuh kesedihan, bahkan mereka berlima mengeluarkan air mata saat mendengar kalimat Tira yang membuat nya sedih.
Roh Tira langsung keluar cepat dari kepala Fajri membuat fajri langsung jatuh pingsan.
"Aa' aji, aa' bangun aa'... Hiks... Aa'aji... Hiks" renggek Tiara berusaha membangun Fajri
"Ji! Fajri! Bangun ji" fenly juga berusaha membangunkan Fajri dengan menepuk pipi nya secara perlahan
Fiki dan zweitson masih terdiam saling merenung, kepergian Tira membuatnya ngerasa kehilangan. bagaimana pun sosok Tira yang selama ini membuat nya bahagia.
"Kita bawa pulang aja, nanti gue telpon dokter keluarga gue, dokter itu emang kepercayaan keluarga gue. Ayo!!" Gercep aca beranjak pergi
Setelah Fajri sadar, Tiara adiknya Fajri menceritakan semua kejadian yang terjadi tadi siang.
"Kak Tira ngelakuin ini, biar aa' gak sedih" ujar Tiara
"Kalian semua bisa keluar gak, gue butuh waktu sendiri" usir Fajri secara halus tanpa menatap satu persatu dari mereka
"Hiks!" Rengek Tiara
Melihat Tiara menangis, aca dengan cepat langsung memeluk Tiara untuk menenangkan nya.
"Kita harus ngertiin kak aji, bagaimana pun kak aji butuh waktu sendiri untuk merenung" tutur aca
"Yuk kita keluar!" Ajak fenly
Satu persatu dari mereka keluar dari kamar Fajri.
=
=
Sejak sore Fiki pulang dari rumah Fajri, Fiki tidak ada keluar dari kamar nya, bahkan pakaian sekolah nya masih ia kenali, tatapan nya juga terlihat sendu.
"Kenapa yaa, gue gak pernah sadar kalau Tira yang selalu dideket gue itu adalah Tira pacar Fajri. Gue jadi kangen sama dia, kalau gue sendiri, dia selalu datang buat menghibur gue, benar kata tira kepergian dan matian itu bukan hal yang diinginkan setiap manusia. Dan gue baru sadar bahwa mengikhlaskan kepergian seseorang itu tidak ada kata sempurna perihal kepergian" lirih Fiki
KAMU SEDANG MEMBACA
INDIGO || FIKI UN1TY || ENDING
Horrormahluk hidup bukan manusia saja tanpa kita sadari!! tumbuhan, hewan dan bahkan mahluk tak kasat mata juga makhluk yang harus kita hargai. mereka sama seperti kita, hanya saja kita tak dapat melihat mereka. hanya orang spesial yang bisa melihat dan b...