Kini fenly dan sosok itu saling berhadapan, dikondisi fenly tidak bisa kabur dari tempat itu, dengan pasrah fenly terdiam di tempat. Sambil membaca doa-doa, fenly menutup mata nya. Saat sosok itu ingin membunuh fenly dengan pisau ditangan nya, tubuh fenly tiba tiba hilang dihadapan nya. Dengan kesel sosok itu langsung pergi dari tempat itu.
Fenly yang merasa nafas nya di tahan oleh seorang, akhirnya memutuskan untuk membuka mata nya. Fenly terbelalak kaget saat melihat seorang laki-laki seumuran nya yang menutup hidungnya.
"Kamu ikut saya, tapi kamu harus tutup hidung agar sosok itu tidak melihat kamu" perintah sosok itu kepada fenly
Tanpa membantah fenly menuruti sosok itu, kemana sosok itu membawa nya, fenly hanya terdiam sambil mengikuti sosok itu dari belakang.
Fenly kaget saat sosok itu mengajak nya masuk kedalam ruangan kosong yang sangat ditakuti oleh siswa siswi sekolah nya. Fenly sempat terdiam menatap ruangan itu, dengan tangan masih menutup hidungnya.
"Emang ruangan itu sangat ditakuti oleh kaum manusia, tapi mahluk seperti kami, ruangan ini adalah teman aman dari yang mahluk Astral nya kuat seperti sosok tadi" jelas sosok itu
Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, fenly memberanikan diri untuk masuk kedalam nya. Pertama kali yang fenly lihat adalah sosok fajri tersudut di sudut ruangan itu.
"Aji!" Panggil fenly
"Fen" bals Fajri yang mendengar suara fenly yang berjalan mendekati
"Kalian harus Disini, jangan pernah kemana mana atau keluar dari ruangan ini, jika kalo kalian mendengar suara dari sosok itu kalian harus menutup hidung!" Perintah sosok itu "saya pergi dulu, ingat pesan saya" kata sosok itu mengingat
Fajri dan fenly hanya terdiam mengangguk mengiyakan.
=
=
Setelah beberapa menit berunding, akhirnya keluarga fajri memutuskan untuk mendatangi rumah Fiki dengan paksaan dari Tiara, bersamaan dengan mama fenly.
Tiba di perumahan Fiki, Tiara dan yang lain langsung masuk kedalam rumah Fiki dengan izin mama Fiki, sebelum itu Tiara sudah menelpon mama Fiki untuk ke rumah.
Fiki masih dengan keadaan melayang dalam keadaan tidak sadar diri, Tiara yang melihat hal itu langsung masuk kedalam kamar Fiki. Sedang ketiga perempuan paruh baya itu hanya berdoa untuk sang anaknya.
"Ra!" Panggil Abi menatap anaknya terbaring disamping Fiki
"Abi tenang aja, kalian semua berdoa. Jangan pernah putus berdoa" perintah tegas Tiara
Mendengar hal itu, semua ya ada diruangan itu hanya berdoa dengan khusyuk. Tak berapa lama Tiara terbaring disamping Fiki, tubuhnya tiba-tiba terambang berjejer bersama tubuh Fiki. Abi dan ummi yang melihat anaknya sontak kaget.
=
Di dunia lain, Tiara berdiri dengan keadaan sekitar gelap. Perlahan Tiara melangkah mencari jalan keluar.
"Fik, fiki, bangun. Lo harus bantu temen Lo. Mereka butuh bantuan loh" pekik seseorang yang berusaha membangun Fiki.
Tiara yang mendengar suara itu, langsung mencari keberadaan suara. Tepat di cahaya, Tiara menatap Fiki yang terbaring tak sadar dirinya, dengan roh Tira yang sedang membangun nya.
"Kak Fiki, bangun" ujar Tiara yang ikut membangun Fiki
"Tiara?" Gumam Tira kaget
"Berdoa kak" perintah tiara langsung berbaring disamping Fiki
Tira yang melihat Tiara yang sudah seperti Fiki tak ada sadar diri, terus berdoa dengan penuh keyakinan.
=
Disekolah, Tiara sudah berada di belakang sosok yang menyerupai Fiki, sebelum dirinya ingin mendekati sosok itu, sosok laki-laki yang seumuran kakaknya menghampirinya.
"Jangan nekat!" Cegah sosok laki-laki itu
"Satu satunya cara, buat kembaliin roh Fiki. Cuma itu" bals Tiara
Sosok yang menyerupai Fiki tadi, mendengar suara manusia, memutus untuk mencari keberadaan suara itu, untung saja sosok itu cepat membawa kabur Tiara dari tempat itu.
"Tapi kamu harus tutup hidung kamu!" Peringat sosok itu bernama Brayen
"Iya, tapi aa' aji aman kan, sama kak fenly?" Tanya Tiara
"Aman, aku udah ngajak mereka diruangan kosong itu, dan aku juga pesan buat mereka buat tutup hidung kalau sosok itu ada" balas Brayen
"Makasih yaa, kamu udah bantu keluarga aku" ucap Tiara tersenyum
"Iya, makasih juga kamu pernah bantu keluarga aku" bals Brayen
"Itu kan udah lama, udah yaa aku mau ngambil jimat itu" pamit Tiara
"Hati hati, jangan lupa berdoa!"
Tiara hanya hanya mengajungkan jempol. Setelah beberapa meter berada didekat sosok itu, Tiara langsung menutup hidungnya dengan sambil berdoa. Terasa sudah dekat Tiara langsung mengambil jimat itu dengan langsung membakar nya, setelah itu ada terowongan yang mengantarkan Tiara Kembali ke Fiki.
Tiara langsung membuka matanya setelah roh kembali ke tempat nya, diikuti oleh Fiki yang perlahan membuka mata nya. Fiki menatap sekitar dengan keadaan binggung.
"Ini dimana?" Tanya Fiki
"Kak, kakak langsung ke sekolah. Nanti kita nyusul" perintah Tiara
"Oke" bals Tira langsung hilang dihadapan mereka
"Lo bisa lihat?" Tanya Fiki kaget
"Udah kak, kita cari jalan keluar. Gak ada waktu buat jelsin ini" Tiara langsung beranjak dari duduknya dengan mencari jalan keluar dari tempat itu
Selama perjalanan mencari jalan keluar, Tiara menjelaskan apa yang terjadi pada dirinya. Tiara juga menjelaskan bahwa dirinya bisa seperti fiki, yang bisa melihat arwah yang sudah meninggal, sebelum meninggal, bahkan bisa masuk kedalam pikiran seseorang.
Tiara baru menyadari dirinya indigo sejak, kelas 6 SD, dan pertama kali Tiara membantu arwah, yaitu arwah Brayen. Yang meninggal tewas karena perampok di rumah dengan dikubur dibelakang rumahnya. Sejak itu Brayen jadi teman gaib Tiara.
Kejadian tadi, Brayen juga yang memberi tahu Tiara, bahwa kakak nya sedang berada dalam keadaan bahaya. Setelah menemukan jalan keluar Tiara dan Fiki langsung kembali ke alam nyata.
=
Perlahan tubuh Fiki dan Tiara turun secara perlahan, dan Membuka matanya secara perlahan.
"Alhamdulillah..." Ucap mereka dengan rasa syukur.
"Kita harus ke sekolah" perintah Tiara setelah sadar dari alam dasarnya
"Engga! Umi gak setuju!" Larang umi
"Umi, aa' lagi dalam bahaya. Ra harus bantu" kekeh Tiara
Mendengar perdebatan Tiara dan umi, Fiki Langsung menarik paksa Tiara keluar dari kamar nya.
"Fiki!! Fiki kamu baru sadar!" Pekik mama
"Jangan ikut! Kalian berdoa terus. Jangan putus berdoa" pekik Tiara
Tanpa perduli teriakan mereka, Fiki langsung menaiki motornya diikuti oleh Tiara yang dibelakangnya. Dengan itu merupakan langsung melakukan motornya menuju sekolah.
=
=
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
INDIGO || FIKI UN1TY || ENDING
Horrormahluk hidup bukan manusia saja tanpa kita sadari!! tumbuhan, hewan dan bahkan mahluk tak kasat mata juga makhluk yang harus kita hargai. mereka sama seperti kita, hanya saja kita tak dapat melihat mereka. hanya orang spesial yang bisa melihat dan b...